Kamis, 24 Desember 2020

Merdeka Belajar Butuh Fasilitas Merdeka Sinyal

by Guyup Suroso

Laju sepeda kumbang di jalan berlubang, Selalu begitu dari dulu waktu zaman Jepang, Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang, Banyak polisi bawa senjata berwajah garang. Tas hitam dari kulit buaya, Mari kita pergi, Memberi pelajaran ilmu pasti, Itu murid bengalmu Mungkin sudah menunggu, (Iwan Fals 1981)

Tantangan dunia pendidikan kita saat ini adalah agar sesegera mungkin mewujudkan Merdeka Belajar Merdeka Sinyal dengan didukung sistem TI.

Selama ini, pemerataan infrastruktur internet menjadi perhatian pemerintah. Ketika kejadian luar biasa seperti pandemi terjadi,  kesulitan sejumlah daerah dalam beraktivitas secara daring terlihat saat siswa sekolah kesulitan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Oleh karena itu, pemerintah harus segera melakukan pembangunan pemerataan infrastruktur internet agar dunia pendidikan terdongkrak sampai keseluruh pelosok. Salah satu upaya yang dilakukannya pembangunan infrastruktur internet sampai merata menyentuh seluruh pelosok tanah air

Tidak meratanya infrastruktur internet di sejumlah daerah makin terasa di tengah pandemi ini. Sedang pandemi yang terjadi terus memaksa banyak aktivitas dilakukan di rumah lewat sistem daring alias online.

Seiring dengan kebangkitan generasi pemuda digital, transformasi digital merupakan  suatu keharusan di seluruh sektor, baik sektor pendidikan, ekonomi maupun kesehatan.  Untuk itu, perlu dipersiapkan sumber daya manusia sebagai ekosistem  pertumbuhan digital.  

Masalah daya beli masyarakat untuk layanan internet terutama masyarakat di daerah 3T yang masih jauh tertinggal dirasakan tidak adil.

Guna mendongkrak tiga sektor tersebut pemerintah harus segera mewujudkan Internet yang bisa menjangkau pelosok dengan membangun ISP atau Internet Service Provider milik Pemerintah dengan akses internet lokal dalam negeri secara gratis.

Guru Oemar Bakrie" mengisahkan tentang seorang guru abah Landung yang harus bisa berdinamika di kehidupan sekolah di kota besar. Iwan Fals menceritakan tentang sosok guru dengan kesederhanaannya dan pengabdiannya untuk mengajar selama 40 tahun merupakan bentuk loyalitasnya pada negeri. Atas jasanya sebagai guru, Oemar Bakri menciptakan berbagai macam orang berguna dari profesor hingga dokter. Gaji dikebiri tidak menahan semangat Oemar Bakri. Ia tetap setia mengayuh sepeda kumbangnya untuk memberi pelajaran dan ilmu kepada para muridnya. Sosok Oemar Bakri yang ditulis pada lagu Iwan Fals merupakan representasi dari guru yang teladan. Selain teladan, Oemar Bakri juga tanpa pamrih dan setia dengan profesinya sebagi guru. Akankah di era digital  Merdeka Belajar merdeka sinyal status guru tetap bertahan dengan sepeda kumbang dan tas kulit buaya.

Rabu, 23 Desember 2020

Pandemi Mengancam Lost Generation

by Guyup Suroso

Saat engkau tiba disimpang jalan lalu ku bimbang untuk tentukan arah tujuan, Jalan terjal yang ku pilih, penuh lubang dan mendaki

Saat engkau tiba, dipersimpang jalan kami bingung menentukan arah tujuan. Kehadiranmu telah menghentikan kebahagiaan kami, kehadiranmu menjadikan kesenangan dan kebahagiaan kami terganggu. Aku harus berpisah serta menjaga jarak dengan guru dan teman-temanku. Dipersimpangan kami semua berpisah, menjaga jarak berjauhan untuk menghindar darimu, ku ingin selalu bersama guru dan teman-teman walau jalan yang kami tempuh sangat terjal penuh lubang dan mendaki.    

Guruku tersayang Guru tercinta, Tanpamu apa jadinya aku, Tak bisa baca tulis, Mengerti banyak hal, Guruku terimakasihku. Nyatanya diriku Kadang buatmu marah Namun segala maaf Kau berikan, (Melly Goeslaw 2004)

"Semakin lama pandemi berahir, maka semakin dalam dampaknya pada pendidikan, kesehatan, gizi dan kesejahteraan anak-anak. Masa depan seluruh generasi terancam," (Unicef 2020). Dampak pandemi Covid-19 begitu dasyat menguncang dunia. Salah satunya adalah dunia pendidikan. Dimana pola pendidikan dengan belajar tatap muka diganti dengan sistem daring (online). Panjangnya masa pembelajaran daring ini menimbulkan efek kejenuhan bagi para murid, akibatnya mereka jadi malas untuk melakukan kegiatan belajar.

Ancaman dari lamanya pembelajaran daring atau belajar jarak jauh akibat dari Pandemi Covi-19 ini terlihat di depan mata, yang paling membuat kita miris adalah adanya potensi terjadinya Lost Generation siswa-siswa angkatan tahun ajaran 2020-2021 dan mungkin sesudahnya. Karena yang diajarkan pada para siswa dan siswi tersebut lebih banyak aspek kognitif sementara afektif dan psykomotor terabaikan sebab tanpa interaksi langsung. Dunia pendidikan  mempunyai hutang bahkan tak terbayar walau setelah pandemi menghilang. Karena aspek afektif dan psykomotorik dalam pembentukan karakter sesuai usia anak didik hilang terputus selama proses pembelajaran daring berlangsung.

Terputusnya interaksi langsung guru dengan murid mengakibatkan kebingungan semua pihak, baik pemerinah, Dinas Pendidikan, Sekolah, Orang tua murid serta seluruh masyarakat. Untuk meminimalisir dan mencegah Lost Generation Pemerintah melalui Kemendikbud menggelontorkan Sembilan Triliun anggaran untuk pemberian pulsa internet bagi siswa dan guru belumlah cukup (Jawa Pos, 13/8/20). Masih banyak kelemahan terjadi, belajar jarak jauh terasa banyak kelemahan, permasalahan yang timbul kejenuhan peserta didik yang terus menerus menghadapi HP atau laptop dengan minimnya pengarahan dan bimbingan dari orang tua murid telah mengakibatkan banyak penyimpangan dalam proses pembelajaran di rumah. Belum tentu tugas-tugas dari guru itu dikerjakan oleh murid itu sendiri, sebab yang terjadi saat ini pada ahirnya dikerjakan oleh orang tua. Di awal pelajaran saat interaksi jarak jauh dengan guru anak-anak aktif akan tetapi setelah pelajaran daring selesai anak-anak asyik dengan fitur-fitur lain yang mengakibatkan anak-anak menjadi korban gadget digital. Sehingga dikhawatirkan apabila pembelajaran daring ini berjalan lama, maka dampaknya akan berkepanjangan. Potensi untuk terjadinya Lost Generation akan semakin besar.

Jalan terjal yang ku tempuh, penuh lubang dan mendaki pun terjadi, yang biasanya para orang tua pasrah bulat-bulat menyerahkan pendidikan bagi putra-putrinya kepada guru-gurunya di sekolah, namun pada saat ini semua orang tua harus menyiapkan semua alat peraga serta fasilitas guna proses pembelajaran daring, kini giliran orang tua harus mendidik anak-anak mereka masing-masing di rumah. Ternyata mengajar, membina mendidik bukan perkara mudah. Orang tua merasakan tak sanggup mengajari semua bidang studi, karena mereka tidak menguasai semua mata pelajaran yang diberikan. Mengajar, membina membimbing serta mendidik gabung menjadi satu bukanlah perkara mudah bagi sesorang yang tidak memiliki bekal didaktik-metodik, psycologi pendidikan dan ilmu mendidik lainnya. Mengajar serta membina didik diperlukan bekal kesabaran, selain ketekunan juga harus memiliki ilmu yang mumpuni. Disinilah ahirnya disadari bahwa guru merupakan orang profesional yang memiliki keahlian khusus yang tidak dapat digantikan oleh sembarang orang.

Guruku tersayang Guru tercinta Tanpamu apa jadinya aku. Rasa kangen dan sayang dari seorang guru yang biasanya dirasakan setiap hari pada pembelajaran tatap muka, menjadi pendorong dan pendobrak walau jauh tapi tetap terasa dekat dengan anak-anak didik. Meramu langkah-langkah guna menciptakan inovasi-inovasi yang dapat menunjang siswa agar bisa menikmati belajar agar tidak jenuh dengan pembelajaran online. Relaksasi kurikulum dengan tema-tema menyesuiakan dengan kondisi saat inipun telah dilakukan. Dengan adanya relaksasi maka anak akan merasa nyaman dan tidak terbebani dengan tugas belajar yang amat banyak tanpa bimbingan dari dekat dari seorang guru. 

Eling dan waspada harus tercipta lakukan langkah-langkah tepat ciptakan inovasi serta wujudkan sinergi guna antisipasi cegah terjadi Lost Generation anak negeri.

Hymne Dinas Pendidikan

Sabtu, 19 Desember 2020

Disiplin Ketat Tidak Ada Negosiasi Pada Pembelajaran Tatap Muka 2021

by : Guyup Suroso

Sejumlah sekolah di Kota Cilegon, Provinsi Banten, menyambut positif kebijakan dibuka kembali pembelajaran tatap muka mulai Januari 2021 setelah selama delapan bulan bergelut dengan BDR Pembelajaran Jarak Jauh melalui sistem daring.

Hasil evaluasi yang dilakukan, BDR atau Pembelajaran Jarak Jauh memang ada unsur positif, tetapi banyak pula kelemahan, sangat kompleks bahkan orang tua sudah kewalahan. Dari sisi pengembangan karakter siswa, kedisiplinan dan pengembangan kultur budaya pendidikan telah terjadi penurunan.

Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.

Dalam SKB tersebut, pemerintah memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah/kanwil/kantor Kemenag untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangan masing-masing. Pemberian kewenangan penuh tersebut berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021, di bulan Januari 2021.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan hanya diperbolehkan untuk satuan pendidikan yang telah memenuhi daftar periksa. Setidaknya terdapat enam daftar periksa atau ceklis yang harus dipenuhi oleh sekolah

Pembelajaran tatap muka di semua sekolah hanya diperbolehkan pada saat kita sudah memenuhi ceklis daftar periksa ini. Ada enam ceklis, sama seperti SKB yang sebelumnya,” ujarnya saat memberikan paparan dalam pengumuman SKB tersebut. secara daring, (Kompas Nopember 2020).

Daftar periksa pertama, ujar Nadiem, adalah ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih dan layak, sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, dan disinfektan.

Daftar periksa kedua, mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan;

Daftar periksa ketiga, kesiapan menerapkan wajib masker; dan keempat, memiliki alat pengukur suhu badan (thermogun).

Daftar periksa keempat adalah memiliki pemetaan warga satuan pendidikan. “Harus mengetahui siapa yang memiliki komorbiditas, dari guru-gurunya, murid-muridnya,” ujar Mendikbud. 

Daftar kelima yang tidak memiliki akses transportasi yang aman juga termasuk ke dalam pemetaan warga satuan pendidikan. Begitu juga riwayat perjalanan dari daerah yang tingkat risiko COVID-19 yang tinggi atau riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri.

Daftar periksa keenam adalah tentunya persetujuan komite sekolah atau perwakilan orang tua/wali. Tanpa persetujuan perwakilan orang tua, sekolah itu tidak diperkenankan untuk dibuka,” tegas Nadiem.

Setelah daftar periksa terpenuhi, lanjutnya, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan disiplin ketat ketat tanpa ada negosiasi. “Pas tatap muka dilakukan, protokolnya bukan seperti masuk sekolah normal. Kalaupun sekolah sudah memenuhi kriteria dan ceklis pembelajaran tatap muka, protokol kesehatan yang ketat harus masih dilaksanakan,” ujar Mendikbud. (Kompas Nopember 2020).

Terkait protokol kesehatan, terang Nadiem, kondisi kelas pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan pendidikan menengah menerapkan jaga jarak minimal 1,5 meter.

Kapasitas maksimal itu sekitar 50 persen dari rata-rata. Semua sekolah harus melakukan rotasi atau shifting, tidak boleh kapasitas full,” ujar Mendikbud mengingatkan.

Perilaku wajib lainnya adalah mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan, menjaga jarak dan tidak melakukan kontak fisik, dan menerapkan etika batuk/bersin.

Selanjutnya, Nadiem mengingatkan untuk memastikan kondisi medis warga sekolah sehat dan jika mengidap komorbid harus dalam kondisi terkontrol, tidak memiliki gejala COVID-19 termasuk pada orang yang serumah dengan peserta didik dan pendidik.

Jadwal pembelajaran berlangsung paling lama empat jam, semua murid, guru, semua tenaga pendidik harus memakai masker, dengan tidak ada waktu istirahat. Guru tetap tinggal di dalam kelas sampai pelajaran selesai," tidak diperkenankan adanya kegiatan berkerumun. “Kantin tidak diperbolehkan beroperasi. Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler tidak diperbolehkan untuk dilakukan. Tidak ada lagi kegiatan selain KBM (Kegiatan Belajar Mengajar),” ujarnya.

Lebih lanjut, Mendikbud berharap seluruh pemangku kepentingan dapat mendukung pemerintah daerah dalam mempersiapkan transisi pembelajaran tatap muka. Pemerintah pusat melalui berbagai kementerian/lembaga menetapkan kebijakan yang berfokus pada daerah.

Kemudian, Satgas Penanganan COVID-19 di daerah memastikan risiko penyebaran COVID-19 terkendali, dan masyarakat sipil dapat bersama-sama mendukung pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.

Pemerintah daerah dapat menentukan kebijakan pembelajaran sesuai kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerah, kemudian mempersiapkan transisi pembelajaran tatap muka. Dinas Pendidikan dapat memastikan pemenuhan daftar periksa dan protokol Kesehatan di satuan pendidikan, Dinas Kesehatan dapat memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan daerah, dan Dinas Perhubungan dapat memastikan ketersediaan akses transportasi yang aman dari dan ke satuan pendidikan.

Sementara itu, setiap ruang kelas diatur tempat duduk siswa berjarak, menyiapkan sarana cuci tangan, masker, pengukur suhu dan sejumlah spanduk dan stiker soal protokol kesehatan di setiap kelas hingga di kamar mandi, kebutuhan protokol kesehatan dan memfasilitasi pembelajaran, dan guru dapat terus meningkatkan kapasitasnya untuk melakukan pembelajaran interaktif, serta orang tua/wali diharapkan aktif berpartisipasi dalam kegiatan proses belajar mengajar. “Mari kita bekerja sama untuk memastikan anak dapat terus belajar dengan sehat dan selamat,” tutup Mendikbud.

baca juga

PKG PAUD Kecamatan Cilegon Melakukan MOU kepada Tujuh OPD Pemkot Cilegon

Eform Kemendikbud Tentang Kesiapan Tatap muka Satuan Pendidikan

Jumat, 11 Desember 2020

Wajib PAUD Kota Cilegon



Sosialisasi Peraturan Walikota Cilegon No 65 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

Arti Sebuah Titel

by : Dr. H. Ismatullah Syichabudin, S.Pd. M.Pd 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon
Seni memimpin adalah keahlian yang diperoleh secara formal maupun non formal dipadukan dan diimplementasikan secara bersamaan dalam sebuah tindakan dan kebijakan yang diputuskan untuk sebuah keinginan.

Adapun memimpin seni adalah sebuah prilaku praktisi seni yang dilakukan untuk menjadikan hasil seni semakin menarik, memanjakan penikmat seni sehingga jiwanya terhibur oleh adanya olah seni.

Presiden pertama bertitel Ir (insinyur), memiliki jiwa pemimpin karena terpaan jaman dan pendidikan yang membentukya untuk menjadi seorang proklamator dan macan Asia. Presiden kedua adalah seorang Jendral yang memiliki jiwa patriot yang membanggakan bangsa sebagai bentuk panggilan jiwa untuk menjadi pemimpin pembangunan bangsa yang terbesar di Asia Tenggara, kepemimpinannya sangat disegani sehingga dolar AS tidak berkutik diangka Rp 2.500, Presiden ketiga adalah seorang Profesor yang menjadikan bangsa Indonesia bangga akan keahliannya sebagai teknokrat dalam dunia penerbangan dan meletakkan pondasi Indonesia dalan IPTEK yang diakui dunia, dan IMTAQ yang menjadi janji sucinya ketika membanggakan kita semua karena menciptakan CN 235. Presiden keempat adalah seorang kyai yang telah membawa bangsa ini semakin tersadar dan membuat para politisi kesal karena kebijakannya yang populis, PNS gajihnya naik 3 kali dalam satu tahun menjadikan gajih guru meningkat tajam, Presiden ke lima adalah seorang ibu yang mewariskan kharisma ayahnya sehingga tindak tanduknya sangat dipatuhi dan terkadang tegas dalam bersikap tanpa meninggalkan sifat keibuaannya. Presiden ke enam negara kita kembali dipimpin oleh seorang Jendral yang pernah memimpin pasukan perdamaian ketika konflik Bosnia Herjegofina, Serbia dalam peristiwa pemusnahan etnis dan keyakinan beragama dalam perang bersaudara, sukses dalam membangun iklim dalam negeri penuh kesabaran. Dan Presiden yang sekarang adalah seorang Insinyur sederhana yang telah banyak memberikan karya brilyan untuk pembangunan infrastruktur di semua pulau di Indonesia, kesederhanaannya memberikan arti untuk kemakmuran bangsa sehingga jembatan darat, laut dan udara dibangun secara bersamaan dapat memberikan akses yang dirasakan semua rakyat Indonesia.

Itu artinya untuk menjadi putra terbaik memerlukan titel sebagai spesifikasi pendidikannya.

Negara memandang sama terhadap semua rakyatnya, tetapi murid memandangi kita yang bertitel guru, untuk mencari berkahnya dari ilmu yang disampaikan. Angka 1 menjadi teramat penting bila ditempatkan paling depan, dan tak kalah pentingnya bila angka nol menyertainya. Bertitel dan tidak bertitel akan semakin sinergi bila saling menempatkan diri pada posisinya.

Ajeu Ngewuduk Ari Lakeu Kelapane Mah.

baca juga Merdeka Belajar bagi PAUD

Tonton Hymne Dinas Pendidikan Kota Cilegon

Rabu, 09 Desember 2020

Guru Sejahtera

by : Dr. H. Ismatullah, M.Pd

Kadis Pendidikan Kota Cilegon
Cukup sandang pangan dan papan, ketika dulu saya memulai menjadi guru sudah dikategorikan sejahtera.

Kebutuhan sandang artinya bila kita mengajar untuk mentransfer ilmu sesuai dengan keahliannya, berpenampilan rapih, bersih, bersepatu pantofel disemir mengkilat, rambut tersisir rapih/betelan itu sudah cukup sandang dan sejahtera.

Menuju sekolah dengan berjalan kaki, membawa buku, absen, satpel, beberapa buku pegangan dimasukkan pada tas Oemar Bakri berwarna hitam berbahan dasar kalep motif kulit buaya, itulah cukup sandang dan sejahtera karena semuanya tersedia dan terlindung dari kemungkinan basah maupun tercecer sepanjang jalan.

Berjalan sudah ribuan kilo kulakukan sepanjang menjadi guru honor dan PNS, panas terik matahari tidak menjadi kendala, hujan angin bercampur guntur kuhadapi, lapar haus dahaga kutahan menuju pulang, menjadi penghias dan pelengkap seorang guru muda saat itu, sesampainya di rumah makan siang yang disediakan, kujadikan santapan utama untuk mengusir rasa lapar yang sekian lama kutahan, bunyi usus 12 jariku di dalam perutpun mulai berangsur-angsur berhenti seiring dengan masuknya nasi, sayur, uyah cengek dan lauk seadanya, itulah sejahtera cukup pangan.

Kurebahkan tubuhku yang kurus kering, kupejamkan mata untuk mengusir rasa lelah yang kurasakan, angin semilir yang tertiup dari jendela kayu, memberikan suasana hati begitu sempurna, sekalipun terkadang sisa rasa di kelas, marah, jengkel, senang terangkum dalam situasi rebahan di atas kasur kapuk yang cukup untuk melepas kantuk. Itulah sejahtera papan.

Guru sejahtera yang mana yang kau maksudkan?

Untuk tahun 2020 ini, sejahtera sandang, pangan dan papan berkonotasi serba bermerk, bergizi dan rumah indah yang asri dan menyejukan.

Perjuangan guru honorer saat ini memang harus kita kumandangkan, strata sosial sarjana sudah sewajarnya menjadi kaum menengah karena tugas dan tanggungjawabnya dalam mencerdaskan bangsa teramat mulia.

Adanya Tunjangan Profesi Guru, Insentif daerah, Dana BOS, BOP seharusnya menjadi skema menuju guru sejahtera.

Permasalahannya, perkembangan zaman, selera dan gaya hidup menjadi indikator tambahan yang harus dipenuhi. Jadilah definisi sejahtera harus sesuai batas UMR, bila perlu melejit diatas batas tersebut. Inilah tugas negara menjamin rakyatnya untuk sejahtera.

Gemah ripah loh jinawi, toto tentram ..., Akur sedulur jujur adil dan makmur, kesejahteraan rakyat yang merata menjadi tonggak penting dalam tatanan sebuah bangsa yang berkeadilan.

Jadilah guru yang profesional, sejahtera batin  menuju sejahtera lahir yang kita idam-idamkan.

Selamat berjuang, cintaku untukmu GURU INDONESIA.

Baca juga Kadis Pendidikan memberikan reward kepada para juara 

Selasa, 08 Desember 2020

Kompetensi Guru

by : Dr. H. Ismatullah, M.Pd

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon
Untuk memujudkan pendidikan yang berkualitas memerlukan SDM yang profesional dengan latar belakang pendidikan linier sesuai dengan yang diampu, berkepribadian baik dan senantiasa menjaga kode etik guru, Korpri serta menjaga akhlaquk karimah untuk menjadi panutan di sekolah, keluarganya maupun ketika berada di masyarakat, berwawasan paedegogik yang mumpuni sehingga mentransfer ilmu kepada anak didiknya dengan mengutamakan wawasan keilmuan dan mengikuti perkembangan zaman, khususnya di era 4.0 serba teknologi yang terkini dan mengedepankan kompetensi sosial berbasis kearifan lokal untuk menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang selalu melestarikan budaya dan tatakrama serta nilai nilai luhur bangsa Indonesia.

Menurut William Arthur Ward, kemampuan yang harus dimiliki diantaranya:

1. Guru yang biasa berbicara, kemampuan berbicara dengan lugas dan terpercaya merupakan kata kunci untuk seorang guru.

2. Guru yang baik dalam menerangkan, berbagai materi yang harus diajarkan oleh guru harus disampaikan dengan jelas, mudah dimengerti sehingga siswa bisa mencernanya dengan baik.

3. Guru yang baik mendemonstrasikan, dengan kemampuan memperagakan materi yang akan diajarkan kepada siswa semakin mudah untuk diserap dan dicerna oleh siswa.

4. Guru yang agung memberi inspirasi, sifat lapang dada dan penuh keikhlasan yang dimiliki guru akan menjadikan siswa semakin maju dalam daya pikir dan percaya diri

Menurut Ki hajar Dewantoro, guru harus memiliki kemampuan, diantaranya :

1. Ing ngarso sung tulodo, mengajarkan pola tingkah laku dengan menjaga kinerja dan disiplin

2. Ing madyo mangun Karso, selalu nemotivasi untuk menjadi yang terbaik dalam setiap langkah, tindakan dan aktifitas

3. Tut Wuri Handayani, mengikuti, membina dan memantau  serta membimbingnya sampai tuntas

Baca Juga Sekolah Siaga Bencana

Jumat, 04 Desember 2020

PKG PAUD Kecamatan Cilegon Melakukan MOU PAUD HI Kepada Tujuh OPD dilingkungan Pemkot Cilegon

by : Guyup Suroso

Kepala Dinas lintas sektoral kegiatan PAUD Holistik Integratif Kota Cilegon

Layanan pendidikan di satuan PAUD adalah sebagai pelayanan dasar yang diselenggarakan untuk mengembangkan berbagai potensi anak yang mencakup nilai-nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Penyelenggaraan layanan pendidikan mengacu pada standar Nasional PAUD, kurikulum 2013 PAUD, dan acuan lainnya yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Himbauan dan ajakan Lia Nurlia Mahatma, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Kota Cilegon saat memimpin rapat pembentukan Satuan Tugas PAUD HI Kota Cilegon mengatakan, bahwa agar Peraturan Walikota Cilegon nomor 74 tahun 2019 tentang PAUD HI dapat berjalan, agar dibuat kerjasama dalam bentuk MOU dengan OPD lintas sektoral terkait dilingkungan Pemerintah Kota Cilegon, terjawab sudah, Dengan telah dilakukannya nota kesepahaman atau MOU (Memorandum of Understanding) antara PKG Kecamatan Cilegon dengan tujuh Organisasi Perangkat Daerah Pemkot Cilegon maka pengawalan Peraturan Walikota tersebut diatas telah dimulai. Setelah Naskah Kerjasama lintas sektoral guna memenuhi standar pelayanan PAUD Holistik Integratif dilaksanakan maka terhitung sejak tanggal ditetapkan maka bentuk-bentuk kerjasama tersebut harus segera dilaksanakan.

Hal ini karena kebutuhan pelayanan menyeluruh terhadap kebutuhan anak usia dini sudah mendesak untuk dilakukan.

Dalam sambutan pembukaan acara MOU tersebut DR. H. Ismatullah Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon mengatakan “Dinas Pendidikan memberi apresiasi atas terselenggaranya kerjasama antara PKG kecamatan Cilegon dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kota Cilegon”. Kerjasama semacam ini supaya bisa diikuti oleh PKG-PKG kecamatan yang lain, sebagai masukan saja kalau bisa kerjasama ini jangan hanya kepada tujuh OPD saja agar dibuat juga kerjasama dengan Dinas pariwisata & Kebudayaan, Dinas Perpustakaan & Arsip Daerah, MUI dan kerjasama dengan pihak lainnya. Lebih lanjut Kadis Pendidikan mengatakan “dengan adanya kerjasama ini semoga memudahkan untuk mewujudkan cita-cita Sekolah sehat, sekolah penuh inovasi, sekolah religius, sekolah Aman, sekolah yang memiliki keahlian tertentu atau vocation, beretika dan kompetitif yang merupakan program SIRAVEK yang bertujuan membangun Sumber Daya Manusia melalui lembaga pendidikan yang profesional di kota Cilegon. Walaupun PAUD merupakan sekolah awal pengenalan terhadap anak-anak usia dini tapi tetap wajib menjadi sekolah yang sehat dengan menjaga kebersihan, kenyamanan, keindahan, demikian ini nantinya bisa dilakukan dengan Dinas Kesehatan. Sekolah harus menerapkan pembiasaan sehari-hari misalnya saat anak cuci tangan bisa sambil solawat, baca surat Al Ikhlas, baca Alfatihah dan kerohanian lainya merupakan bentuk kerjasama dengan MUI. Dan seterusnya sekolah Aman sampai pada sekolah kompetitif, dan jangan lupa semuanya dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan harus juga masuk dalam pembiasaan walaupun masa pandemi covid 19, demikan kata Kadis Pendidikan.

Selaku Ketua PKG kecamatan Cilegon H. Nining Yuningsih, S.Pd dalam sambutannya mengatakan “bahwa kerjasama dengan tujuh Organisasi Perangkat Daerah Kota Cilegon ini merupakan kegiatan tindak lanjut dari Bintek PAUD Holistik Integratif Kota Cilegon, yang telah membangkitkan semangat kami selaku pengurus PKG kecamatan Cilegon untuk melakukan dan memberikan layanan menyeluruh kepada peserta didik PAUD, sesuai dengan petunjuk dan panduan yang ada bahwa agar layanan Holistik Integratif ini bisa terlaksana maka harus ada kerjasama dengan OPD lintas sektoral yang terlibat dalam pelananan PAUD Holistik Integratif. Selanjutnya Ketua PKG PAUD Kecamatan Cilegon menjelaskan, “sesuai pedoman juga dikatakan bahwa PAUD Holistik Integratif adalah penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat masyarakat, pemerintah baik Pusat maupun daerah, Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DP3AKB, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, & Disdukcapil Kota Cilegon yang telah mendukung untuk melakukan kerjasama dalam penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif dengan PKG kecamatan Cilegon yang merupakan salah satu indikator untuk Kota Layak Anak. Untuk selanjutnya kami akan segera membuat dan Melaporkan program kepada instansi terkait untuk mendapatkan pembinaan dan fasilitas yang dibutuhkan, demikian pungkas Ketua PKG Kecamatan Cilegon 

Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 menjelaskan tentang PAUD Holistik Integratif adalah sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin terpenuhi Holistik Integratifnya hak tumbuh kembang anak usia dini dalam 5 (lima) esensi yaitu : 1. Pendidikan, 2. Kesehatan dan gizi, 3. Pengasuhan, 4. Perlindungan, 5. Kesejahteraan anak.

Dalam Juknis PAUD HI (Kemendikbud 2015) dijelaskan bahwa tujuan PAUD Holistik Integratif, secara umum adalah terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia; sedangkan secara khusus adalah: (1) terpenuhi Holistik Integratifnya kebutuhan esensial anak usia dini  (2) terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi di manapun anak berada; (3) terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah; dan (4) terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Selanjutnya implementasi dari kegiatan ini setiap lembaga PAUD Formal dan Non Formal di kec Cilegon menerapkan penyelengaraan PAUD HI, misalnya perjanjian kerjasama dengan Disdukcapil dengan melaksanakan pelayanan pembuatan KIA dan Akta Kelahiran Anak yg dikoordinir oleh lembaga paud,  dan merupakan hak anak yg harus kita penuhi.

Penerapan Layanan PAUD Holistik Iintegratif di Satuan PAUD :

1. Layanan Pendidikan

Layanan pendidikan sebagai layanan dasar yang diselenggarakan di satuan PAUD untuk mengembangkan berbagai potensi anak yang mencakup nilai-nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Penyelenggaraan layanan pendidikan mengacu pada standar Nasional PAUD, kurikulum 2013 PAUD, dan acuan lainnya yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Layanan Kesehatan, Gizi dan Perawatan

a. Layanan kesehatan, gizi, dan perawatan di Satuan PAUD menjadi bagian dari Kurikulum Tingkat Satuan PAUD yang diwujudkan dalam kegiatan rutin

b. Memberi fasilitas kepada tenaga Medis untuk melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)/ Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), perbaikan gizi, seperti pemberian vitamin A, pemberian imunisasi, pemeriksaan kesehatan mata, telinga, dan mulut anak.

c. Berkoordinasi atau meminta bantuan kepada Penilik/Holistik Integratif Himpaudi/IGTKI/ tokoh masyarakat apabila memerlukan bantuan untuk perluasan jaringan kemitraan, termasuk apabila memerlukan nara sumber atau fasilitas lainnya.

3. Layanan Pengasuhan

Pengasuhan pada satuan PAUD dilakukan bekerjasama dengan orang tua melalui program Parenting, diisi dengan kegiatan :

a. KPO (Kelompok Pertemuan Orangtua) seperti penyuluhan, diskusi, simulasi, seminar tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, pengenalan makanan lokal yang sehat, pembiasaan perilaku Holistik Integratifdup bersih dan sehat (PHBS), penanggulangan kecacingan, penggunaan garam beryodium, pencegahan penyakit menular, dan lain-lain.

b. Konsultasi antara guru dan orangtua berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

c. Keterlibatan orangtua di dalam kelas misalnya membantu menata lingkungan main, membuat media pembelajaran, menjadi model profesi sesuai dengan tema pembelajaran.

d. Keterlibatan orangtua dalam menyediakan program makan bersama secara bergilir sesuai rekomendasi ahli gizi tentang penyediaan menu makanan dengan pemenuhan gizi seimbang.

e. Keterlibatan orangtua di luar kelas misalnya menjadi panitia kegiatan lapangan, dan menyediakan PMT.

f. Kegiatan bersama keluarga

4. Layanan Perlindungan

Perlindungan anak harus menjadi bagian dari Misi lembaga, artinya semua anak yang ada di Satuan PAUD harus terlindung dari kekerasan fisik dan kekerasan non fisik, antara lain :

a. Memastikan lingkungan, alat, dan bahan main yang digunakan anak dalam kondisi aman, nyaman dan menyenangkan.

b. Memastikan tidak ada anak yang terkena bully atau kekerasan fisik ataupun ucapan oleh teman, guru, atau orang dewasa lainnya di sekitar Satuan PAUD.

c. Mengenalkan kepada anak bagian tubuh yang boleh disentuh dan yang tidak boleh disentuh.

d. Mengajarkan anak untuk dapat menolong dirinya apabila mendapat perlakuan tidak nyaman, misalnya meminta pertolongan atau mengHolistik Integratifndari tempat dan orang yang dirasakan membahayakan.

e. Semua area di satuan PAUD berada dalam jangkauan pengawasan guru.

f. Semua anak mendapat perhatian yang sama sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya.

g. Memastikan semua guru terbiasa ramah, menghormati, menyayangi, serta peduli kepada semua anak dengan tidak mecap atau melabelkan sesuatu pada anak.

h. Menumbuhkan situasi di area Satuan PAUD penuh keramahan, santun, dan saling menyayangi.

i. Memastikan saat anak pulang sekolah dalam posisi aman (ada orang dewasa yang mendampingi)

j. Menangani dengan segera ketika anak mengalami kecelakaan yang terjadi di Lembaga PAUD.

