![]() |
| Gunung Anak Krakatau |
What is growongan ?
Meminjam bahasa wong Cilegon yaitu gegrowong atau growongan yang
berarti ruang kosong. Ruang kosong yang dimaksud adalah growongan yang terjadi
dari sebuah akibat adanya aktivitas erupsi gunung Anak Krakatau
Dalam ilmu geografi erupsi adalah pelepasan magma, gas, abu dan lain
lain ke atmosfir atau ke permukaan bumi yang diakibatkan karena adanya tekanan
yang sangat kuat dari dalam bumi sehingga melontarkan material padat dan gas
yang berasal dari magma perut bumi melalui kawah gunung berapi sehingga
peristiwa ini disebut dengan letusan gunung berapi, yang secara kebetulan saat
ini terjadi di sekitar kita yaitu erupsinya anak Gunung Krakatau
Karena diakibatkan adanya material padat yang keluar dari perut bumi
sehingga terbentuk ruang kosong yang saya sebut sebagai growongan, besar kecil
terbentuknya growongan tersebut sangat tergantung dengan aktivitas erupsi Anak
Krakatau, jika dalam peristiwa erupsi mengeluarkan material yang besar maka growonganpun
akan terjadi semakin bertambah besar. Para ahli telah menyimpulkan Volume
material yang telah keluar dari dalam bumi melalui kawah gunung Anak Krakatau
adalah sekitar antara 150-180 juta m3, hal ini berarti telah terbentuk
growongan seluas material padat yang telah keluar. Masih menurut para ahli
growongan itu telah terbentang di hamparan seluas kira-kira 64 hektar.
Bisa kita bayangkan andai 64 hektar tersebut menghampar di daratan atau
disekitar perbukitan diwilayah kita tentunya sangatlah luas, padahal 64 hektar
tersebut merupakan perbukitan laut yang berada di disekitar gunung Anak Krakatau yang
secara kasat mata kita tidak dapat melihat karena berada di dalam bawah dasar lautan.
Sebagai warga yang berdomisili di wilayah Cilegon tentu saja kita tahu
tentang Anak Krakatau, sejak kapan terahir gunung berapi tersebut mengalami
erupsi, tentu sudah sangat lama, maka selama itulah growongan itu terbentuk.
Hamparan growongan seluas 64 hektar yang diatasnya berbentuk perbukitan yang berada di dalam lautan dengan beban material sekitar antara 150-180 juta m3 itupun
ahirnya ambles dan tertimbun mengakibatkan lebih dari separuh badan gunung Anak
Krakatau bagian sisi barat daya anak gunung tersebut ambruk dan
peristiwa ini kita kenal dengan peristiwa longsornya Anak Gunung Krakatau, kejadian
yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 22 Desember 2018 tersebut menyebabkan adanya
dorongan gelombang air yang muncrat keluar sekaligus dari growongan
menuju ke segala arah, dan para ahli mengatakan peristiwa terebut adalah tsunami
Selat Sunda.
Berdasarkan analisis analisis visual para ahli, sudah konfirmasi bahwa
Anak Krakatau yang tingginya semula 338 meter, sekarang tingginya tinggal 110
meter, “betapa besarnya growongan itu dan betapa besarnya air yang keluar dari
growongan itu”, Masya Allah.
Paska kejadian tsunami tersebut terbitlah beberapa kajian dari para
ahli yang diantaranya adalah adanya ancaman bencana tsunami di Selat Sunda setinggi 57 meter yang akan
terjadi di perairan selatan Banten, jujur kami bertambah resah dan panik dengan adanya statement dari ahli tersebut, sehingga Sejumlah antisipasi kebencanaan
gempa dan tsunami pun telah dipersiapkan diantaranya Pemkot Cilegon mensosialisasikan
kembali kepada masyarakat tentang 15 jalur evakuasi (baca fb Pemkot Cilegon
post 27 Desember 2018) Semoga analisa ancaman bencana tsunami 57 meter tersebut
tidak terjadi, Amin.
Dari analisa yang saya tulis ini semoga dengan telah tertimbunnya
growongan yang terbentuk akibat adanya erupsi gunung Anak Krakatau tersebut
rasa resah, khawatir dan panik kita semakin berkurang, sebab kemungkinan sangat kecil akan
terjadi tsunami susulan, karena tsunami akan terjadi jika telah terbentuk
kembali growongan dibawah dasar laut akibat adanya erupsi gunung Anak Krakatau,
andai growongan tersebut akan terbentuk kembali bisa jadi dengan jangka waktu
yang sangat lama.
Demikian analisa saya, semoga dapat meringankan beban kepanikan kita
semua, dan Alhamdulillah, sudah dua malam ini tidak terdengar suara gluduk
& gemuruh panjang Anak Krakatau, semoga ini merupakan telah dikabulkannya
Do'a-Doa kita oleh Allah SWT.
Allah telah berjanji bahwa Allah akan mengabulkan setiap Doa hambanya
Dan Allah telah berjani tidak akan pernah ingkar terhadap janjinya
Yuk perbanyak Doa, semoga kita semua terhindar dari musibah tsunami
susulan dan semoga senantiasa berada dalam lindungannya. Amin Ya Robbal Alamin
