Kamis, 17 November 2022

Pengukuhan Bunda Paud Kecamatan Pulomerak

 by Guyup Suroso

Hari ini Kamis 17 Nopember 2022 merupakan hari bersejarah untuk dunia Pendidikan khususnya pada Pembinaan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah Kecamatan Pulomerak, sebab di hari ini merupakan untuk pertama kali ada Pengukuhan Bunda Paud tingkat Kecamatan dan Bunda Paud Kelurahan se Kecamatan Pulomerak dan dirangkai Pelantikan Kelompok Kerja Bunda Paud Kecamatan dan Kelurahan se Kecamatan Pulomerak.

Kegiatan Pengukuhan dan Pelantikan yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Pulomerak tersebut disaksikan langsung oleh Ibu Walikota Cilegon selaku Bunda Paud Kota Cilegon dan Ibu Wakil Walikota Cilegon selaku Ketua Pokja Bunda Paud Kota Cilegon dapat berjalan dengan lancar

Rangkaian kegiatan Pengukuhan Bunda Paud dilakukan oleh Camat Kecamatan Pulomerak Mansur SE, mengukuhkan Bunda Paud Kecamatan Wataroh, S.Ag. dilanjutkan dengan Pengukuhan Bunda Paud Kelurahan oleh Lurah sekecamatan Pulomerak diantaranya adalah bunda Paud Kelurahan Suralaya Eka Rifka, SE., Bunda Paud Kelurahan Lebakgede Hj. Santi Feriyawati, Bunda Paud Kelurahan Tamansari Meydia Apriyanti, dan Bunda Paud Kelurahan Mekarsari Mardiana, A.Md. Kep.

Setelah Bunda Paud Kecamatan Pulomerak dilantik diwaktu yang sama selanjutnya Wataroh selaku Bunda Paud Kecamatan Pulomerak langsung melantik Ketua dan Pengurus Kelompok Kerja Bunda Paud Kecamatan Pulomerak Hj. Hermalayati, S.Pd yang juga dilanjutkan dengan Pelantikan Kelompok Kerja Bunda Paud beserta pengurus Kelurahan oleh Bunda Paud Kelurahan sekecamatan Pulomerak diantaranya adalah Pokja bunda Paud Kelurahan Suralaya Ani Setiawati, S.Pd., Pokja Bunda Paud Kelurahan Lebakgede Hj Bayanah, S.Pd., Pokja Bunda Paud Kelurahan Tamansari Nadaroh, dan Pokja Bunda Paud Kelurahan Mekarsari Aan Sukmariyah

Dengan dikukuhkannya Bunda-Bunda PAUD di Kecamatan Pulomerak dan Pokja-Pokjanya semoga segera dapat mewujudkan Pembinaan PAUD yang Holistik Terintegratif khususnya di Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon menjadi lebih meningkat     

Hadir dalam acara Pengukuhan dan Pelantikan Ketua IPI Kota Cilegon, Penilik dan Pengawas TK Kecamatan Pulomerak, Jajaran Pengurus PKK, Kader Posyandu tingkat Kecamatan Pulomerak  

Camat Pulomerak Dalam sambutannya mengatakan bahwa “ini merupakan bukti semangat bahwa Kecamatan Pulomerak telah siap dan serius untuk membawa anak-anak Paud kecamatan Pulomerak menjadi anak yang sehat cerdas ceria dan berbudi pekerti baik. Semoga dengan telah dilantiknya Bunda Paud dan Pokja Bunda Paud Kecamatan Pulomerak dapat mendorong peningkatan jumlah peserta didik Anak Usia Dini baik kuwalitas maupun kesehatan anak-anak di usia balita, demikian ucap Mansur selaku Camat Pulomerak

