Rabu, 04 November 2020

Pahlawanku

by : Dr. H. Ismatullah, M.Pd


Guru menjadi inspirator setiap anak didiknya. Sepanjang hari yang terpikirkan hanya keilmuan yang harus disampaikan pada muridnya, apakah dengan daring, luring, blended learning ataupun penugasan.

Guru di sekolah ternyata sudah terlanjur cinta dengan anak muridnya, yang lucu, cerdas dan melupakan sejenak problematika yang dialami guru di rumah tangganya masing-masing.

Sudah sepatutnya kita sebagai insan pendidikan membanggakan diri sebagai guru, karena makam pahlawan untuk guru belum tersedia secara khusus, bangsa ini mulai cerdas, kiprah para pelajar, pemuda, seniman, politikus, buruh dan berbagai profesi lainnya mendunia tetapi seakan guru tak memiliki peran apapun untuk itu.

Guru, digugu dan ditiru pendidik dan tenaga kependidikan berjibaku menjaga jutaan nyawa dengan melakukan Pembelajaran Jarak Jauh/Belajar Dari Rumah demi keselamatan mereka dari pandemi covid-19 saat ini. Insan pendidikan merasakan beban yang teramat berat dan menyesakkan dada pola daring tersebut, namun apa daya semua itu dilakukan sebagai upaya untuk tetap menjaga insan pendidikan menerima pembelajaran sekalipun kurang efektif dan efisien, TAK ADA ROTAN AKARPUN JADI.

Pahlawanku, guru tercinta, 10 Nopember adalah hari pahlawan bukan hanya untuk yang sudah berperan mendirikan bangsa ini, tetapi kita yang saat ini berjuang membangun bangsa ini, mencerdaskan elemen bangsa, dari jenjang terendah sampai tertinggi, dari formal maupun non formal, dari Maroko sampai Merauke, dari Sabang sampai Pulao Rote. Guru menjadi garda terdepan

dalam pembangunan manusia Indonesia, guru adalah SDM terdepan yang selalu siap memcerdaskan bangsa.

Baca Juga Supervisi Paud dan Dikmas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar