Selasa, 26 Mei 2020

Coronavirus Disease

by Guyup Suroso


Penambangan Batu Split
Awal tahun ini dunia dikejutkan dengan ditemukannya penyakit baru yang berasal dari Wuhan, China, selain kemunculan dan penyebarannyanya yang sangat cepat dan tiba-tiba, penyakit ini belum diketahui penyebab dan cara menyembuhkannya. dan mulai menyebar ke negara sekitar. Penyebaran virus corona berkembang pesat dan membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau negara-negara Asia, termasuk Indonesia, untuk harus selalu waspada.
Penyakit ini disebabkan oleh coronavirus jenis baru yang disebut virus 2019-nCoV. 

Menurut data terakhir yang diperoleh WHO, penyakit ini telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa, sedangkan puluhan lain yang terinfeksi masih dalam pengawasan dan perawatan intensif. Belum diketahui pasti asal dan cara penularan virus corona. Namun, virus ini diduga berasal dari hewan dan bisa menular antarmanusia. Belum ditemukan cara atau obat sebagai program penatalaksanaan khusus untuk menangani kondisi ini.
Menanggapi situasi tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan himbauan agar jalur masuk RI diperketat, seperti bandara dan pelabuhan. Pemerintah mengimbau pihak bandara dan pelabuhan agar melakukan pemindaian suhu tubuh pada setiap penumpang, terutama bagi mereka yang datang dari negara terjangkit.

Sebagian besar orang yang tertular disebut mengalami serangkaian gejala mirip Pneumonia, yaitu sesak napas, batuk, demam, serta gangguan pernapasan lainnya.
Setelah diteliti, wabah penyakit tersebut disebabkan oleh virus korona, virus yang masih satu jenis dengan penyebab penyakit SARS dan Middle-East respiratory syndrome (MERS) Hanya saja, virus yang menyebar di Wuhan memiliki ciri berbeda dari virus korona lain yang pernah teridentifikasi, Corona tergolong virus jenis baru.  Para ahli belum tahu betul pola penularan penyakit ini. Awalnya, virus ini disebut tidak bisa menular antarmanusia dan hanya bisa menular dari hewan ke manusia. Namun baru-baru ini, para ilmuwan menemukan fakta baru, yaitu ternyata penyakit ini bisa menyebar antar-manusia.

Kenali gelajanya
Virus Corona merupakan jenis panyakit plu menyerang saluran pernapasan manusia. Oleh karena itu, orang yang terkena infeksi virus Corona bisa mengalami gejala yang mirip seperti flu biasa. Meski begitu, gejala awal penyakit yang masih misterius ini serupa dengan SARS dan MERS, yaitu demam dan batuk-batuk. Beberapa penderitanya juga dilaporkan awalnya mengalami sesak napas, disertai terbentuknya cairan maupun zat infiltrat di paru-paru.
Pada sebagian kasus, penderita bahkan mengalami gagal hati dan gagal ginjal. Meski begitu, hingga saat ini, belum ditemukan gejala spesifik yang dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasi penyakit ini.

SARS dan MERS sama-sama merupakan kondisi yang ditandai dengan infeksi serius pada saluran pernapasan. Kedua penyakit ini pernah mewabah ke seluruh dunia dan menimbulkan ketakutan yang luar biasa.
Pada 2002-2003, setidaknya ada 774 orang yang meninggal akibat SARS. Sementara catatan WHO tahun 2019, menyatakan bahwa lebih dari 800 jiwa meninggal dunia karena menderita MERS.
Meski disebabkan oleh virus dengan golongan yang sama, namun infeksi corona virus 2019 diperkirakan tidak menyebar dan menyebabkan kematian secepat SARS dan MERS.

Namun demikian, setiap orang tetap dianjurkan untuk melakukan upaya pencegahan dan segera memeriksakan diri ke dokter. Bagaimana pun, kondisi misterius ini dapat berakibat fatal bila tidak ditangani secara cepat dan tepat.

Cara melindungi diri dari infeksi virus Corona
Semula, virus corona tercatat menginfeksi puluhan orang. Sekarang, akibat virus ini, sudah lebih dari puluhan ribu orang harus menerima perawatan di rumah sakit. Tidak hanya terjadi di satu benua, infeksi ini juga telah menyebar ke berbagai negara diseluruh dunia
Sebenarnya, sudah ada vaksin yang dianggap efektif mencegah infeksi saluran pernapasan seperti penumonia, yaitu vaksin PCV. 
Namun sayangnya, karena virus yang awalnya muncul dan berkembang di Wuhan ini belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegahnya. Sehingga, sebagai pencegahanPerhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat melakukan langkah-langkah di bawah ini agar tidak terjangkit virus tersebut:
· Rutin cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah beraktivitas.
· Terapkan physical distancing kapan saja dan di mana saja.
· Konsumsi makanan bergizi seimbang dan pastikan makanan yang akan dikonsumsi telah dimasak hingga matang sempurna.
· Perkuat sistem kekebalan tubuh dengan banyak minum air putih, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup.
· Gunakan masker saat beraktivitas, terlebih bila berada di luar ruangan atau fasilitas umum.
· Hindari gigitan serangga dengan mengoleskan losion antiserangga atau menggunakan pakaian tertutup.
· Lakukan hubungan seks sehat, seperti menggunakan kondom saat bersenggama dan setia pada satu pasangan.
· Batasi kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.
· Hindari bepergian ke tempat-tempat yang berpotensi menjadi lokasi penyebaran virus.
· Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter.

WHO sarankan physical distancing
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyarankan seluruh masyarakat dunia untuk melakukan physical distancingPhysical distancing merupakan salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus korona penyebab COVID-19. Physical distancing adalah tindakan yang tidak memperkenankan seseorang melakukan kontak fisik seperti berjabat tangan, dan menjaga jarak setidaknya dua meter saat berinteraksi dengan orang lain.  Meskipun begitu, physical distancing tidak berarti memutuskan kegiatan sehari-hari Anda di rumah. Anda tetap dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja dari rumah, berinteraksi dengan teman melalui media sosial, ataupun melakukan rapat dengan video call. Hal ini dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus korona.Saat ini laporan mengenai pasien positif infeksi virus korona di Indonesia terus meningkat. Oleh karena itu sebaiknya kita terus menerapkan physical distancing dan tetap menjaga kesehatan dari rumah. Para ahli memperkirakan jumlah penderita yang terinfeksi virus ini akan meningkat tajam di Indonesia pada bulan Mei 2020. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar