by : Dr. H. Ismatullah Syichabudin, S.Pd. M.Pd
![]() |
| Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon |
Adapun memimpin seni adalah sebuah prilaku praktisi seni yang dilakukan untuk menjadikan hasil seni semakin menarik, memanjakan penikmat seni sehingga jiwanya terhibur oleh adanya olah seni.
Presiden pertama bertitel Ir (insinyur), memiliki jiwa pemimpin karena terpaan jaman dan pendidikan yang membentukya untuk menjadi seorang proklamator dan macan Asia. Presiden kedua adalah seorang Jendral yang memiliki jiwa patriot yang membanggakan bangsa sebagai bentuk panggilan jiwa untuk menjadi pemimpin pembangunan bangsa yang terbesar di Asia Tenggara, kepemimpinannya sangat disegani sehingga dolar AS tidak berkutik diangka Rp 2.500, Presiden ketiga adalah seorang Profesor yang menjadikan bangsa Indonesia bangga akan keahliannya sebagai teknokrat dalam dunia penerbangan dan meletakkan pondasi Indonesia dalan IPTEK yang diakui dunia, dan IMTAQ yang menjadi janji sucinya ketika membanggakan kita semua karena menciptakan CN 235. Presiden keempat adalah seorang kyai yang telah membawa bangsa ini semakin tersadar dan membuat para politisi kesal karena kebijakannya yang populis, PNS gajihnya naik 3 kali dalam satu tahun menjadikan gajih guru meningkat tajam, Presiden ke lima adalah seorang ibu yang mewariskan kharisma ayahnya sehingga tindak tanduknya sangat dipatuhi dan terkadang tegas dalam bersikap tanpa meninggalkan sifat keibuaannya. Presiden ke enam negara kita kembali dipimpin oleh seorang Jendral yang pernah memimpin pasukan perdamaian ketika konflik Bosnia Herjegofina, Serbia dalam peristiwa pemusnahan etnis dan keyakinan beragama dalam perang bersaudara, sukses dalam membangun iklim dalam negeri penuh kesabaran. Dan Presiden yang sekarang adalah seorang Insinyur sederhana yang telah banyak memberikan karya brilyan untuk pembangunan infrastruktur di semua pulau di Indonesia, kesederhanaannya memberikan arti untuk kemakmuran bangsa sehingga jembatan darat, laut dan udara dibangun secara bersamaan dapat memberikan akses yang dirasakan semua rakyat Indonesia.
Itu artinya untuk menjadi putra terbaik memerlukan titel sebagai spesifikasi pendidikannya.
Negara memandang sama terhadap semua rakyatnya, tetapi murid memandangi kita yang bertitel guru, untuk mencari berkahnya dari ilmu yang disampaikan. Angka 1 menjadi teramat penting bila ditempatkan paling depan, dan tak kalah pentingnya bila angka nol menyertainya. Bertitel dan tidak bertitel akan semakin sinergi bila saling menempatkan diri pada posisinya.
Ajeu Ngewuduk Ari Lakeu Kelapane Mah.
baca juga Merdeka Belajar bagi PAUD
Tonton Hymne Dinas Pendidikan Kota Cilegon

Tidak ada komentar:
Posting Komentar