Selasa, 07 Juli 2020

Guru Paud Penggerak BDR

by : Guyup Suroso

Pengimbasan Materi Guru Penggerak BDR
Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid. Guru Penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar yang berjiwa Pancasila. Dalam hal Guru Penggerak era Belajar Dirumah maka seluruh guru wajib Memiliki kompetensi untuk menggerakkan orang lain melakukan komunikasi dengan orang tua agar menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid, Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan efektif dan memiliki pengalaman untuk menggerakkan serta mengembangkan orang lain, Memiliki kedewasaan emosi dan berperilaku sesuai kode etik guru, Memiliki kompetensi kepemimpinan dan bertindak mandiri, Memiliki kemampuan untuk belajar hal baru, terbuka pada umpan balik.

Adapaun tujuan dari pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua.

Pilihannya saat ini yang utama adalah memutus mata rantai Covid-19 dengan kondisi yang ada semaksimal mungkin, dengan tetap berupaya memenuhi layanan pendidikan. Prinsipnya keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala sekolah, dan seluruh warga satuan pendidikan adalah menjadi pertimbangan yang utama dalam pelaksanaan belajar dari rumah

Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi Covid-19. “Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan Tingkat Perkembangan Usia Dini dan jenjang pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik,

Aktivitas dan penugasan BDR dapat bervariasi, satuan pendidikan dan peserta didik sesuai minat dan kondisi masing-masing lembaga tidak harus sama, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR. “Hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif, serta mengedapankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang tua.
Rumah menjadi  tempat anak bermain optimalisasi peran keluarga sebagai pendidik pertama dan utama. Libatkan seluruh aktivitas bersama anak, hindari penggunaan kata-kata belajar, jika diawali dengan kata belajar maka ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu anak langsung menolak atau mau karena terpaksa, sebab kalimat belajar yang diketahui anak adalah bersama bu guru, tapi jika diawali dengan kalimat yuk bermain, maka akan tampak ada perbedaan air wajah akan terlihat respon anak langsung senang. Dimanapun aktivitas ayah bundanya saat dirumah seperti di tempat tidur, dapur, kamar mandi, taman rumah, ruang tanu dan sebagainya untuk selalu menyampaikan pesan yuk kita bermain.


Pada saat bundanya mau mencuci pakaian misalnya, bagaimana cara kita mengajak agar ananda langsung respon, “Yuk kita main air di kamar mandi, terlebih dahulu bundanya menyiapkan alat-alat yag diperlukan diantaranya ember besar, ember kecil, gayung, sabun sikat cuci. Apa yang didapat dari bermain di kamar mandi. Tentu masukan kandungan enam aspek perkembangan diawali dengan doa sebelum bermain, kemudian memindahkan air dari ember besar ke ember kecil, menghitung jumlah berapa gayung ember kecil bisa penuh dengan air, bermain membuat busa dari pakaian ananda dicampur rinso, upayakan terjadi komunikasi agar bagaimana agar busa bisa bertambah banyak.


Hehehe…….. sudah terbayang bukan kandungan apa dari enam aspek perkembangan yang di dapat selama bermain di kamar mandi, ada aspek Agama dan Moral, ada 1. Nilai Agama dan Moral, 2. Fisik dan Motorik, 3. Kognitif, 4. Sosial Emosional 5. Bahasa 6. Seni


Orangtua murid harus pro aktif membantu guru dalam mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak. Orangtua mengamati berbagai aktivitas anak di rumah melalui pengamatan terhadap segala hal yang dilakukan anak ataupun diucapkan anak, termasuk ekspresi wajah, gerakan, dan karya anak, baik di halaman rumah, di ruang keluarga, di dapur, kamar mandi, atau di tempat tidur. Dalam hal ini orangtua hanya mengamati dan merekam proses belajar anak ke dalam bentuk video atau memfoto hasil karya anak kemudian disampaikan kepada guru melalui media daring (online) seperti Whatsapp atau email. Selain itu, orangtua juga perlu mengamati pertumbuhan fisik anak, seperti mengukur berat tubuh, tinggi badan/panjang

Dalam hal orangtua mengalami kesulitan mengakses jaringan internet atau jaringan tidak stabil maka orangtua dapat menceritakan kegiatan yang dilakukan melalui telepon langsung ke guru atau lewat SMS. Guru kemudian melakukan penilaian (pengukuran) perkembangan belajar anak berdasarkan kiriman video, foto, SMS atau informasi langsung yang disampaikan oleh orangtua melalui telepon. Diharapkan guru segera mencatat perkembangan anak, terutama ketika orangtua melaporkan perkembangan anak secara lisan melalui telepon karena dikhawatirkan guru akan lupa informasi tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak bilamana tidak langsung mencatatnya. Agar orangtua dapat memberikan informasikan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan efektif, hal penting yang perlu diperhatikan guru dalam menyampaikan pesan kepada orangtua mengenai kegiatan- kegiatan yang dapat dilakukan anak di rumah haruslah jelas dan mudah dipahami orangtua.

Contoh RPP yang dapat digunakan selama BDR bersama orang tua adalah sebagai berikut :

A. KEGIATAN PEMBUKA

Ayah/Bunda,
Minggu ini tema bermain kita bersama ananda tercinta di rumah adalah “LINGKUNGAN” sub tema “rumahku,indikator peniliain taman bermainku”. Melalui tema dan kegiatan main yang dapat  dipilih  di bawah ini, tujuan yang ingin kita capai  adalah: Ananda berkembang pada 6 aspek perkembangan, yaitu:
(1) mencintai dan merawat ciptaan Tuhan,
(2) menguatkan dan melatih koordinasi mata dan tangan,
(3) mengenalkan pola dan bilangan,
(4) menceritakan kembali kegiatan yang sudah dilakukannya,
(5) membiasakan berani dalam mengungkapkan pendapat, serta
(6) mengekspresikan seni musik dan kriya.

B. KEGIATAN BERMAIN :
  1. Kegiatan yang dapat dipilih minggu ini adalah:
2. Aku bisa menanam bunga
3. Yuk, kelompokkan daun-daun yang ada di halaman
4. Membersihkan kebun bersama ayah bunda
5. Hitunglah bunga-bunga yang mekar
6. Aku bisa membuat alat musik dan bernyanyi dari benda-benda di halaman rumahku
7. Yuk membuat bunga dengan menggunakan batu-batu di halaman.
8. Asyiknya melipat dan mengelompokkan pakaian.
9. Lihat, lukisan rumahku
10. Membuat es krim bersama bunda
11. Aku dapat membuat yang kusuka dari kardus-kardus bekas

D. KEGIATAN PENUTUP :
1. Silakan dipilih kegiatan mana yang lebih dulu akan dimainkan dalam minggu ini
2. Bunda bisa memilih 1 kegiatan main untuk 1 hari
3. Bila Ananda tidak tertarik, beri semangat mereka dan dorong dulu
4. namun bila ia menginginkan kegiatan lain, ikuti minatnya agar belajar melalui bermain di rumah menjadi menyenangkan

E. RENCANA PENILAIAN :
a. Tolong amati, foto dan atau rekam video kegiatan ananda, termasuk saat ia melakukan kegiatan rutinitas dan ibadah, lalu kirim ke whatsapp group untuk catatan perkembangan ananda. Terima kasih

Catatan : Penilaian hanya dilakukan oleh guru, bukan oleh orang tua, sebab gurulah yang memiliki kewenangan menilai murid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar