Minggu, 28 Juni 2020

SI-RAVEK

by  Dr. H. Ismatullah, M.Pd.

Kadis Pendidikan kota Cilegon
SEKOLAH AKUR SEDULUR
BERBASIS BUDAYA LOKAL
MENUJU INSAN CILEGON CERDAS YANG BERAKHLAQUR KARIMAH
MASA PERSIAPAN DAN UJI COBA 2020/2021
MASA PELAKSANAAN 2021/2022.

Program SIRAVEK Ini merupan peogram lanjutan dari program sekolah MANTAP yang digagas pada RPJMD 1997-2021 sebagai progrqm prioritas daerah untuk mewujudkan Visi Misi kota Cilegon, yaitu Cilegon Cerdas dan Sehat.

Pada program sekolah mantap fokus pada 2 SMP Negeri yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Cilegon dan 8 SDN , SDN Wilulang Pulomerak, SDN Bujang Gadung Grogol, SDN Sumampir Purwakarta, SDN 2 Jombang, SDN Kedaleman IV PCI Cibeber, SDN BLOK I Cilegon, SDN Kubang Sepat 1 Citangkil, SDN Ciwandan. Program sekolah mantap dituntaskan pada 2021 ini sehingga pada 5 tahun yang akan datang berganti strategi dengan membangun kualitas layanan sebagai arah prioritas kebijakan dan sudah waktunya beralih pada pembangunan utk SDM  pendidikan yang profesional di kota Cilegon.

Sebagai tolak ukur kemajuan pendidikan tetap menggunakan 8 standar nasional pendidikan yang sudah ditetapkan oleh BSNP dan Kebijakan Kemdikbud saat ini, yaitu guru merdeka. Pendidikan yang berpusat pada student centre sehingga guru dituntut untuk lebih mengarah pada pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Penyusunan RPP yang praktis sebagai dokumen guru untuk melakukan KBM yang efektif, menggali potensi siswa secara optimal, mengasah kecerdasan siswa-siswi di kelas dengan menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang tepat, selalu berupaya untuk tuntas (mastery learning), menerapkan remedial kepada siswa yang memiliki kemampuan terbatas sehingga pencapaian rata-rata KKM dapat diperoleh dengan pola berbeda tetapi menuju ketuntasan belajar secara bersama.

Untuk memahami Program SIRAVEK ini, secara sederhana dapat dipahami dengan akronimnya, diantaranya adalah :

1. Sehat, sekolah di Cilegon akan terus kita upayakan menjadi sekolah sehat sesuai dengan Indikator Sekolah Sehat yang selama ini telah diterapkan oleh Dinas Kesehatan sebagai OPD mitra yang kita gandeng untuk mewujudkan sekolah sehat sehingga memiliki lingkungan sekolah yang terukur dan fasilitas kesehatan yang memadai. Sarana UKS di sekolah akan kita dorong untuk menjadi unit yang bertanggungjawab dalam upaya menciptakan warga sekolah sehat yang selalu berinteraksi dan berada disekolah. Penataan kantin yang bersih dan menjual makanan yang sehat. Toilet siswa dan guru yang wangi harum semerbak, lingkungan sekolah dan tempat sampah yang tertata rapih, menjaga kebersihan secara rutin menjadikan budaya bersih di sekolah hal utama yang dijadikan perhatian.

