by Guyup Suroso
Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tahun 2023 untuk merayakan Hari Guru Nasional kembali akan di gelar, Apresiasi GTK merupakan kegiatan lomba praktik baik dalam mengimplementasikan kepemimpinan, pendampingan/implementasi Pembelajaran berdiferensiasi yang dapat menginspirasi para guru dan tenaga kependidikan lainnya. Lomba selalu memiliki tujuan untuk memperoleh gelar juara yang terbaik, Juara artinya, harus ada pihak yang menang dan pihak yang kalah. Yang juara segunung bangga dan bahagia menumpuk di dada. Yang kalah akan merasakan adanya cuaca mendung, kecewa menyelimuti rasa. Selalu begitu adanya.
Kembali ke topik. Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) juga demikian. Seluruh peserta (termasuk Penilik), semua pasti berjuang keras, untuk memenuhi persyaratan-persyaratan perlombaan, baik yang kelompok maupun perorangan, agar memperoleh hasil yang terbaik.
Secara ringkas, dapat dijelaskan Apresiasi GTK adalah upaya pemerintah (Kemendikbud) memberikan penghargaan kepada GTK yang berprestai, dengan menggelar karya-karya terbaiknya. Dengan mengikuti apresiasi GTK ini, guru dan tenaga kependidikan akan mendapatkan pengalaman belajar berbagi, dan berkarya bersama rekan guru dan tenaga kependidikan melalui bukti karya terpilih. Kemudian manfaat lainnya adalah mendapatkan komunitas belajar baru, kesempatan menginspirasi, mendapatkan hadiah, dan berkesempatan mengikuti puncak perayaan Hari Guru Nasional 2023 di Jakarta.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan profesionalitas dan sportivitas, serta membangun persahabatan dan persatuan peserta Apresiasi GTK se-Indonesia.
Batasan tersebut mengandung beberapa kalimat kunci :
1). Apresiasi GTK adalah upaya pemerintah memberi penghargaan kepada Apresiasi GTK PAUDDIKMAS yang telah secara serius menunjukkan karya terbaiknya. Oleh sebab itu, sekarang muncul istilah karya nyata terbaik.
Perlombaan ini diasumsikan, sebagai ajang pergelaran karya-karya dari peserta, berupa kreativitas dan inovasi yang berasal dari ide atau pemikiran. Syarat utama, yaitu sudah diimplementasikan atau dipraktekkan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi kesehariannya.
2). Apresiasi GTK untuk meningkatkan profesionalitas GTK PAUDDIKMAS. Artinya, agar seluruh GTK, agar termotivasi untuk berkreasi dan berinovasi dalam menjalankan tusi, sehingga menjadi lebih profesional.
3). Apresiasi GTK didasari jiwa sportivitas. Artinya, peserta tidak hanya harus legowo menerima hasil perlombaan saja, tetapi selalu menjaga nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan percaya diri, sehingga apa yang dilakukan benar-benar mewakili dirinya sendiri, bukan orang lain. Singkatnya, karya terbaiknya adalah hasil dari ide , pengalaman dan buatan sendiri.
4). Apresiasi GTK sebagai ajang menjalin tali silaturahmi seluruh GTK PAUDDIKMAS se-Indonesia. Pemerintah memberi fasilitas para peserta untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, sehingga mengurangi kesenjangan kompetensi GTK dari berbagai wilayah di Indonesia. Muaranya, agar segera tercapai pemerataan mutu layanan Program PAUDDIKMAS.
Tujuan dari apresiasi Kemendikbudristek ini tidak cukup sampai pada pemberian penghargaan, pengalaman belajar dan berbagi karya terbaiknya saja, Namun yang menjadi tujuan ahir dari pelaksanaan apresiasi dari pemerintah ini adalah bahwa peserta Apresiasi GTK sebaiknya menyadari sepenuhnya bahwa setidaknya akan ada dua refleksi yang menjadi tanggung jawab moral yang akan diemban.
1) Apresiasi GTK adalah sebagai ajang pembuktian diri, bahwa setelah menunjukkan karya terbaik yang tertuang dalam karya tulis dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi. Langkah ini selain adanya keinginan untuk memperoleh sertifikat penghargaan dan hadiah., juga dapat dijadikan standarisasi kompetensi dalam diri. Pengakuan karya terbaik dapat dijadikan ukuran setinggi apa tingkat kompetensinya, dalam mengimplentasikan ide dan memaparkannya di hadapan dewan juri.
2). Apresiasi GTK membawa konsekuensi yaitu tanggung jawab moral. Artinya, bahwa Apresiasi GTK adalah langkah awal dari sebuah proses panjang menuju profesionalitas sebuah profesi. Langkah selanjutnya adalah tuntutan bagaimana "Sang Juara" dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi. Harus disadari menyandang gelar Juara, tidak hanya berhenti pada rasa bangga saja, tetapi tanggung jawab moral menjaga gelar tersebut. Sang Juara dituntut untuk membuktikan, bagaimana sikap komitmen memegang teguh sikap profesionalitas melalui kinerjanya sehari-hari. Sang Juara harus mampu menjadi inovator, motivator dan mobilisator, bagi rekan-rekan seprofesinya.
Terus beride dan terus berkarya.
Janganlah setelah memperoleh gelar Sang Juara, lalu tenggelam dalam temaram atau hilang ditiup angin senja...
Sang Juara, harus menjadi pilar-pilar yang kokoh, sebagai penyangga profesi penilik, yg kian seksi dan menggairahkan.
semoga sukses..
