Minggu, 30 Desember 2018

Growongan itu Telah Tertimbun

By : Guyup Suroso

Gunung Anak Krakatau 
What is growongan ?

Meminjam bahasa wong Cilegon yaitu gegrowong atau growongan yang berarti ruang kosong. Ruang kosong yang dimaksud adalah growongan yang terjadi dari sebuah akibat adanya aktivitas erupsi gunung Anak Krakatau

Dalam ilmu geografi erupsi adalah pelepasan magma, gas, abu dan lain lain ke atmosfir atau ke permukaan bumi yang diakibatkan karena adanya tekanan yang sangat kuat dari dalam bumi sehingga melontarkan material padat dan gas yang berasal dari magma perut bumi melalui kawah gunung berapi sehingga peristiwa ini disebut dengan letusan gunung berapi, yang secara kebetulan saat ini terjadi di sekitar kita yaitu erupsinya anak Gunung Krakatau

Karena diakibatkan adanya material padat yang keluar dari perut bumi sehingga terbentuk ruang kosong yang saya sebut sebagai growongan, besar kecil terbentuknya growongan tersebut sangat tergantung dengan aktivitas erupsi Anak Krakatau, jika dalam peristiwa erupsi mengeluarkan material yang besar maka growonganpun akan terjadi semakin bertambah besar. Para ahli telah menyimpulkan Volume material yang telah keluar dari dalam bumi melalui kawah gunung Anak Krakatau adalah sekitar antara 150-180 juta m3, hal ini berarti telah terbentuk growongan seluas material padat yang telah keluar. Masih menurut para ahli growongan itu telah terbentang di hamparan seluas kira-kira 64 hektar.

Bisa kita bayangkan andai 64 hektar tersebut menghampar di daratan atau disekitar perbukitan diwilayah kita tentunya sangatlah luas, padahal 64 hektar tersebut merupakan perbukitan laut yang berada di disekitar gunung Anak Krakatau yang secara kasat mata kita tidak dapat melihat karena berada di dalam bawah dasar lautan.

Sebagai warga yang berdomisili di wilayah Cilegon tentu saja kita tahu tentang Anak Krakatau, sejak kapan terahir gunung berapi tersebut mengalami erupsi, tentu sudah sangat lama, maka selama itulah growongan itu terbentuk.

Hamparan growongan seluas 64 hektar yang diatasnya berbentuk perbukitan yang berada di dalam lautan dengan beban material sekitar antara 150-180 juta m3 itupun ahirnya ambles dan tertimbun mengakibatkan lebih dari separuh badan gunung Anak Krakatau bagian sisi barat daya anak gunung tersebut ambruk dan peristiwa ini kita kenal dengan peristiwa longsornya Anak Gunung Krakatau, kejadian yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 22 Desember 2018 tersebut menyebabkan adanya dorongan gelombang air yang muncrat keluar sekaligus dari growongan menuju ke segala arah, dan para ahli mengatakan peristiwa terebut adalah tsunami Selat Sunda.

Berdasarkan analisis analisis visual para ahli, sudah konfirmasi bahwa Anak Krakatau yang tingginya semula 338 meter, sekarang tingginya tinggal 110 meter, “betapa besarnya growongan itu dan betapa besarnya air yang keluar dari growongan itu”, Masya Allah.

Paska kejadian tsunami tersebut terbitlah beberapa kajian dari para ahli yang diantaranya adalah adanya ancaman bencana tsunami di Selat Sunda setinggi 57 meter yang akan terjadi di perairan selatan Banten, jujur kami bertambah resah dan panik dengan adanya statement dari ahli tersebut, sehingga Sejumlah antisipasi kebencanaan gempa dan tsunami pun telah dipersiapkan diantaranya Pemkot Cilegon mensosialisasikan kembali kepada masyarakat tentang 15 jalur evakuasi (baca fb Pemkot Cilegon post 27 Desember 2018) Semoga analisa ancaman bencana tsunami 57 meter tersebut tidak terjadi, Amin.

Dari analisa yang saya tulis ini semoga dengan telah tertimbunnya growongan yang terbentuk akibat adanya erupsi gunung Anak Krakatau tersebut rasa resah, khawatir dan panik kita semakin berkurang, sebab kemungkinan sangat kecil akan terjadi tsunami susulan, karena tsunami akan terjadi jika telah terbentuk kembali growongan dibawah dasar laut akibat adanya erupsi gunung Anak Krakatau, andai growongan tersebut akan terbentuk kembali bisa jadi dengan jangka waktu yang sangat lama.

Demikian analisa saya, semoga dapat meringankan beban kepanikan kita semua, dan Alhamdulillah, sudah dua malam ini tidak terdengar suara gluduk & gemuruh panjang Anak Krakatau, semoga ini merupakan telah dikabulkannya Do'a-Doa kita oleh Allah SWT.

Allah telah berjanji bahwa Allah akan mengabulkan setiap Doa hambanya

Dan Allah telah berjani tidak akan pernah ingkar terhadap janjinya

Yuk perbanyak Doa, semoga kita semua terhindar dari musibah tsunami susulan dan semoga senantiasa berada dalam lindungannya. Amin Ya Robbal Alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar