Kamis, 24 Desember 2020

Merdeka Belajar Butuh Fasilitas Merdeka Sinyal

by Guyup Suroso

Laju sepeda kumbang di jalan berlubang, Selalu begitu dari dulu waktu zaman Jepang, Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang, Banyak polisi bawa senjata berwajah garang. Tas hitam dari kulit buaya, Mari kita pergi, Memberi pelajaran ilmu pasti, Itu murid bengalmu Mungkin sudah menunggu, (Iwan Fals 1981)

Tantangan dunia pendidikan kita saat ini adalah agar sesegera mungkin mewujudkan Merdeka Belajar Merdeka Sinyal dengan didukung sistem TI.

Selama ini, pemerataan infrastruktur internet menjadi perhatian pemerintah. Ketika kejadian luar biasa seperti pandemi terjadi,  kesulitan sejumlah daerah dalam beraktivitas secara daring terlihat saat siswa sekolah kesulitan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Oleh karena itu, pemerintah harus segera melakukan pembangunan pemerataan infrastruktur internet agar dunia pendidikan terdongkrak sampai keseluruh pelosok. Salah satu upaya yang dilakukannya pembangunan infrastruktur internet sampai merata menyentuh seluruh pelosok tanah air

Tidak meratanya infrastruktur internet di sejumlah daerah makin terasa di tengah pandemi ini. Sedang pandemi yang terjadi terus memaksa banyak aktivitas dilakukan di rumah lewat sistem daring alias online.

Seiring dengan kebangkitan generasi pemuda digital, transformasi digital merupakan  suatu keharusan di seluruh sektor, baik sektor pendidikan, ekonomi maupun kesehatan.  Untuk itu, perlu dipersiapkan sumber daya manusia sebagai ekosistem  pertumbuhan digital.  

Masalah daya beli masyarakat untuk layanan internet terutama masyarakat di daerah 3T yang masih jauh tertinggal dirasakan tidak adil.

Guna mendongkrak tiga sektor tersebut pemerintah harus segera mewujudkan Internet yang bisa menjangkau pelosok dengan membangun ISP atau Internet Service Provider milik Pemerintah dengan akses internet lokal dalam negeri secara gratis.

Guru Oemar Bakrie" mengisahkan tentang seorang guru abah Landung yang harus bisa berdinamika di kehidupan sekolah di kota besar. Iwan Fals menceritakan tentang sosok guru dengan kesederhanaannya dan pengabdiannya untuk mengajar selama 40 tahun merupakan bentuk loyalitasnya pada negeri. Atas jasanya sebagai guru, Oemar Bakri menciptakan berbagai macam orang berguna dari profesor hingga dokter. Gaji dikebiri tidak menahan semangat Oemar Bakri. Ia tetap setia mengayuh sepeda kumbangnya untuk memberi pelajaran dan ilmu kepada para muridnya. Sosok Oemar Bakri yang ditulis pada lagu Iwan Fals merupakan representasi dari guru yang teladan. Selain teladan, Oemar Bakri juga tanpa pamrih dan setia dengan profesinya sebagi guru. Akankah di era digital  Merdeka Belajar merdeka sinyal status guru tetap bertahan dengan sepeda kumbang dan tas kulit buaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar