by Guyup Suroso
 |
| Lembaga anda ingin mendapat Akreditasi terbaik maka milikilah buku ini |
Akreditasi seolah menjadi sesuatu yang menakutkan. Pengelola beserta pendidik PAUD merasa deg-degan dan perut mulas saat kedatangan asesor yang melakukan visitasi.
Berdasarkan hasil survey Penilik, rasa takut tersebut bukan karena sebab kedatangan asesor, melainkan karena kurangnya kesiapan Satuan/lembaga untuk menunjukan kesiapan dan kelengkapan dokumen delapan standar nasional pendidikan.
Oleh karena itu relawan Sahabat PAUD hadir melakukan pendampingan kepada bunda-bunda pengelola dan pendidik PAUD untuk membantu menghilangkan rasa takut tersebut. Sahabat PAUD untuk melakukan roadshow ke seluruh PKG di masing-masing kecamatan untuk bersama-sama melakukan bedah delapan standar nasional PAUD. Seluruh PAUD mendapatkan pendampingan dan pembimbingan sampai memiliki dokumen delapan standar nasional PAUD sehingga seluruh PAUD mendapatkan status akreditasi tanpa memiliki rasa takut
Awal kelahiran PAUD nonformal, fungsinya sebagai alternatif pengganti, penambah, dan/atau pelengkap untuk menjangkau masyarakat yang tidak terlayani di lembaga formal. Ternyata saat ini PAUD nonformal telah berubah dan berkembang menjadi melengkapi, menjamur, mengejar, bahkan mendahului (Iskandar, 2018). Seiring dengan perubahan mindset, paradigma, dan pendekatan sehingga menjadikan semangat pemerintah dalam mengambil keputusan dan membuat kebijakan untuk mengangkat harkat dan martabat PAUD nonformal menjadi luar biasa. Bahkan benar-benar sangat luar biasa.
Kita bangga dengan pertumbuhan ini, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pendidikan pra sekolah. Namun demikian, pertumbuhan dan perkembangan PAUD tidak berbanding lurus dengan kualitas pelayanan, sehingga dikhawatirkan out put satuan PAUD belum sesusai dengan standar pencapaian perkembangan anak (STPPA) sebagai barometer keberhasilan kelulusan. Hal inilah yang menjadi perhatian kita semua, baik bagi penilik selaku pengendali mutu, dan Dinas Pendidikan sebagai instansi pembina, maupun masyarakat sebagai konsumen. Artinya, antara kuantitas pertumbuhan dan perkembangan dengan kualitas terjadi kesenjangan. Lalu, bagaimana cara mengubah agar satuan PAUD menjadi lebih representatif, baik kuantitas maupun kualitas.
Satuan PAUD harus berani merubah paradigma manajemen PAUD. Mereka tidak sekadar menyajikan permainan dan pembelajaran sambil bermain saja, tetapi harus merancang program-program pembelajaran secara efektif, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai melakukan evaluasi keberhasilannya Dengan demikian, satuan PAUD harus menata kembali agar pengelolaan atau manajemen dilakukan secara profesional, efektif, efisien, produktif, dan akuntabel. Pembenahan ini dapat dilakukan sejalan dengan standarisasi pendidikan yang sedang dilakukan pemerintah akhir-akhir ini.
Penataan dan pembenahan lembaga PAUD sangat diperlukan karena PAUD memegang peranan penting dalam mengembangkan dan menyiapkan pribadi peserta didik secara utuh dan menyeluruh sebagai tonggak dasar mempersiapakan generasi yang mampu memegang tanggung jawab masa depan bangsa. PAUD adalah satuan pendidikan yang paling strategis, serta menentukan perjalanan dan masa depan negeri ini secara keseluruhan, menjadi fondasi bagi penyiapan anak memasuki pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, bahkan akan mewarnai seluruh kehidupan masyarakat kelak.
Dengan demikian PAUD wajib memiliki program pencapaian mutu layanan satuan pendidikan berdasarkan delapan standar nasional pendidikan dengan dibuktikan telah dilakukan akreditasi oleh BAN PAUD dan PNF.
Akreditasi dimaknai sebagai bagian dari sebuah proses. Indikator keberhasilan akreditasi adalah terpenuhinya data-data borang (instrumen) akreditasi sebagai potret rekaman jejak satuan pendidikan dalam mencapai delapan standar nasional pendidikan. Konsep akreditasi bukan hanya sebatas pencapaian lengkap tidaknya bukti fisik atau data sebagai mana yang tercantum dalam butir-butir instrumen. Kalau ini yang terjadi, maka pembimbingan akreditasi hanya sebatas bagaimana melengkapi borang (instrumen) dokumen akreditasi dalam Sispena. Makna yang perlu direnungkan, akreditasi dilakukan dalam rangka mendukung pencapaian mutu layanan satuan pendidikan berdasarkan 8 SNP. Oleh sebab itu, fungsi akreditasi sebagai bagian dari proses pembinaan perlu mendapatkan penekanan. Hasil akreditasi dijadikan sebagai bahan pembinaan atau pembimbingan satuan pendidikan. Konsekuensinya, untuk mencapai mutu tersebut, bukan pada pencapaian status akreditasi, tapi melainkan pada pembimbingan satuan pendidikan.
 |
| Roadshow di kec Pulomerak - kota Cilegon |
Tidak ada pilihan yang lebih tepat selain penguatan bagaimana satuan pendidikan berproses untuk mencapai mutu layanan berdasarkan 8 SNP. Oleh sebab itu, untuk mempermudah proses pembimbingan kepada lembaga-lembaga PAUD di Kota Cilegon, Penilik sekota Cilegon membentuk relawan yang berasal dari yang teridiri dari unsur-unsur kepala dan guru PAUD yang memilki pengalaman dan kemampuan lebih untuk bersama penilik keliling kesemua kecamatan membantu menciptakan iklim kepada lembaga-lembaga PAUD agar tercipta semangat dalam meningkatkan kualitas pelayanan maupun pendokumentasian dokumen delapan standar.
Strategi pembimbingan roadshow langkahku bersama relawan Sahabat PAUD membawa dampak positif terhadap pengelola, pendidik, penilik, dalam peningkatan mutu KBM pada program PAUD. Dampak yang diperoleh terbukti telah memotivasi lembaga-lembaga PAUD menuju sebuah akreditasi. Keberhasilan tim relawan Sahabat PAUD telah terbukti menciptakan suasana persahabatan, sehingga lembaga-lembaga PAUD tidak merasa ada beban dalam menghadapi persiapan visitasi menuju akreditasi.
Relawan berarti seorang yang secara suka rela menyumbangkan waktu, tenaga, pikiran, dan keahliannya untuk menolong orang lain dan dilakukan secara sadar bahwa kegiatan yang dilakukan tidak akan mendapatkan upah atau gaji.
Sahabat PAUD berarti merupakan teman akrab penuh kehangatan yang selalu siap untuk saling mengisi dan saling memberi, Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa menjalani kehidupan sendirian. Manusia memiliki sifat dasar membutuhkan orang lain, karena setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pembimbingan roadshow relawan Sahabat PAUD berarti suatu strategi kolaboratif yang melibatkan sejumlah tenaga pengajar menuju pelayanan PAUD terakreditasi dan berkualitas. Keterlibatan tenaga pengajar bersama tim relawan secara bersama-sama dalam roadshow dimaksudkan agar mereka dapat saling membantu memperbaiki langkah-langkah pesiapan yang ditempuhnya, seperti dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi dokumen delapan standar nasional PAUD.
Penilik merupakan pengendali mutu dan evaluasi dampak program yang berkedudukan di dinas pendidikan, maju atau mundurnya mutu PAUD dan dikmas berada di tangan penilik. Rendahnya kemampuan pengelola dalam memahami delapan standar PAUD menjadi tugas dan kewajiban penilik untuk untuk melakukan pendampingan terhadap lembaga binaannya.
Bimbingan adalah membekali pengetahuan dan keterampilan pengelola dan pendidik tentang manfaat dan fungsi dokumen lembaga maupun dokumen pembelajaran. Jika mengacu pada standar nasional pendidikan perlu adanya teknik pembimbingan pengelolaan satuan pendidikan yang berorientasi melaksanakan delapan standar nasional PAUD menuju akreditasi
Penilik sebagai tenaga teknis mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang melaksanakan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program. Tugas tersebut menuntut penilik memiliki kompetensi sebagai seorang evaluator sekaligus supervisor, yang berimplikasi pada kemampuan menguasai supervisi manajerial dan supervisi akademik. Supervisi merupakan fungsi manajemen penyelenggaraan pendidikan yang berperan memberikan bimbingan, bantuan, dan binaan langsung terhadap pengelolaan dan pendidik agar tumbuh dalam jabatannya dengan jalan memperbaiki dan meningkatkan situasi belajar mengajar.
Langkah-langkah yang harus ditempuh Penilik dalam strategi bersama relawan ini antara lain adalah sebagai berikut :
Langkah Pertama sosialisasi penguatan sistem membahas kesepakatan-kesepakatan peraturan tentang teknis pelaksanaan sehingga memiliki ciri bahwa seluruh aktivitasnya bertumpu pada sistem tim, bukan pada kekuatan individu. Melalui kegiatan tim semua pembimbingan dan pendampingan dapat berjalan dengan baik sebab tidak mengandalkan pada kemampuan kharismatik perorangan. Jika mengandalkan kharisma perorangan, maka suatu saat akan lelah, mundur, gagal, dan ahirnya tenggelam. langkah pertama ini merupakan komitmen awal sebab akan menjadi dasar penyelenggaraan langkah berikutnya
Langkah kedua adalah pembentukan tim kerja. Keberagaman latar belakang pendidikan, pengalaman hidup, sosial emosional masing-masing sumber daya manusia tidak terelakkan. Kesepakatan yang baik sudah tentu akan efektif jika pelaksanaan roadshow dilakukan dalam suasana kebersamaan, penuh persahabatan. Semuanya dalam satu persepsi gerak dan langkah dalam melaksanakan tugas fungsi masing-masing.
Langkah ketiga adalah Koordinasi dan komunikasi antara tim relawan dengan anggota PKG dan pihak-pihak terkait didasarkan atas pemahaman bahwa masing-masing memiliki peran penting dan berarti. Tidak ada pihak yang lebih penting dari yang lain. Semua bergerak bersama menuju satu tujuan, mencapai cita-cita atau obsesi satuan pendidikan.
Langkah ke empat merupakan Tahap Inti
Setelah tahap pertama kedua dan ketiga dilaksanakan dengan baik, proses bimbingan selanjutnya adalah memasuki tahap inti atau tahap kerja. Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya : Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah Pendampingan dan Pembinaan lebih dalam. Penjelajahan masalah dimaksudkan agar relawan bersama Pengelola dan tenaga kependidikan mempunyai perspektif dan alternatif baru terhadap masalah yang sedang dialaminya. Penilik bersama Relawan melakukan reassessment Pengelolaan dan dokumen delapan Standar secara menyeluruh dan meninjau kembali permasalahan yang dihadapi Lembaga.
 |
| Kebersamaan Relawan, PKG dan seluruh anggota |
Di sinilah peran relawan sahabat menjadi sangat penting. Kebersamaan dalam persahabatan untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan, agar dapat terlihat hasilnya merupakan syarat utama yang harus dimiliki.
Upaya yang akan dilakukan oleh tim relawan Sahabat PAUD Kota Cilegon merupakan strategi baru sehingga memerlukan sosialisasi dalam upaya bedah administrasi 8 standar PAUD kepada seluruh kepala PAUD dan pendamping dari masing-masing lembaga PAUD sekota Cilegon
Sebagai bengkel kerja para kepala PAUD atau kepala TK dan pengelola KB, TPA, atau SPS, kelompok PKG memiliki peran melaksanakan dan tugas-tugas sebagai berikut:
1) Melakukan pendataan terhadap lembaga-lembaga satuan yang memiliki kendala dalam kepemilikan dokumen-dokumen lembaga di seluruh PKG di semua kecamatan.
2) Menyusun strategi rencana bimbingan dokumen-dokumen delapan standar bagi seluruh PKG di semua kecamatan.
3) Menyusun dan mengajukan program untuk peningkatan kemampuan kepemimpinan dan manajerial dokumen-dokumen delapan standar bagi seluruh PKG di semua kecamatan.
4) Melakukan pendataan lembaga PAUD dan bentuk layanannya.
5) Menyusun strategi peningkatan dokumen-dokumen delapan standar dilembaga (izin pendirian lembaga, izin operasional, akreditasi lembaga, akreditasi program) di seluruh PKG di semua kecamatan.
6) Pembenahan administratif pendidik, tenaga kependidikan, dan lembaga di seluruh PKG di semua kecamatan.
7) Melakukan pendampingan terhadap lembaga PAUD yang mengalami masalah manajerial dan pengembangan lembaga dokumen-dokumen delapan standar di lembaga di seluruh PKG di semua kecamatan
8) Meningkatkan peran guru dan kependidikan dalam mewujudkan Dokumen-dokumen delapan standar bagi PKG di semua kecamatan.
Keunikan Strategi Bersama Relawan
Keunikan teknik pembimbingan pada pendidik dan kependidikan PAUD dalam upaya meningkatkan Keterampilan pembuatan dokumen delapan standar pada pusat kegiatan gugus (PKG) di Kota Cilegon adalah sebagai berikut :
1) Melibatkan pengurus PKG yang tergabung dalam tim relawan Sahabat PAUD.
2) Dalam melaksanakan bimbingan tidak banyak membutuhkan biaya/dana karena dilaksanakan oleh tenaga relawan secara tehnis telah terintegrasi dengan program PKG di setiap wilayah kecamatan.
3) Pelaksanaan bimbingan lebih mudah dalam menemukan solusi dalam setiap permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi pendidik dan kependidikan PAUD karena melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Dampak Penerapan Teknik Pembimbingan roadshow langkahku bersama relawan Sahabat PAUD
Penggunaan teknik pembimbingan telah membawa dampak yang positif terhadap pengelola, pendidik, penilik, dan relawan, juga lembaga penyelenggara program PAUD dan pemerintah. Selain itu juga telah berdampak positif terhadap peningkatan mutu KBM pada program PAUD.
Secara rinci dampak yang diperoleh dari pelaksanaan pembimbingan roadshow langkahku bersama relawan Sahabat PAUD adalah sebagai berikut :
1) Bagi penilik, kegiatan ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi dalam melaksanakan tupoksinya sebagai pengendali mutu program PNFI untuk unsur Pembimbingan serta untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan Permenpan dan RB Nomor 14 Tahun 2010.
2) Bagi pendidik, kegiatan pembimbingan ini adalah merupakan peningkatan kompetensi pendidik sendiri dalam Peningkatkan Kompetensi dan Penguatan Karakter sehingga kegiatan yang dilaksanakan ini sesuai dengan kebutuhan pengembangan kompetensi pendidik.
3) Bagi lembaga, kegiatan ini merupakan bagian dari total quality manajement, sehingga menjadi perbaikan terhadap peningkatkan kompetensi dan penguatan karakter GTK PAUD dalam proses belajar mengajar peserta didik.
4) Bagi tim relawan, merupakan kegiatan yang menyenangkan, sebab selain bisa berbagi ilmu kepada sesama rekan sejawat juga merupakan wahana meningkatkan kemampuan dan kompetensi diri.
5) Bagi Pemerintah dalam hal ini instansi terkait, kegiatan pembimbingan ini memberikan gambaran sebagai bahan kebijakan untuk meningkatkan Kompetensi PTK PAUD dalam meningkatkan pembelajaran
Menjadi penting untuk dijadikan sebuah catatan bahwa :
1. Dalam melaksanakan bimbingan dengan teknik roadshow delapan standar bersama relawan Sahabat PAUD tidak banyak membutuhkan biaya/dana sebab dilakukan oleh para relawan yang terintegrasi dengan program PKG di setiap wilayah kecamatan.
2. Tahun Akreditasi Nasional 2018 telah berahir dan 2019 pun telah berlalu maka tertulislah dalam sebuah catatan BAN Paud Dikmas bahwa kota Cilegon dau tahun tersebut berturut-turut mendapat predikat terbaik secara kwantity maupun kwality Akreditasi Paud dan Dikmas se provinsi Banten