2. Inovatif, program sekolah Inovatif kita mulai dengan SERASI, sekolah ramah anak yang sehat dan selalu menjaga keindahan pada sarana prasaran di sekolah ( Sekolah ramah anak sehat dan indah).
a). Satelit, Program sekolah  yang menekankan pada kemampuan siswa dalam melakukan idea-idea cemerlang siswa dan menyusun karya ilmiah yang dibimbing oleh guru guru profesional di sekolah dengan melakukan penelitian sederhana dgn nenggunakan studi literasi melalui perpustakaan sekolah maupun perpustakaan daerah dan perpustakaan yang ada di kota cilegon ( serambi anak tekun dan teliti serta Literasi)
b). Haji Mabrur, hari jum'at makan bersama, merupakan budaya yang akan kita berlakukan di sekolah untuk membiasakan makan sehat yang murah, berbabasis produk lokal yang perlu kita lestarikan sehingga makanan dan jajanan daerah Cilegon dapat kita angkat menjadi destinasi yang akan kita kembangkan dalam rangka mensosialisasikan pariwisata kuliner di kota Cilegon.
c). Gembira, secara harfiah gembira menjadikan sekolah sebuah tempat yang menyenangkan dalam situasi pembelajaran maupun sarana interaksi sosial dengan teman sebaya di sekolah, namun yang dikamsud gembira pada progam inovatif adalah Gemar bersedekah dan Infaq di hari Rabu), perelek tersebut dapat berdaya guna untuk kepentingan kelas, siswa yang sakit, atau ulang tahun sehingga dapat digunakan untuk berbagai kepentingan suka maupun duka. Kebiasaan menabung anak di sekolah akan kita galakkan kembali dengan manajemen yang baik, akuntabel untuk memberikan rasa percaya pada walimurid. Bekerjasama dengan perbankan sehingga siswa maupun sekolah dapat mengetahui jumlah uang yang mereka simpan di tabungan. Dan tabungqn dapat digunakan untuk kepentingan siswa, guru, sekolah tanpa membebani pihak orang tua, seperti outing class, study tour, perpisahan dll.
d). Sambal, sekolah akrab menjalin silaturahmi bersama alumni, kisah sukses Alumni sebuah sekolah akan menjadi kebanggaan kita semua, khususnya para gurunya, ada alumni donasi untuk sekolah, ada alumni membawa Umroh dan haji gurunya, adanya Reuni para alumni akan kita jadikan daya dukung untuk kemajuan sekolah sehingga beberapa kebutuhan sekolah dapat dikomunikasikan pada lembaga Alumni yang terbentuk, rasa kangen sekolah pada mereka menjadi berkah untuk sekolah dan semoga para alumni menjadi bangga dapat berpartisipasi untuk kemajuan sekolahnya.

3. Religius, saat ini kota Cilegon sedang mewujudkan Cilegon sebagai kota santri, santri bukan hanya milik pesantren tetapi milik kita sebagai masyarakat yang selalu menjaga Iman dan Taqwa dalam menjalankan keyakinannya dengan tetap menjunjung tinggi toleransi sesama ummat beragama dan koridor NKRI. Perda Diniyah yang kita berlakukan di tahun 2020 ini merupakan start up program pendidikan yang bernuansa religius. Adanya PAUD IT, SDIT, SMPIT menambah nuansa religius sedang kita bangun untuk membentuk SDM yang siap secara mentalitas sehingga  era millenial 4.0 dapat kita lalui dengan mudah dan lancar tanpa terpengaruh hal hal negatif kemajuan jaman

4. Aman, sekolah ramah anak menjadikan tujuan kita menerapkan standar aman pada warga sekolah sehingga tidak terjadi bullying, diskriminatif, dan aman dari bencana. Sekolah aman menjadikan protokol yang ketat dalam penerapannya.

5. Vokasional, sekolah dari jenjang Paud, TK, SD dan SMP sudah kita perkenalkan keterampilan secara dini sehingga para siswa akan berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga dapat dijadikan lifeskill untuk mereka. Berbagai keterampilan dasar akan diperkenalkan dengan pola pembinaan yang baik sehingga dapat meraih prestasi untuk memajukan kota cilegon dari keterampilan seperti, menyanyi, melukis, menari, seni rupa, seni kriya, hafizd, dll.

6. Etika, merupakan program yang harus diperkuat untuk mewujudkan tujuan pendidikan manusia Indonesia yang berakhir pada akhlaqul karimah, budi pekerti mulia yang digali dari nilai nilai positif bangsa Indonesia  sehingga bangsa Indonesia tetap eksis dalam pergaulan dunia tanpa menghilangkan identitasnya sebagai bangsa besar yang menjaga moralitas, harga diri dan selalu menjunjung tinggi harkat martabat bangsa yang luhur di dunia dan akherat.

7. Kompetitif, era millenial 4.0 menuju era speed and power 5.0 masyarakat cilegon harus segera mengantisipasinya dengan mempersiapkan SDM nya dari usia dini sampai Sarjana (S-2 & S-3) sehingga kita tidak hanya menjadi penonton dalam kemajuan wilayah sebagai daerah industri tetapi memiliki SDM yang unggul dan kompetitif dalam segala bidang.

