Jumat, 29 Mei 2020

Dampak PSBB Pandemi Covid19 bagi Guru Orang Tua dan Murid

by Guyup Suroso

Sekretaris IPI Kota Cilegon
Mewabahnya Covid_19 di negeri kita begitu cepat menyebar dan dampaknya luar biasa hebat. Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dalam menangani kasus ini, Dan tangapan masyarakatpun beraneka ragam ada yang ketakutan dan panik, ada yang menanggapi biasa-biasa saja, bahkan ada juga yang menyepelekan dan menganggap imbauan tersebut hanya sekedar surat edaran biasa saja

Korban berjatuhan dalam hitungan detik, bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia. Begitu dahsyatnya virus ini menyerang tubuh manusia. Diawali dari gejala-gejalanya seperti, flu, batuk, sesak napas, tenggorokan sakit, pusing kepala, juga demam tinggi dan kondisi tubuh lemas. Ada juga yang tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut, namun begitu dites di laboratorium ternyata dinyatakan positif virus Corona.

Tidak seperti pegawai berseragam di pabrik dan perkantoran, bagi masyarakat diluar itu misalnya seperti masyarakat sektor informal yang hidup dari penghasilan harian seperti warung, pedagang kecil, industri rumah tangga, sopir angkot, dan ojek dalam jaringan sudah pasti terpuruk dan kalang kabut sebab kehidupan mereka harian dari hari ke hari dengan mengandalkan aktivitas keringat serta omzet dan pendapatan harian. Bagi mereka, kesehatan dan penghidupan menjadi satu. Mereka berusaha mencari nafkah untuk tetap sehat dan mereka berusaha tetap sehat untuk dapat mencari nafkah. 

Dampak bagi Guru
Keputusan Pemerintah menerapkan PSBB akibat adanya pandemi covid-19 selain berdampak pada tatanan sosial masyarakat serta perekonomian juga berdampak pada dunia pendidikan. Dampak PSBB bagi dunia pendidikan memiliki taruhan jangka panjang, yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan sumberdaya manusia dan masa depan bangsa Indonesia. Seluruh sekolah dari Paud, SD, SMP, SMA serta Madrasah hingga perguruan tinggi untuk sementara diliburkan dan , selama 14 hari atau kemungkinan dengan batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini harus dilakukan, sebab jika tidak tentu masalah akan bertambah, Jangan sampai generasi terdidik bangsa ini menjadi korban dan klaster penularan covid-19 yang sangat massif. Dalam posisi ini, loss generation secara fisik terhadap sumber daya manusia mendatang menjadi kenyataan pahit bagi bangsa ini.
Mau tidak mau, suka atau tidak suka dampak diliburkan dan kegitan belajar mengajarnya melalui daring atau melalui jalur online selain berdampak pada tatanan sosial ekonimi juga berdampak bagi guru-guru, sebab tuntutan bartambah, bersyukur jika guru tersebut telah menguasai ilmu  Informasi Tehknologi (IT), sedangkan bagi guru yang tidak menguasai IT terpaksa harus belajar IT untuk melakukan pembelajaran dan memberikan tugas-yugas secara daring atau online terhadap siswanya, agar mempermudah dalam pembelajaran jarak jauh dan mudah mengontrol siswa, misal melalui aplikasi zoom, google meet, google clasroom dan sejenisnya. Selain tetap harus bekerja walaupun di rumah, juga berperan ganda sebagai guru bagi anak-anaknya di rumah, dan membimbing siswanya dari rumah melalui Daring sehingga tugas utamanya tetap terlaksana dengan baik.