Dalam sambutannya Bunda Paud Kota Cilegon mengatakan "Semoga dengan telah dikukuhkan dan dilantiknya Bunda Paud serta Pokja Bunda Paud Kecamatan Pulomerak dapat lebih meningkatkan pelayanan Pembinaan Anak Usia Dini  utuh menyeluruh secara holistik integratif sesuai dengan kebutuhan usia anak baik di sekolah maupun dirumah, kalau di sekolah Bunda-bunda Paud bersama Pokjanya harus selalu melakukan sinergi dengan Guru-guru Paud agar dalam pelayanan pembinaan pendidikan, pelayanan kesehatan dan gizi untuk anak-anak menjadi lebih baik bermutu dan berkuwalitas. Lebih lanjut Bunda Paud Kota Cilegon menyampaikan bahwa Bunda Paud dan Pokja Bunda Paud yang baru dikukuhkan dalam melaksanakan tugasnya tidak sendirian sebab ada kami Bunda Paud Kota dan Bunda Ketua Pokja Kota sehingga selain bersinergi dengan dengan sekolah dan dengan guru bunda-bunda juga agar melakukan sinergi dengan Bunda Paud Kota dan Pokja Bunda Paud Kota. Sehingga dalam pembuatan program kerja supaya sama agar sama satu tujuan,jangan sampai beda sebab jika beda nanti malah bingung untuk mencapai tujuan. Bunda Paud Kota bersama Pokjanya akan terus dan selalu mensuport ibu-ibu semua agar dalam melaksanakan tugas menjadi lebih mudah. Yang kita urus ini adalah anak-anak usia dini, saya yakin anak-anak yang saat ini berada di Paud Kota Cilegon kelak akan dapat menjadi anak-anak yang berhasil sekses bahkan banyak yang menjadi pemimpin masa depan. Keberhasilan anak-anak ini tidak lepas dari campurtangan bunda-bunda semuanya", demikian pungkas Bunda Paud Kota Cilegon

Alhamdulillah, hari ini telah dilaksanakan pengukuhan Bunda kelurahan dan pelantikan pengurus Pokja Bunda PAUD Kecamatan dan Kelurahan se Kecamatan Pulomerak. Kepada ibu-ibu yang hari ini di kukuhkan dan dilantik selamat mengemban amanah baru. Bunda PAUD Kota Cilegon ingin sekali mewujudkan cita-cita agar pengembangan anak usia dini ini dapat dilaksanakan secara Holistik dan Terintegrasi. Ayo kita bersama-sama bunda PAUD Kota Cilegon untuk melakukan kolaborasi mewujudkan cita-cita membangun generasi emas anak-anak bangsa khususnya anak-anak kota Cilegon, demikian ucap Hj. Siti Farida Ketua Pokja Bunda Paud Kota Cilegon pada awal sambutannya.

Pendidikan Usia Dini memiliki peranan yang terpenting dalam pembangunan sebuah negara. Kurikulum yang kita siapkan harus kurikulum yang dianggap paling cocok untuk diterapkan dalam sistem pendidikan, kurikulum harus fleksibel sesuai kebutuhan Anak Usia Dini dan perkembangan zaman dan harus sesuai dengan kebutuhan anak-anak pada saat sekarang ini.

Kedepannya, semoga setiap lembaga PAUD se Kota Cilegon, dapat melaksanakan parenting, minimal setiap enam bulan sekali. Sekolah bertemu para orang tua siswa, saling berbagi ilmu dan memecahkan permasalahan bersama-sama. Agar anak-anak pada seusianya mendapatkan pelayanan pembinaan sesuai haknya baik jasad, ruh dan akal tanpa ada kekerasan baik itu secara fisik, psikis dan mentalnya. Orang tua harus mendapatkan pengetahuan untuk pola asuh yang baik. Usia 0 sampai 6 tahun merupakan saat yang tepat bagi orang tua untuk melakukan kontak fisik, dipeluk, dicium, ditimang untuk mengungkapkan perhatian, dukungan kasih sayang dan lainya. Sebab setelah mereka remaja dan dewasa akan menjadi sulit karena waktu dan kesibukannya apa lagi setelah mereka berkeluarga. Sesibuk apa pun kita harus ada waktu luang untuk membangun komunikasi yang efektif untuk perkembangan dan tumbuh kembang bagi anak-anak agar menjadi pribadi-pribadi unggul baginya di masa depan kelak, demikian sambutan Ketua Pokja Bunda Paud Kota Cilegon 


Implementasi dan Problematika Kurikulum Merdeka

 by Guyup Suroso

Bukan karena Penilik tidak dilibatkan dalam semaraknya hiruk pikuk Impelentasi Kurikulum Merdeka (IKM), namun saya termasuk pihak yang slow respon terhadap semaraknya perubahan Sekolah Penggerak dan IKM, khususnya IKM PAUD. 

Sikap ini bukan disebabkan apariori atau skeptis, melainkan lebih pada jengahnya pada situasi yang ibaratnya baru saja para pendidik PAUD binaan melek Kurikulum 2013 PAUD, dan saat ini harus dihadapkan pada beban tugas yang tampilannya menyentakkan mereka sebab lahirnya Kurikulum Merdeka.

Bukan pula memandang dengan sebelah mata, apalagi bermaksud meremehkan kompetensi mereka, melainkan lebih pada konsekuensi pendampingan kepada pendidik PAUD dengan mengulang lagi bagaimana memahami dan menyikapi perubahan kurikulum. Bahwa perubahan kurikulum tidak bisa melepaskan diri dari pemahaman prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan aspek-aspek pengembangan kurikulum.

Sering saya menyampaikan, jangan disamakan kemampuan pendidik Paud Formal dengan pendidik Paud Non Formal, Jelas dari sisi lahir Paud Formal sudah lebih duluan, dari sudut perhatian Paud Formal sudah banyak yang bersetatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) bahkan mendapat tunjangan sertifikasi. Sampai disini sudah tampak jelas adanya pilih kasih kepada dua anak kandung dari dari orang tua yang sama, sudah Penilik tidak dilibatkan, KB TPA dan SPS mendapatkan kesempatan terlambat pula. Namun gencarnya gerakan sosialiasi IKM yang begitu masif dan dan terstruktur, telah menyentuh seluruh elemen dan komponen Pendidikan, termasuk PAUD layanan KB/SPS, “ sehingga memaksa” saya untuk bergerak dari ketermanguan diri. Gerak organisasi profesi pendidik PAUD,  mau tidak mau telah mendorong saya,  mencermati IKM PAUD karena sebuah konsekuensi profesi sebagai pengendali mutu Paud.

 

Dengan mengambil sikap dan jalan yang berbeda dari orang pada umumnya, dua langkah yang saya lakukan antara lain:

1. Menginventarisasi materi-materi dari narasumber di berbagai kegiatan seminar, informasi dari laman resmi kemendikbudristek yang menyangkut regulasi (Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Mendikbudristek,  Keputusan Mendikbudristek, dsb).

2. menginventarisai teori-teori PAUD, Pengembangan kurikulum dsb., untuk mendukung dalam mengkontruksi prinsip dan aspek kurikulum.

Mengapa langkah ini perlu dilakukan? Kurikulum pendidikan sejak negara ini merdeka, sampai saat ini, telah mengalami metamoforsis berkali-kali. Hal ini dapat dipahami, karena memang satu diantara prinsip pengembangan kurikulum adalah relevansi, yang artinya perkembangan kurikulum dalam rangka mempersiapkan anak agar memiliki kompetensi (sikap, pengetahuan dan keterampilan) yang dibutuhkan dalam menghadapi masa depan.

Dengan demikian, pada prinsipnya, sebuah kurikulum baru, ansich tidak dapat melepaskan diri dari kurikulum sebelumnya. Paling tidak, sebuah kurikulum baru merupakan konsekuensi dari pengambil kebijakan bahwa ada “kekurangan/kelemahan” kurikulum sebelumnya. Lebih dari itu, yang harus dicamkan adalah bahwa  pengembangan kurikulum tidak dapat melepaskan aspek-aspek kontruksi kurikulum.

 

Dalam kajian pengembangan kurikulum, ada 4 aspek pokok kurikulum yang  minimal harus dipenuhi. Menurut (Achasius Kaber (1988) dalam  Asep Hernawan, dkk (2021:1.18) 4 aspek kurikulum yang dimaksud digambarkan sebagai berikut:

Pertanyaannya, apakah Kurikulum Merdeka PAUD sudah mempersiapkan 4 aspek tersebut?  Beberapa regulasi yang ada, dapat dipaparkan  sebagai berikut.