5. Layanan Kesejahteraan

Layanan kesejahteraan diartikan bahwa Satuan PAUD memperhatikan setiap anak terpenuhi Holistik Integratif kebutuhan dasarnya yakni kepastian identitas, kebutuhan fisik dan kebutuhan rohani.

Kegiatan Penandatangan MOU PAUD HI yang berlangsung di PAUD Anak Bangsa yang beralamat di Jl. Ketumbar BBS Kecamatan Cilegon tersebut sebagaimana disampaikan oleh Ketua PKG bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Pemdampingan penyampaian materi hasil Bintek Pengembangan PAUD HI yang disampaikan oleh para fasilitator Pengembangan PAUD HI Kota Cilegon yaitu :  

Materi 1, Dr. Hj. Fauziyyah. S.Ag. M.Pd, Implementasi PAUD HI Di Satuan PAUD Dan Kemitraan Satuan PAUD, Keluarga, Dan Masyarakat.

Materi 2, Endang Probowanti. A.Md : Kesehatan dan Gizi AUD, Identifikasi mitra satuan PAUD dalam memenuhi gizi seimbang, Bentuk pembiasaan pemenuhan gizi seimbang  yang dilakukan Satuan PAUD dan keluarga, Berikan contoh menu makanan bergizi seimbang selama seminggu usia 3-6 tahun, Lembaga PAUD untuk Memelihara Kesehatan & Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak. 

Materi 3, Encup Supriati. S.Pd : Perlindungan dan Pengasuhan AUD, Standar Operasional Prosedur (SOP) di Satuan PAUD : a) Perlindungan anak dari kekerasan fisik, b) Perlindungan anak dari kekerasan psikis, c) Perlindungan anak dari kekerasan seksual.

Materi 4, Farida Ariyani Kangiden. M.Pd : Lingkungan Bermain Yang Berkualitas: a) Mengetahui dan memahami bermain yang berkualitas dan berpusat pada anak usia dini, b). Mengetahui dan memahami lingkungan fisik dan  non fisik penunjang bermain berkualitas dan  berpusat pada anak usia dini.

Materi 5 : Asmita Dafa, S.Pd : Literasi, Pra Numerasi dan Penguatan Pendidikan Karakter

Dalam proses pelaksanaan menjalin kemitraan dengan OPD terkait berjalan baik dan lancar, didukung sepenuhnya baik dari Dinas Pendidikan sebagai pemilik Program Pengembangan PAUD HI, juga didukung oleh OPD lintas sektoral dilingkungan Pemerinta Kota Cilegon.

Melalui komunikasi baik Alhamdulillah Kecamatan Cilegon yang diwadahi oleh PKG PAUD Kecamatan Cilegon, berhasil menyambungkan maksud dan tujuan dari program HI untuk bersinergi dengan OPD terkait, bisa berjalan lancar. Adapun OPD yang telah bersinergi melakukan MOU PAUD HI dengan lembaga PAUD Formal dan Nonformal, yaitu : 1. Dinas Pendidikan, 2. Dinas Kesehatan, 3. Dinas Sosial, 4. Disdukcapil, 5. Dinas Pertahanan Pangan dan Pertanian, 6. DP3AKB, 7. BPBD, 8. Dinas Lingkungan Hidup, 9. PKK Kecamatan.

OPD yang sedang dalam proses MOU adalah : 1. Dinas Pariwisata, 2. Perpustakaan daerah, 3. MUI Kota Cilegon, sesuai arahan Kadisdik.

Untuk mengembangkan gerakan nasional PAUD berkualitas dengan layanan HI ini, perlu juga peran serta seluruh lembaga, organisasi dan pemangku kebijakan agar memberikan masukan, mendukung dan mendorong ke arah yang positif, sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang perlunya program pengembangan dan penguatan PAUD berkualitas dengan layanan HI, yang mencakup perawatan, pengasuhan, kesehatan gizi, pendidikan, perlindungan dan kesejahteraan anak usia dini.  

Harapannya, dengan adanya program HI ini, diharapkan mampu meningkatkan potensi kecerdasan anak di Kota Cilegon.

Pelaksanaan pengembanag PAUD HI perlu mendapatkan dukungan oleh seluruh elemen pendidikan, dan organisasi mitra yang bersinggungan dengan Pendidikan Anak Usia Dini. Perlu adanya penguatan bagi semua komponen dalam lembaga untuk terus menjalankan program, konsisten dan bersinergi dengan konsisten. Semoga apa yang menjadi tujuan dari PAUD HI ini betul-betul bisa membawa kebaikan dan kemajuan bagi dunia Pendidikan AUD di Kota Cilegon.

baca juga Revitalisasi Belajar Menjadi Bermain dalam Merdeka Belajar PAUD