Dampak bagi Orang tua
Bagi orang tua dari dampak sekolah diliburkan dan kegitan belajar mengajarnya dilaksanakan melalui daring atau melalui jalur online ternyata merasakan kualahan dalam membimbing belajar bagi anak-anaknya. Biasanya para orang tua pasrah bulat-bulat masalah pendidikan bagi anaknya kepada guru-gurunya di sekolah, selain semua  orang tua harus menyiapkan alat guna proses pembelajaran daring kini giliran mereka harus mendidik anak-anak mereka masing-masing di rumah, Ternyata hal mengajar, membina dan bukan perkara mudah.Mereka orang tua murid merasakan tak sanggup mengajari semua bidang studi, karena mereka bisa menguasai semua mata pelajaran yang diberikan. Orang tua merasa dipusingkan dan tak sanggup, terlebih bagi orang tua yang memiliki anak lebih dari satu, misalnya ada anaknya yang masih PAUD, SD, SMP maupun SMA. Semua harus mereka bimbing dalam belajar, ditambah lagi ada orang tua yang memiliki anak yang agak hiperaktif dan memiliki karater yang kurang baik. Orang tua menyadari bahwa ternyata mendidik dan membimbing anak tidak mudah, diperlukan bekal kesabaran, ketekunan juga ilmu yang mumpuni. Orang tua Murid menyadari bahwa guru merupakan orang profesional yang memiliki keahlian khusus yang tidak dapat digantikan oleh sembarang orang.

Dampak bagi Anak
Mereka murid Paud, SD, SMP, SMA serta Madrasah hingga perguruan tinggi meyambut gembira karena merasa libur lama. Selama ini liburan yang mereka tunggu-tunggu adalah liburan semester. Sehingga dengan sekolah resmi diliburkan ini ada diantara mereka malah jalan-jalan ke tempat-tempat rekreasi bahkan ada orang tua yang mengajak berlibur ke kampung halaman. Padahal yang sebenarnya sekolah bukan libur, tetapi proses pembelajaran di lakukan dirumah masing- masing dengan diawasi oleh kedua orang tua mereka. Setelah pelaksanaan belajar dirumah berlangsung beberapa hari, dan tugas dari gurupun terus berjalan berbagai keluhan pun muncul. Anak merasa bosan belajar bersama orang tua dirumah, dan orang tua pun pusing karena keterbatasannya, ditambah karena pusingnya tidak sedikit orang ua yang kehilangan kesabaran, sehingga timbul emosi dan marah-marah. Hal ini yang menjadikan anak bertambah tidak betah belajar dirumah. Muncul rasa rindu anak kepada sekolah, kepada guru-guru dan semua teman-teman, rindu suasana canda disekolah. Aanak-anak merasakan jauhnya perbedaan antara Belajar di Rumah dengan belajar di sekolah. Mereka merasa nyaman belajar di sekolah, karena ternyata gurunya lebih lembut dan halus dalam mengajari anak, dan anak menganggap kedua orang tuanya lebih galak dan keras daripada gurunya di sekolah. Ada juga yang merasa rugi libur sekolah karena mereka tidak mendapatkan uang saku atau uang untuk jajan di sekolah. Dengan sekolah libur otomatis mereka tidak mendapatkan uang saku atau uang jajan tersebut.

Yuk kita terapkan himbauan pemerintah tentang jaga jarak, memakai masker dan jaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta cucu tangan setiap saat. Tingkatkan keimanan untuk terus beribadah dan berdoa,akan kita terhindar dari segala penyakit dan bencana.

Semoga pandemi segera berlalu

Kamis, 28 Mei 2020

Dampak Pandemi Covid19 bagi Dunia Pendidikan

by: Guyup Suroso

Sekretaris IPI Kota Cilegon
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyarankan agar seluruh masyarakat dunia untuk melakukan physical distancing. Physical distancing merupakan salah satu cara untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran virus COVID-19. 
Physical distancing adalah tindakan yang tidak memperkenankan seseorang melakukan kontak fisik seperti berjabat tangan, dan menjaga jarak setidaknya dua meter saat berinteraksi dengan orang lain.  
Meskipun begitu, physical distancing tidak berarti memutuskan kegiatan sehari-hari kita baik di rumah maupun aktivitas-aktivitas pekerjaan lainnya termasuk sekolah bagi dunia pendidikan. Upaya tetap harus dilakukan bagaimana agar kita tetap dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja dari rumah, berinteraksi dengan teman melalui media sosial, ataupun melakukan rapat dengan video call. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Tidak hanya perekonomian global yang terkena dampak pandemi ini, Dunia Pendidikan turut merasakan, sejak 16 Maret 2020 pemerintah memutuskan agar seluruh sekolah memindahkan siswa-siswinya untuk Belajar Di Rumah. Bahkan akibat pandemi Covid-19 Pemerintah telah menetapkan pembatalan UN 2020 disemua tingkatan sekolah, dan  instruksi ini terjadi dengan ujug-ujug tiba-tiba mak bedunduk harus dilaksanakan tanpa edukasi pembekalan kepada sekolah, guru maupun orang tua terlebih dahulu 

Dengan demikian timbulah pertanyaan, siapkah sekolah, guru, murid dan orang tua melaksanakan instruksi tersebut ?

Jawabanya tentu tidaklah mudah, Siap tidak siap, mau tidak mau proses pembelajaran dirumah harus dimulai dan berlangsung. Kesiapan guru dan siswa pun bervariasi, ada yang siap, ada yang terpaksa siap, dan ada yang betul-betul tidak siap. Tanpa persiapan apa pun, sistem belajar mengajar berubah dari tatap muka menjadi belajar jarak jauh melalui daring. Sejumlah sekolah yang terbiasa menggunakan perangkat teknologi dalam proses belajar mengajar tentu tidak menemui banyak masalah. Namun, hal sebaliknya berlaku bagi sekolah, guru, dan siswa yang baru pertama kali menjalankannya. Dan yang menjadi masalah besar adalah minim fasilitas, minimnya kemampuan finansial dan menggunakan media daring dan yang lebih parah lagi jika tidak adanya jaringan signal selular, yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi, orang tua dan siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru. Orang tua murid yang tidak memiliki bekal mendidik menjadi kewalahan dalam menjalankan tugas barunya sehingga tidak sedikit terjadi perdebatan dan ahirnya kembali pada keadaan Siap tidak siap, mau tidak mau proses pembelajaran dirumah harus berlangsung, dengan demikian untuk menjawab pertanyaan diatas adalah agar seluruh elemen dan lapisan harus menyikapinya secara bijaksana.

Hikmah dari masalah dan keluhan tersebut, ternyata diantaranya, siswa maupun guru dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online. Di era disrupsi teknologi yang semakin canggih ini, guru maupun siswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang teknologi pembelajaran. Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran yang sangat bervariasi, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan adanya kebijakan belajar dirumah, maka memaksa baik kepada guru , murid maupun orang tua untuk belajar agar bisa menguasai teknologi pembelajaran secara daring sebagai suatu kebutuhan yang harus dilakukan.

Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, e-learning, aplikasi zoomgoogle classroomyoutube, maupun media sosial whatsapp. Sarana-sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media dalam melangsungkan pembelajaran seperti halnya di kelas. Dengan menggunakan media online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh guru, siswa maupun orang tua.

Manfaat bagi pendidik pada ahirnya lebih mampu dan menguasai berbagai sarana pembelajaran online, seingga memudahkan pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh pendidik. Misalnya, guru membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran. Dalam hal ini, guru lebih persuasif karena membuat peserta didik semakin tertarik dengan materi yang diberikan oleh guru melalui video kreatif tersebut. Peserta didik tentu akan dapat memahami apa yang dijelaskan oleh guru melalui video kreatif yang dibuat oleh guru tersebut. Sehingga dengan adanya penerapan model pembelajaran di rumah ini, membuat siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran secara online.

Manfaat penggunaan teknologi bagi siswa juga dapat menimbulkan kreativitas dalam mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dari guru, mereka dapat menciptakan suatu produk pembelajaran kreatif yang dapat mengembangkan pemikiran melalui analisis mereka sendiri, tanpa keluar dari pokok bahasan materi yang telah disampaikan oleh guru.

Manfaat bagi orang tua orang tua adalah, orang tua menjadi lebih mudah dalam memonitoring atau mengawasi terhadap perkembangan belajar anak secara langsung. Orang tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi belajar anak dirumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi yang lebih intensif dan akan menimbulkan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua. Orang tua dapat melakukan pembimbingan secara langsung kepada anak mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti oleh anak. Dimana sebenarnya orang tua adalah institusi pertama dalam pendidikan anak. Dalam kegiatan pembelajaran secara online yang diberikan oleh guru, maka orang tua dapat memantau sejauh mana kompetensi dan kemampuan anaknya. Kemudian ketidakjelasan dari materi yang diberikan oleh guru, membuat komunikasi antara orang tua dengan anak semakin terjalin dengan baik. Orang tua dapat membantu kesulitan materi yang dihadapi anak.

Dengan demikian dampak dari pandemi covid-19 dapat memberikan hikmah positif dan luar biasa manfaatnya. Hikmah selanjutnya yaitu penggunaan media seperti handphone atau gadget, dapat dikontrol untuk kebutuhan belajar anak. Peran orang tua semakin diperlukan dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan gadget. Hal tersebut memberikan dampak yang positif bagi anak, dalam memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat. Anak cenderung akan menggunakan handphone untuk mengakses berbagai sumber pembelajaran dari tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga akan membuat anak menghindari penggunaan gadget pada hal-hal kurang bermanfaat atau negatif.

Tetap patuhi instruksi pemerintah melalui protokoler kesehatan, gunakan masker, jaga kebersihan, jaga jarak dan jaga kesehatan semoga segera berlalu, Amin Ya Robbal Alamin

Selasa, 26 Mei 2020

Coronavirus Disease

by Guyup Suroso


Penambangan Batu Split
Awal tahun ini dunia dikejutkan dengan ditemukannya penyakit baru yang berasal dari Wuhan, China, selain kemunculan dan penyebarannyanya yang sangat cepat dan tiba-tiba, penyakit ini belum diketahui penyebab dan cara menyembuhkannya. dan mulai menyebar ke negara sekitar. Penyebaran virus corona berkembang pesat dan membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau negara-negara Asia, termasuk Indonesia, untuk harus selalu waspada.
Penyakit ini disebabkan oleh coronavirus jenis baru yang disebut virus 2019-nCoV. 

Menurut data terakhir yang diperoleh WHO, penyakit ini telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa, sedangkan puluhan lain yang terinfeksi masih dalam pengawasan dan perawatan intensif. Belum diketahui pasti asal dan cara penularan virus corona. Namun, virus ini diduga berasal dari hewan dan bisa menular antarmanusia. Belum ditemukan cara atau obat sebagai program penatalaksanaan khusus untuk menangani kondisi ini.
Menanggapi situasi tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan himbauan agar jalur masuk RI diperketat, seperti bandara dan pelabuhan. Pemerintah mengimbau pihak bandara dan pelabuhan agar melakukan pemindaian suhu tubuh pada setiap penumpang, terutama bagi mereka yang datang dari negara terjangkit.

Sebagian besar orang yang tertular disebut mengalami serangkaian gejala mirip Pneumonia, yaitu sesak napas, batuk, demam, serta gangguan pernapasan lainnya.
Setelah diteliti, wabah penyakit tersebut disebabkan oleh virus korona, virus yang masih satu jenis dengan penyebab penyakit SARS dan Middle-East respiratory syndrome (MERS) Hanya saja, virus yang menyebar di Wuhan memiliki ciri berbeda dari virus korona lain yang pernah teridentifikasi, Corona tergolong virus jenis baru.  Para ahli belum tahu betul pola penularan penyakit ini. Awalnya, virus ini disebut tidak bisa menular antarmanusia dan hanya bisa menular dari hewan ke manusia. Namun baru-baru ini, para ilmuwan menemukan fakta baru, yaitu ternyata penyakit ini bisa menyebar antar-manusia.

Kenali gelajanya
Virus Corona merupakan jenis panyakit plu menyerang saluran pernapasan manusia. Oleh karena itu, orang yang terkena infeksi virus Corona bisa mengalami gejala yang mirip seperti flu biasa. Meski begitu, gejala awal penyakit yang masih misterius ini serupa dengan SARS dan MERS, yaitu demam dan batuk-batuk. Beberapa penderitanya juga dilaporkan awalnya mengalami sesak napas, disertai terbentuknya cairan maupun zat infiltrat di paru-paru.
Pada sebagian kasus, penderita bahkan mengalami gagal hati dan gagal ginjal. Meski begitu, hingga saat ini, belum ditemukan gejala spesifik yang dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasi penyakit ini.

SARS dan MERS sama-sama merupakan kondisi yang ditandai dengan infeksi serius pada saluran pernapasan. Kedua penyakit ini pernah mewabah ke seluruh dunia dan menimbulkan ketakutan yang luar biasa.
Pada 2002-2003, setidaknya ada 774 orang yang meninggal akibat SARS. Sementara catatan WHO tahun 2019, menyatakan bahwa lebih dari 800 jiwa meninggal dunia karena menderita MERS.
Meski disebabkan oleh virus dengan golongan yang sama, namun infeksi corona virus 2019 diperkirakan tidak menyebar dan menyebabkan kematian secepat SARS dan MERS.

Namun demikian, setiap orang tetap dianjurkan untuk melakukan upaya pencegahan dan segera memeriksakan diri ke dokter. Bagaimana pun, kondisi misterius ini dapat berakibat fatal bila tidak ditangani secara cepat dan tepat.

Cara melindungi diri dari infeksi virus Corona
Semula, virus corona tercatat menginfeksi puluhan orang. Sekarang, akibat virus ini, sudah lebih dari puluhan ribu orang harus menerima perawatan di rumah sakit. Tidak hanya terjadi di satu benua, infeksi ini juga telah menyebar ke berbagai negara diseluruh dunia
Sebenarnya, sudah ada vaksin yang dianggap efektif mencegah infeksi saluran pernapasan seperti penumonia, yaitu vaksin PCV. 
Namun sayangnya, karena virus yang awalnya muncul dan berkembang di Wuhan ini belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegahnya. Sehingga, sebagai pencegahanPerhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat melakukan langkah-langkah di bawah ini agar tidak terjangkit virus tersebut:
· Rutin cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah beraktivitas.
· Terapkan physical distancing kapan saja dan di mana saja.
· Konsumsi makanan bergizi seimbang dan pastikan makanan yang akan dikonsumsi telah dimasak hingga matang sempurna.
· Perkuat sistem kekebalan tubuh dengan banyak minum air putih, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup.
· Gunakan masker saat beraktivitas, terlebih bila berada di luar ruangan atau fasilitas umum.
· Hindari gigitan serangga dengan mengoleskan losion antiserangga atau menggunakan pakaian tertutup.
· Lakukan hubungan seks sehat, seperti menggunakan kondom saat bersenggama dan setia pada satu pasangan.
· Batasi kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.
· Hindari bepergian ke tempat-tempat yang berpotensi menjadi lokasi penyebaran virus.
· Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter.

WHO sarankan physical distancing
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyarankan seluruh masyarakat dunia untuk melakukan physical distancingPhysical distancing merupakan salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus korona penyebab COVID-19. Physical distancing adalah tindakan yang tidak memperkenankan seseorang melakukan kontak fisik seperti berjabat tangan, dan menjaga jarak setidaknya dua meter saat berinteraksi dengan orang lain.  Meskipun begitu, physical distancing tidak berarti memutuskan kegiatan sehari-hari Anda di rumah. Anda tetap dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja dari rumah, berinteraksi dengan teman melalui media sosial, ataupun melakukan rapat dengan video call. Hal ini dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus korona.Saat ini laporan mengenai pasien positif infeksi virus korona di Indonesia terus meningkat. Oleh karena itu sebaiknya kita terus menerapkan physical distancing dan tetap menjaga kesehatan dari rumah. Para ahli memperkirakan jumlah penderita yang terinfeksi virus ini akan meningkat tajam di Indonesia pada bulan Mei 2020.