1. Capaian Pembelajaran (Sebagai Tujuan Kurikulum Merdeka)

    (Kep. Ka.BSKAP 033_H_Kr_2022 Perubahan 008 H Kr 2022 Capaian Pembelajaran)

2. Materi Kurikulum Merdeka

(Permendikbudristek No.7 Th 2022 Ttg Standar Isi)

(Kep.Ka.BSKAP 009 H Kr 2022 Dimensi Profil Pelajar Pancasila)

3. Kegiatan (Perencanaan, Pelaksanaan Penilaian) Kurikulum Merdeka

(Permendikbudristek 16 Th 2022 Standar Proses)

4. Asesmen (Sebagai Penilaian Kurikulum Merdeka)

(Permendikbudristek 21 Th 2022 Standar Penilaian)


Berdasarkan regulasi di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa 4 aspek kurikulum sudah dipersiapkan dalam Kurikulum Merdeka. Hanya saja ada perbedaan istilah walaupun secara subtansial sama. Antara lain: konsep tujuan dalam IKM adalah capaian pembelajaran dan penilaian dalam IKM merupakan asesmen. 


Merdeeeeeeeeeka 

Senin, 21 Februari 2022

Hymne Abdi Praja

                  https://youtu.be/9Gi5gPxPwE8


Demi Tuhan Yang Maha Esa

Nusa dan Bangsa

Aku Bersumpah Setia

Untuk Mengabdi dan Melindungi


Serta Mengayomi Bangsaku

Negeriku Tanah Airku, Indonesia 

Kuserahkan Seluruh Jiwa Ragaku

Kukerahkan Seluruh Dayaku

Untuk Pertiwi


Terimalah Baktiku

Terimalah Pengabdianku

Abdipraja

Dharma Satya Nagara Bhakti


Motivasidiri

#CilegonMajuModerenBermartabat

Senin, 10 Januari 2022

Bergerak dengan Hati Pulihkan Pendidikan

by : Guyup Suroso

Saat engkau tiba disimpang jalan lalu ku bimbang untuk tentukan arah tujuan, Jalan terjal yang ku pilih, penuh lubang dan mendaki

Saat engkau tiba, dipersimpang jalan kami bingung menentukan arah tujuan. Kehadiranmu telah menghentikan kebahagiaan kami, kehadiranmu menjadikan kesenangan dan kebahagiaan kami terganggu. Aku harus berpisah serta menjaga jarak dengan guru dan teman-temanku. Dipersimpangan kami semua berpisah, menjaga jarak berjauhan untuk menghindar darimu, ku ingin selalu bersama guru dan teman-teman walau jalan yang kami tempuh sangat terjal penuh lubang dan mendaki.    

Guruku tersayang Guru tercinta, Tanpamu apa jadinya aku, Tak bisa baca tulis, Mengerti banyak hal, Guruku terimakasihku. Nyatanya diriku Kadang buatmu marah Namun segala maaf Kau berikan, (Melly Goeslaw 2004)

"Semakin lama pandemi berahir, maka semakin dalam dampaknya pada pendidikan, kesehatan, gizi dan kesejahteraan anak-anak. Masa depan seluruh generasi terancam," (Unicef 2020)

Dampak Pandemi Covid-19 begitu dasyat menguncang dunia. Salah satunya adalah dunia pendidikan. Dimana pola pendidikan dengan belajar tatap muka diganti dengan sistem daring (online). Panjangnya masa pembelajaran daring ini menimbulkan efek kejenuhan bagi para murid, akibatnya mereka jadi malas untuk melakukan kegiatan belajar.

Ancaman dari lamanya pembelajaran daring atau belajar jarak jauh akibat dari Pandemi Covi-19 ini terlihat di depan mata, yang paling membuat kita miris adalah adanya potensi terjadinya Lost Generation siswa-siswa angkatan tahun ajaran 2020-2021 dan mungkin sesudahnya. Karena yang diajarkan pada para siswa dan siswi tersebut lebih banyak aspek kognitif sementara afektif dan psykomotor terabaikan sebab tanpa interaksi langsung. Dunia pendidikan  mempunyai hutang bahkan tak terbayar walau setelah pandemi menghilang. Karena aspek afektif dan psykomotorik dalam pembentukan karakter sesuai usia anak didik hilang terputus selama proses pembelajaran daring berlangsung.

Terputusnya interaksi langsung guru dengan murid mengakibatkan kebingungan semua pihak, baik pemerinah, Dinas Pendidikan, sekolah, Orang tua murid serta seluruh masyarakat. Untuk meminimalisir dan mencegah Lost Generation Pemerintah melalui Kemendikbud menggelontorkan Sembilan Triliun anggaran untuk pemberian pulsa internet bagi siswa dan guru belumlah cukup (Jawa Pos, 13/8/20). Masih banyak kelemahan terjadi, belajar jarak jauh terasa banyak kelemahan, permasalahan yang timbul kejenuhan peserta didik yang terus menerus menghadapi HP atau laptop dengan minimnya pengarahan dan bimbingan dari orang tua murid telah mengakibatkan banyak penyimpangan dalam proses pembelajaran di rumah. Belum tentu tugas-tugas dari guru itu dikerjakan oleh murid itu sendiri, sebab yang terjadi saat ini pada ahirnya dikerjakan oleh orang tua. Di awal pelajaran saat interaksi jarak jauh dengan guru anak-anak aktif akan tetapi setelah pelajaran daring selesai anak-anak asyik dengan fitur-fitur lain yang mengakibatkan anak-anak menjadi korban gadget digital. Sehingga dikhawatirkan apabila pembelajaran daring ini berjalan lama, maka dampaknya akan berkepanjangan. Potensi untuk terjadinya Lost Generation akan semakin besar.

Jalan terjal yang ku tempuh, penuh lubang dan mendaki pun terjadi, yang biasanya para orang tua pasrah bulat-bulat menyerahkan pendidikan bagi putra-putrinya kepada guru-gurunya di sekolah, namun pada saat ini semua orang tua harus menyiapkan semua alat peraga serta fasilitas guna proses pembelajaran daring, kini giliran orang tua harus mendidik anak-anak mereka masing-masing di rumah. Ternyata mengajar, membina mendidik bukan perkara mudah. Orang tua merasakan tak sanggup mengajari semua bidang studi, karena mereka tidak menguasai semua mata pelajaran yang diberikan. Mengajar, membina membimbing serta mendidik gabung menjadi satu bukanlah perkara mudah bagi sesorang yang tidak memiliki bekal didaktik-metodik, psycologi pendidikan dan ilmu mendidik lainnya. Mengajar serta membina didik diperlukan bekal kesabaran, selain ketekunan juga harus memiliki ilmu yang mumpuni. Disinilah ahirnya disadari bahwa guru merupakan orang profesional yang memiliki keahlian khusus yang tidak dapat digantikan oleh sembarang orang.

Guruku tersayang Guru tercinta Tanpamu apa jadinya aku. Rasa kangen dan sayang dari seorang guru yang biasanya dirasakan setiap hari pada pembelajaran tatap muka, menjadi pendorong dan pendobrak walau jauh tapi tetap terasa dekat dengan anak-anak didik. Meramu langkah-langkah guna menciptakan inovasi-inovasi yang dapat menunjang siswa agar bisa menikmati belajar agar tidak jenuh dengan pembelajaran online. Relaksasi kurikulum dengan tema-tema menyesuiakan dengan kondisi saat inipun telah dilakukan. Dengan adanya relaksasi maka anak akan merasa nyaman dan tidak terbebani dengan tugas belajar yang amat banyak tanpa bimbingan dari dekat dari seorang guru. 

Eling dan waspada harus tercipta lakukan langkah-langkah tepat ciptakan inovasi serta wujudkan sinergi guna antisipasi cegah terjadi Lost Generation anak negeri.