Program SIRAVEK akan diikuti dengan program kualitas layanan dan kinerja PTK yang profesional dengan memanfaatkan hasil research para praktisi pendidikan yang sudah dimiliki kota Cilegon, Dr. Chusaeri, Dr. Ismatullah, Dr. Sholatul Hayati, Dr. Niki Noverta, Dr Fauziyah, Dr. Ishomudin, Dr. Deviantoro, Dr. Amelia Hayati dan para doktor di perguruan tinggi yang ada di kota Cilegon.


Sabtu, 27 Juni 2020

Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Tetap Dilaksanakan

by : Guyup Suroso

Sekretaris IPI Kota Cilegon
Apapun yang terjadi Penyenggaraan Pendidikan tidak boleh berhenti walaupun kepemimpinan berganti, baik Kepala Dinas, Menteri dan Presidennya berganti, bahkan sekalipun pandemi menghalangi, sebab Dunia pendidikan memiliki taruhan jangka panjang, yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan sumberdaya manusia dan masa depan bangsa Indonesia. Jika tanpa pencermatan dan kesungguhan rencana yang tepat atas dampak covid-19, maka berkemungkinan besar generasi terdidik bangsa ini menjadi korban dan klaster penularan covid-19 yang sangat massif. Dalam posisi ini, loss generation secara fisik terhadap sumber daya manusia mendatang menjadi kenyataan pahit bagi bangsa ini. Pandemi ini justru dapat dijadikan titik balik pemerintah melakukan transisi menuju tatanan pendidikan baru ke depan yakni mengubah orientasi kebijakan anggaran pendidikan dengan membangun infrastuktur akses internet-komputer secara merata ke semua tingkatan sekolah sampai di pelosok-pelosok. 

Oleh karenanya, kita patut untuk melihat akan dinamika pelaksanaan kebijakan new normal dan dampaknya terhadap kelangsungan pendidikan khususnya di tahun ajaran 2020/2021. Tidak ada manfaat memundurkan tahun ajaran baru ke Januari 2021 karena tidak ada jaminan pandemi akan berhenti dan vaksin ditemukan pada waktu tersebut. “Tidak ada jaminan pandemi ini akan berhenti.

Pengunduran tahun ajaran baru tidak akan menjamin anak-anak kita bebas dari Covid-19.” Yang perlu dipikirkan justru agar segera menyiapkan konsep dasar kurikulum era new normal serta tata-cara pelaksanaan agar seluruh peserta didik dapat melaksanakan pelajaran dan dengan memperhatikan ketahanan fisik, mental, dan sosial. Oleh karena itu sangatlah tepat mas Nadim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan bahwa tahun ajaran baru tetap akan dibuka pada tanggal 13 Juli 2020, hal ini agar pendidikan sebagai taruhan jangka panjang perlu mendapat perhatian dan kesungguhan, sehingga generasi teridik bangsa sebagai sumber daya manusia mendatang tidak mengalami loss generation  

Terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri diantaranya adalah Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri tujuannya adalah memberikan rasa aman kepada masyarakat, sebagai panduan pelaksanaan pendidikan di daerah. "SKB ini merupakan panduan pembelajaran tahun ajaran baru di masa pandemi Covid-19 bagi satuan pendidikan formal dari pendidikan tinggi sampai pendidikan usia dini dan pendidikan non formal,” SKB tersebut merupakan panduan pelaksanaan pendidikan agar dapat dijadikan acuan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka berdasarkan protokol kesehatan. Keselamatan dan kesehatan Hal utama yang diatur dalam SKB, terkait prinsip pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan bagi semua warga satuan pendidikan (Kompas 2020). Untuk pembelajaran tatap muka dipriortiaskan pada zona hijau dan dimulai dari SLTA sederajat SMP sederajat dan menyusul kemudian SD dan PAUD. Sedangkan kegiatan belajar bagi zona merah dilakukan di rumah (BDR)
Tahapan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan di zona hijau dilaksanakan berdasarkan pertimbangan kemampuan peserta didik dalam menerapkan protokol kesehatan. Urutan pertama yang diperbolehkan pembelajaran tatap muka adalah pendidikan tingkat atas dan sederajat, tahap kedua pendidikan tingkat menengah dan sederajat, lalu tahap ketiga tingkat dasar dan sederajat sesuai dengan tahapan waktu yang telah ditentukan adalah:
•  Tahap I: SMA, SMK, MA, MAK, SMTK, SMAK, Paket C, SMP, MTs, Paket B
•  Tahap II dilaksanakan dua bulan setelah tahap I: SD, MI, Paket A dan SLB
•  Tahap III dilaksanakan dua bulan setelah tahap II:  PAUD formal (TK, RA, dan TKLB) dan non formal. (Kemendikbud 2020)

Adanya SKB dapat mengukur kefektifan belajar mengajar di era kenormalan baru. Seperti meningkatkan fasilitas-fasilitas penunjang pembelajaran jarak jauh di daerah-daerah yang masih minim penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk memastikan tidak ada lagi blankspot. Tentu dengan dikeluarkan SKB ini kita akan bersama-sama melihat bagaimana efektivitas pembelajaran di masa Covid-19.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, ada 94 persen peserta didik yang berada di zona kuning, oranye dan merah. Sedangkan, 6 persen peserta didik berada di zona hijau dan diperkenankan untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Setiap zona di daerah ditentukan oleh indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarat, dan pelayanan kesehatan. Semakin rendah skor penilaian, akan semakin tinggi risiko penularan Covid-19.

Agar Komite Sekolah dapat bekerja sama dengan sekolah untuk saling mendukung dalam pengembangan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Yang paling utama ialah merumuskan protokol kesehatan pada tiap-tiap sekolah. Setiap sekolah memiliki karakteristik siswa dan lingkungan berbeda. Oleh sebab itu, agar setiap sekolah untuk mengembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan di masing-masing sekolah. “Jangan sampai sekolah membuat keputusan sendiri, sementara komite sekolah tidak tahu. Oleh karena itu harus dibicarakan bersama, harus ada kesepakatan bersama antara komite sekolah dengan sekolah ,” (Kemendikbud 2020)

Upayakan agar setiap sekolah bukan hanya menggunakan protokol dasar seperti memakai masker, cuci tangan atau menjaga jarak protokol kesehatan di sekolah era norma baru harus dibuat lebih detil seperti aturan; bagaimana siswa masuk halaman sekolah, masuk ke kelas masing-masing, berapa jumlah murid satu kelas, bagaimana cara duduk agar tidak berhadapan. "(Semua) harus disusun dengan sangat detail untuk keamanan anak-anak beserta keluarganya," Semakin sempurna protokol kesehatan untuk sekolah dibuat, maka akan semakin aman pula kesehatan anak-anak didik.

Mengenai jam istirahat siswa di sekolah sebaiknya untuk sementara ditiadakan. Mengingat pada saat istirahat, para siswa biasanya akan bergerombol dengan teman-temannya. 

Kamis, 04 Juni 2020

New Normal Pendidikan

by Guyup Suroso
Sekretaris IPI Kota Cilegon
Saat ini seluruh elemen Lembaga Pemerintah tengah menyusun protokol penerapan new normal di tengah pandemi COVID-19. Selain mengikuti protokol Kesehatan selayaknya seluruh instansi tersebut menerbitkan protokol-protokol sesuai dengan aktivitas di masing-masing Kementerian terkait guna mengembalikan Kehidupan Normal era pandemi Covid-19. Agar masyarakat bisa melakukan kegiatan produktif di tengah pandemi COVID-19. "Bukan hanya di bidang ekonomi industri, Di dunia pendidikan pemerintah juga akan membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah dari PAUD hingga perguruan tinggi. New normal dunia pendidikan sekolah akan diatur oleh Mendikbud. Noda transportasi diatur oleh Menhub," Kementerian Agama yang mengatur tata cara beribadah di rumah ibadah, demikian akan terjadi di seluruh lembaga pemerintah.

Yang menjadi pertanyaan adalah, sudah siapkah masyarakat sekolah siap menghadapai new normal ini ?

Jawabanya tentu sangat tergantung pada kondisi epidemologi di tiap-tiap wilayah saat ini. Sebab, kondisi masing-masing daerah tidak sama. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kajian-kajian komprehensif untuk mengendalikan epidemologi COVID-19 pada tiap daerah tersebut sebelum kemudian dapat diputuskan untuk menjalankan skenario agar masyarakat dapat kembali produktif di masa pandemi.

Untuk memutus tali rantai penyebaran COVID-19 Pemerintah kota Cilegon telah mengahalau dan menyaring kendaraan dari Jakarta, agar tidak masuk ke wilayah perkotaan, Alhamdulillah hal ini berhasil dilakukan, namun siapa yang bisa memberhentikan awak truk yang berhenti sebelum masuk pelabuhan Merak untuk melakukan sholat, makan, minum dan transaksi lainnya

Bukan hal yang tidak mungkin interaksi terjadi antara awak truk yang berasal dari jona merah Jakarta dengan warga sekitar pelabuhan Merak dan sekitarnya menjadikan dampak lebih buruk penyebaran pandemi COVID-19 setelah new normal Pendidikan diberlakukan

PSBB telah berhasil mempertahankan kota Cilegon tetap berada pada zona hijau, hal ini karena ketaatan masyarakat Cilegon terhadap instruksi pemerintah untuk tetap berada dirumah serta mematuhi protokoler kesehatan tetap dirumah, jaga jarak, cuci tangan dan memakai masker sehingga rantai penyebaran COVID-19 serta dampak dampak akibat adanya ineraksi langsung dapat diputus dan dihentikan.

Namun bagaimana dengan kondisi kecamatan Pulomerak jika new normal pendidikan dilakukan ?

Mengapa pertanyaan ini muncul, sebab Interaksi seperti yang saya tulis di atas pasti terjadi, ratusan truk setiap hari melintas pelabuhan Merak, berarti ratusan supir dan awak truk yang berasal dari jona merah Jakarta melakukan transaksi dengan para pedagang warteg, rumah makan padang, outlet pulsa dan lainya. Adakah kemungkinan terjadi kontak pisik, atau meninggalkan covid_19 di kamar mandi, harapan semoga hal ini tidak terjadi.

Namun jika terjadi maka hal ini akan menjadi ancaman yang sangat menakutkan. Para pedagang/pelayan yang telah melakukan interaksi, transaksi dan lainnya akan kembali ke rumah dengan membawa ancaman yang tidak terlihat berupa virus yang namanya corona, pedagang/pelayan tersebut berinteraksi dengan keluarga dan anak-anak, selanjutnya anak-anak disekolah akan bertemu dan berkumpul bersama guru dan teman-temannya, dan bukan hal yang tidak mungkin jika kasus-kasus seperti di Perancis, Finlandia, Korea Selatan, dan lainnya akan terjadi di Polumerak "Guru dan siswa jadi ancaman penyebaran Covid-19 Gelombang ke-2 setelah sekolah dibuka (diaktifkan) kembali pascapandemi. Keselamatan dan kesehatan siswa dan guru adalah yang utama, menjadi prioritas. Jangan sampai sekolah dan madrasah menjadi kluster terbaru penyebaran Covid-19."

Ancaman ini akan sangat menakutkan bagi guru-guru dan siswa, orang tua. Keputusan pembukaan sekolah tak bisa diambil sembarangan. Perlu pengkajian serius bekerjasama dengan para ahli seperti dokter, ilmuwan, komunitas guru, pakar epidemiologi, dan lainnya. Koordinasi dan komunikasi penting dilakukan, sebab pemerintah daerah bersama para ahli di daerah tersebutlah yang  yang paling memahami daerah tersebut. "

Keputusan untuk membuka sekolah untuk kegiatan belajar mengajar perlu pertimbangan yang sangat matang. Guru bersama anak-anak tak boleh menjadi korban kebijakan yang terburu-buru.

Namun demikian Guru bersama Masyarakat harus optimistis dalam menghadapi Covid-19 saat new normal. Agar kita semua supaya tetap patuh dalam menegakkan protokol kesehatan agar Indonesia bisa bebas dari COVID-19 secepatnya. Tetap waspada tidak boleh kendor, tidak boleh lengah, pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan, jangan menyentuh bagian sensitif dari wajah supaya tidak gampang tertular, kalau ini terus kita kumandangkan maka bangsa kita akan bisa lebih cepat mengatasi covid 19 ini,"

Infrastruktur penunjang higienitas di sekolah-sekolah harus sudah siap termasuk tingkatkan pemahaman tentang higienitas terkait serta Covid-19. Terus sosialisikan tetap jaga jarak, cara mencuci tangan yang benar dan memahami waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun sebelum makan,

Yang terpenting adalah pastikan bahwa sekolah sudah siap menjalankan new normal sesuai dengan protokol COVID-19,"


Tetap semangat aje kendooooor