Kamis, 07 Juni 2018

Seleksi Apresiasi GTK Paud & Dikmas Provinsi Banten 2018

Pemenang Juara seleksi apresiasi GTK Paud dan PNF bersama panitia Pelaksana 
Gema Apresiasi GTK Paud dan Dikmas 2018 menggetarkan insan-insan Paud dan Dikmas Provinsi Banten di Days Hotel and Suites Jakarta Airport, kegiatan seleksi 16 mata lomba dengan peserta dari seluruh kabupaten / kota se provinsi banten tersebut dibuka pada Senin 4 Juni 2018 oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten yang diwakili oleh Kepala Bidang Ketenagaan dan Kelembagaan H. Muhamad Taqwim, SN. S.Pd. M.Ak. Dalam sambutannya Muhamad Takwin mengatakan bahwa kegiatan Apresiasi ini merupakan kegiatan rutin Kemendikbud. Kegiatan pemberian apresiasi ini sekaligus sebagai media penggalian partner dan pengembangan karya-karya inovatif GTK PAUD dan Dikmas dalam membentuk berbagai kegiatan apresiasi yang melibatkan GTK PAUD dan Dikmas Se Provinsi Banten. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan PAUD dan Dikmas untuk dapat meningkatkan motivasi GTK PAUD dan Dikmas dalam melaksanakan tugas agar lebih kompetitif, profesional dan berkarakter. Untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut salah satunya melalui lomba dan apresisi ini. Bersainglah secara jujur, inovatif dan kreatif, hindari manipulasi dan plagiat dalam berkarya, jadikanlah lomba ini sebagai ajang meningkatkan peran kita semua, demikian pesan Muhamad Takwin. Terkait biaya kegiatan seleksi ini Kepala Bidang Ketenagaan dan Kelembagaan Dinas Pendidikan Provinsi Banten mengatakan bahwa kegiatan dibiayai oleh pemerintah melalui Kemendikbud, tapi Pemerintah tidak bisa memberikan transport kepada para pemenang untuk kegiatan lomba selanjutnya yaitu di tingkat Nasional yang rencarananya akan digelar di Pontianak tanggal 8 sd 12 Juli 2018, pemerintah hanya bisa menyediakan fasilitas penginapan dan konsumsi bagi peserta sampai dengan selesainya seleksi tingkat Nasional di Pontianak. 

DR. Kiki Budiana selaku komandan pelaksana teknis kegiatan Seleksi Apresiasi GTK Paud dan PNF provinsi Banten tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini berlangsung selama 4 hari terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap pertama adalah pelaksanaan seleksi selama dua hari dan dua hari selebihnya adalah kegiatan pendampingan bagi para pemenang yang akan mewakili Provinsi Banten pada pelaksanaan seleksi di tingkat nasional.

Katergori Penilik : 

Juara 1 Eneng Wasitoh Penilik kabupaten Pandeglang, 
Juara 2 Yayah Rukiyah Penilik kota Serang dan 
juara 3 Guyup Suroso Penilik kota Cilegon   
Persaingan ketat terjadi di seleksi kategori Penilik, walau dari delapan Kabupaten / kota masing-masing peserta Penilik mengangkat Karya Nyata dengan Tema yang sama, namun dengan kepiawaian Penguasaan sebagai Pengendali Mutu di lapangan masing-masing memiliki pengalaman dan strategi berbeda, hal ini menunjukan keseriusan Penilik untuk memajukan  dan meningkatkan lembaga binaan di masing-masing daerahnya.

Kegiatan seleksi Apresiasi GTK Paud dan PNF tersebut ditutup oleh Kepala Bidang Ketenagaan dan Kelembagaan Dinas Pendidikan Provinsi Banten dilanjutkan dengan pengumuman hasil para juara. Dalam sambutannya Kepala Bidang mengatakan, menitipkan kepada para juara satu agar bisa mewakili GTK Paud & PNF Provinsi Banten untuk berprestasi di tingkat Nasional, sebab selama ini Banten baru sampai pada sepuluh besar, dengan harapan di tahun 2018 ini kita bisa naik menjadi 5 besar atau 3 besar. Lebih lanjut di ahir sambutannya Kabid Ketenagaan & Kelembagaan kembali mengatakan bahwa Kemendikbud tidak memberi transport kepada para Juara yang akan berangkat ke Pontianak. Pemerintah hanya menyediakan Penginapan dan jaminan konsumsi serta kesehatan selama disana, Mudah-mudahan dari hadiah yang diberikan dari pemerintah provinsi cukup untuk beli ticket pulang dan pergi.

Sikap Pemerintah/Kemendikbud tidak memberi transport kepada utusan Provinsi yang mewakili seleksi di tingkat nasional ditanggapi oleh salah seorang pengurus Ikatan Penilik Indonesia dari salah satu kabupaten / kota bahwa "ini sebagai bukti bahwa Kemendikbud masih menganaktirikan insan-insan GTK Paud dan Pendidikan Non Formal." hal ini akan menjadikan beban bagi para utusan sebab merasa tidak diperhatikan. Seharusnya para utusan tersebut justru diberi motivasi untuk dapat lebih berprestasi baik pada saat seleksi di tingkat nasional maupun setelah kembali terjun dilapangan nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar