Kamis, 28 Desember 2023

Pendidikan Non Formal Menjadi Solusi Bagi Anak Putus Sekolah

By Guyup Suroso

Walau ingin hatimu memeluk gunung
Manalah mungkin tangan tak sampai
Walau ingin hatimu memetik bintang
Manalah mungkin tiada sayapmu

Kalimat tersebut merupakan cuplikan sebuah lagu ciptaan komponis Rinto Harahap dengan judul Tangan Tak Sampai, menceritakan kisah cinta remaja penuh tawa dan tangis yang sama merdunya, ataukah memang ku tak tahu senandungnya.

Kisah cinta  memainkan peran penting dalam hubungan antara manusia, menghadirkan perasaan bahagia, kehangatan, dan keindahan tak tergantikan. Walau ingin hatimu memetik bintang, Manalah mungkin tiada sayapmu. Syair tersebut menceritakan seorang remaja dengan cita-cita tinggi, tetapi tidak ada daya upaya untuk mencapainya, Biarlah yang hitam menjadi hitam, jangan harapkan jadi putih

Narasi diatas merupakan sebuah nyanyian, beda halnya dengan dunia pendidikan. Walau hati ingin belajar di pendidikan formal namun apa daya tiada biaya, tiada rotan akar pun jadi, biarlah Non formal menjadi solusi

Awal Kelahiran Pendidikan Non Formal yang fungsinya sebagai alternatif, pengganti, penambah, dan/atau pelengkap untuk menjangkau masyarakat yang tidak terlayani di Lembaga Formal, ternyata saat ini Pendidikan Non Formal telah berubah dan berkembang menjadi : Melengkapi, Menjamur, Mengejar, bahkan Mendahului (Iskandar, 2018). 

Seiring dengan perubahan mindset, paradigma, dan pendekatan sehingga menjadikan semangat Pemerintah dalam mengambil keputusan dan membuat kebijakan untuk mengangkat harkat dan martabat Pendidkan Non Formal menjadi luar biasa, bahkan benar-benar sangat luar biasa.

Pendidikan Kesetaraan merupakan substansi dari Pendidikan Non Formal telah menyiratkan bahwa setiap individu harus diberikan hak, peluang, perlakuan, dan akses yang sama tanpa diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil berdasarkan berbagai karakteristik pribadi setiap warga negara. Prinsip Pendidikan kesetaraan bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil di mana setiap orang memiliki peluang yang sama untuk mencapai keinginan dan cita-cita sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Dalam UU No. 20 tahun 2003, tentang Sisdiknas, dinyatakan bahwa pendidikan nasional diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu: pendidikan formal, nonformal, dan informal. Melalui jalur pendidikan nonformal, pemerintah melalui Dirjen Pendidikan Luar Sekolah (PLS), yang kini berubah nama menjadi Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) menyelenggarakan berbagai program yang salah satu diantaranya adalah Pendidikan Kesetaraan, yang terdiri atas Program Paket A setara SD, Program Paket B setara SMP,  dan Program Paket C setara SMA.

Pada hakikatnya Pendidikan Kesetaraan mengandung makna bahwa lulusannya adalah sederajat atau sama derajatnya. Artinya lulusan Kelompok Belajar Paket memiliki kesamaan derajat dengan lulusan pendidikan sekolah formal. Lulusan Kelompok Belajar Paket A sama derajatnya dengan lulusan SD/MI, lulusan Kelompok Belajar Paket B sama derajatnya dengan lulusan SMP/MTs, dan lulusan Kelompok Belajar Paket C sama derajatnya dengan lulusan SMA/MA. Berarti lulusan Kelompok Belajar Paket A dapat diterima melanjutkan pendidikan di SMP/MTs. Begitu pula Kelompok Belajar Paket B dan C dapat diterima melanjutkan pendidikan di SMA/MA dan di Perguruan Tinggi.

Seiring dengan terus fokusnya Walikota Cilegon dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program pendidikan yang sekaligis sebagai upaya untuk menyiapkan dan menciptakan generasi emas Kota Cilegon, termasuk di antaranya maksimalkan program Beasiswa Full Sarjana. Alhamdulillah pagi tadi Kamis, 28 Desember 2023 telah diresmikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ihklas Bina Karya oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon Dra. Hj Heni Anita Susila, M.Pd.  
Dalam sambutannya Kepala PKBM Iklas Bina Karya Bainah, S.Pd.I mengatakan, lingkungan kami kebakaran termasuk rumah saya setelah enam bulan menjabat sebagai ketua RT, berat rasanya untuk membangun kembali, dari musibah tersebut saya berkeinginan setelah terbangun kembali akan menjadikan bangunan ini menjadi bagian yang bermanfaat untuk warga sekitar yakni membuat kegiatan belajar masyarakat. Telah enam tahun saya mengamati adanya tantangan dalam kehidupan bermasyarakat dilingkungan rel kereta api yang saya bina ini, baik yang diakibatkan oleh lingkungan maupun alam yang kurang bersahabat, banyaknya anak-anak muda nongkrong di sekitar rel, sehingga memaksa saya untuk mencari cara yang memungkinkan mereka untuk keluar dari kesulitan yang dialaminya. diantaranya masih banyaknya dari mereka yang tidak melanjutkan pendidikan, kondisi tersebut menuntut upaya-upaya untuk membantu mereka dalam mewujudkan potensi yang dimilikinya agar dapat bermanfaat bagi pembangunan negeri ini khususnya warga masyarakat sekitar lingkungan saya dan umumnya warga kota Cilegon.

Dihadapan seluruh hadirin diantaranya adalah camat Kecamatan Jombang beserta jajaran dan aparatur Kelurahan Masigit serta seluruh Penilik Kota Cilegon Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon Dra. Hj Heni Anita Susila, M.Pd mengatakan, “Pendidikan Kesetaraan berfungsi mengembangkan potensi diri bagi warga belajar dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan akademik dan  pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Tujuan pendidikan kesetaraan adalah untuk menjamin penyelesaian pendidikan dasar yang bermutu bagi anak yang kurang beruntung drof out dari sekolah, demikian sambutan Kadis  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Lebih lanjut Kadis Dikbud mengatakan, Program pendidikan kesetaraan memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan pendidikan formal (SD, SMP, dan SMA), di pendidikan formal kalau tidak lengkap sarana dan prasarana orang tuanya bisa komplain jika mau membangun juga luar biasa prosedurnya. Tetapi kalau Pendidikan Non Formal semuanya sangat dipermudah dari mulai perizinan, seperti halnya PKBM IBK ini yang merupakan PKBM yang ke tujuh belas di Kota Cilegon, Kemudian tempat belajar Pendidikan Kesetaraan ini tidak harus menetap dalam ruangan khusus sebab bisa dilaksanakan dimana saja yang penting memenuhi persyaratan kesehatan, misalnya di rumah penduduk, di aula Kelurahan, di musholla, di ruangan apa saja bahkan bisa dilakukan di bawah pohon, juga dapat berpindah-pindah secara bergilir di rumah WB sesuai dengan kehendak peserta didik. Saat ini masih ada dua lagi PKBM yang sedang dalam proses perizinan diantaranya adalah dari Yayasan Al Inayah. Semoga Pendidikan Non Formal ini terus berkembang di kota Cilegon, Lulusan Paket C ini jika masih di usia sekolah bisa mendaftar dan masuk untuk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri sehingga mendapat kesempatan untuk mendapatkan beasiswa full sarjana pada 3 Perguruan Tinggi Negeri dan 21 Perguruan Tinggi swasta di provinsi Banten serta 1 Perguruan Tinggi di Jakarta, bahkan Dindikbud Kota Cilegon telah melakukan MOU dengan Universitas Tanara milik Wakil Presiden RI, Demikian pungkas Kadindikbud Kota Cilegon

Selasa, 05 Desember 2023

Strategi Meningkatkan Kompetensi GTK dalam IKM

 by Guyup Suroso

Antara Kuningan dan Cirebon

Merdeka Belajar dibutuhkan di era saat ini, anak-anak tidak lagi harus mengikuti kurikulum yang tersedia, namun bisa menggunakan metode belajar yang paling cocok digunakan, Sebab, dalam "Merdeka Belajar" terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan untuk menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran. (Nadim 2020)

 A. Temuan

Dalam pemantauan penilik menemukan minimnya Pendidik dan kependidikan yang memiliki akun belajar.id dan minim pula yang telah melakukan login pada Platform Merdeka Mengajar, serta pembelajaran masih cenderung tidak berpusat pada peserta didik, ketersediaan sarana dan prasarana belajar yang belum memadai menyebabkan kurangnya motivasi belajar peserta didik.  

Dari hasil diagnosa tersebut penilik mengumpulkan seluruh GTK untuk melakukan asesmen awal serta bersama-sama membuat perencanaan untuk melakukan pembimbingan kepada pendidik dan kependidikan dengan tujuan agar pendidik dan kependidikan dapat memiliki akun belajar.id, sehingga untuk selanjutnya dapat login pada aplikasi Platform Merdeka Mengajar sehingga seluruh GTK yang menjadi binaan dapat melakukan mandiri belajar serta dapat melakukan berbagi praktik baik pada Platform Merdeka Mengajar (PMM)

 B. Strategi :

KIBUL merupakan strategi yang digunakan dalam pembimbimbingan untuk mendongkrak kompetensi GTK pada Implementasi Kurikulum Merdeka. KIBUL merupakan akronim dari  Kolegial, Individual dan Budaya lokal. Teknik pembimbingan merupakan upaya sinergi antara oprator sekolah, pengurus PC Himpaudi dan forum Pusat Kegiatan Gugus (PKG).   

Oprator sekolah, pengurus PC Himpaudi dan Forum PKG membuat kesepakatan untuk secara bersama-sama mendampingi kesulitan GTK memperoleh akun belajar.id dan pengurus PC Himpaudi melakukan pendampingan kepada GTK yang memiliki permasalah bahkan termasuk permasalahan peribadi, sedangkan forum PKG membantu mendampingi dan menyelesaikan permasalahan dalam meningkatkan kompetensi GTK agar proses pembelajaran berpusat pada peserta didik. 

Dalam strategi ini pemberdayaan operator sekolah sangat diperlukan sebab operator sekolah merupakan ujung tombak satuan pendidikan yang berhubungan dengan gerbang aplikasi onnline baik itu aplikasi dapodik maupun System Informasi Manajemen, sehingga operator sekolah sangat piawai dalam membantu semua GTK agar memiliki akun belajar.id sekaligus membimbing kolegialnya untuk login pada PMM, dan Pengurus PC Himpaudi merupakan organisasi yang faham betul permasalahan anggotanya baik secara individual maupun kelompok, PC Himpaudi merupakan saluran aspirasi GTK PAUD tingkat kecamatan, sehingga dipandang mampu memecahkan permasalahan anggotanya sekalipun permasalahan pribadi, supaya individu-individu GTK PAUD selaku anggotanya tetap termotivasi dalam melaksanakan tugas-tugas selaku pendidik dan kependidikan, sedangkan fungsi pelibatan PKG adalah bahwa PKG merupakan bengkelnya bagi para guru yang senantiasa siap berbagi meningkatkan kompetensi kepada anggotanya, dalam strategi ini tugas PKG adalah membimbing guru supaya dalam aktivitas pembelajaran berpusat pada peserta didik dan membimbing GTK agar setiap proses pembelajaran seluruh pendidik wajib menggunakan alat peraga atau media pembelajaran,  dalam strategi Kibul pembimbingan media belajar adalah pemanfaatan alat peraga barang bekas, sehingga tidak ada alasan bagi pendidik maupun satuan yang tidak memiliki alat peraga.     

C. Keunikan

Keunikan strategi ini adalah sebagai berikut, 1) Pembimbingan tidak banyak membutuhkan dana dan tenaga, karena pelaksanaannya terintegrasi dengan program Himpaudi dan PKG di wilayah kecamatan, 2) Lebih mudah dalam menemukan solusi sebab permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan peningkatan kompetensi kolega sendiri. 3) Waktu yang dibutuhkan untuk seluruh proses pembimbingan lebih efektif dan efisien, 4) Penilik sebagai pengendali mutu dipermudah dalam melaksanakan tugas karena strategi ini dilaksanakan oleh pendidik terhadap pendidik dan untuk pendidik yang lain. 

Kreativitas dan komitmen untuk selalu berinovasi merupakan modal untuk memulihkan kembali keterpurukan pendidikan saat ini dengan membangun dan menggerakkan hati dalam aksi nyata Kepala sekolah dan guru untuk terwujudnya pembelajaran yang berpusat pada anak dan menyenangkan, Pengalaman baik yang merupakan aksi nyata ini, telah dilakukan oleh saya selaku Penilik di kecamatan Grogol Kota Cilegon sebagai pengendali mutu PAUD, dan merupakan karya nyata yang dapat di lakukan oleh teman-teman sejawat.


Jumat, 24 November 2023

Gebyar Apresiasi GTK 2023

 by Guyup Suroso

Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tahun 2023 dalam rangka merayakan Hari Guru Nasional kembali di gelar, Apresiasi GTK merupakan kegiatan lomba praktik baik dalam mengimplementasikan kepemimpinan, pendampingan/implementasi Pembelajaran berdiferensiasi yang dapat menginspirasi para guru dan tenaga kependidikan lainnya. Lomba selalu memiliki tujuan untuk memperoleh gelar juara yang terbaik, Juara artinya, harus ada pihak yang menang dan pihak yang harus kalah. Pihak yang menang memiliki rasa bangga dan bahagia segunung menumpuk rasa di dada, dan yang kalah, mendung kecewa menyelimuti rasa. Selalu begitu adanya.

Kembali ke topik. Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) juga demikian. Seluruh peserta (termasuk Penilik), semua pasti berjuang keras, untuk memenuhi persyaratan-persyaratan perlombaan, baik yang kelompok maupun perorangan, agar memperoleh hasil yang terbaik.

Secara ringkas, dapat dijelaskan Apresiasi GTK adalah upaya pemerintah (Kemendikbud) memberikan penghargaan kepada GTK PAUDDIKMAS, yang berprestai, dengan menggelar karya-karya terbaiknya. Dengan mengikuti apresiasi GTK ini, guru dan tenaga kependidikan akan mendapatkan pengalaman belajar berbagi, dan berkarya bersama rekan guru dan tenaga kependidikan melalui bukti karya terpilih.

Kemudian manfaat lainnya adalah mendapatkan komunitas belajar baru, kesempatan menginspirasi, mendapatkan hadiah, pemberian apresiasi jalan-jalan di pusat-pusat wisata ibu kota dari Kemdikbudristek, dan berkesempatan mengikuti puncak perayaan Hari Guru Nasional 2023 di Jakarta. Tujuannya adalah untuk meningkatkan profesionalitas dan sportivitas, serta membangun persahabatan dan persatuan peserta Apresiasi GTK se-Indonesia.

Batasan tersebut mengandung beberapa kalimat kunci : 

1). Apresiasi GTK adalah upaya pemerintah memberi penghargaan kepada peserta, finalis maupun para juara Apresiasi GTK PAUDDIKMAS yang telah secara serius menunjukkan karya terbaiknya. Oleh sebab itu, sekarang muncul istilah karya nyata terbaik.

Perlombaan ini diasumsikan, sebagai ajang pergelaran karya-karya dari peserta, berupa kreativitas dan inovasi  yang berasal dari ide atau pemikiran. Syarat utama, yaitu sudah diimplementasikan atau dipraktekkan dalam  menjalankan tugas pokok dan fungsi kesehariannya.

2). Apresiasi GTK untuk meningkatkan profesionalitas GTK. Artinya, agar seluruh GTK, termotivasi untuk berkreasi dan berinovasi dalam menjalankan tusi, sehingga menjadi lebih profesional.

3). Apresiasi GTK didasari jiwa sportivitas. Artinya, peserta  tidak hanya harus legowo menerima hasil perlombaan saja, tetapi  selalu menjaga nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan percaya diri, sehingga apa yang dilakukan benar-benar mewakili dirinya sendiri, bukan orang lain. Singkatnya, karya terbaiknya adalah hasil dari ide, pengalaman dan buatan sendiri. 

4). Apresiasi GTK sebagai ajang menjalin tali silaturahmi seluruh GTK se-Indonesia. Pemerintah memberi fasilitas para peserta untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, sehingga mengurangi kesenjangan kompetensi GTK dari berbagai wilayah di Indonesia. Muaranya, agar segera tercapai pemerataan mutu layanan Program PAUDDIKMAS.

Namun yang menjadi tujuan ahir dari pelaksanaan apresiasi dari pemerintah ini adalah bahwa peserta Apresiasi GTK sebaiknya menyadari sepenuhnya bahwa setidaknya akan ada dua refleksi yang merupakan tanggung jawab moral yang akan diemban.

1) Apresiasi GTK adalah sebagai ajang pembuktian diri, bahwa setelah menunjukkan karya terbaik yang tertuang dalam karya tulis dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi. Langkah ini selain adanya keinginan untuk memperoleh sertifikat penghargaan dan hadiah., juga dapat dijadikan standarisasi kompetensi dalam diri. Pengakuan karya terbaik dapat dijadikan ukuran setinggi apa tingkat kompetensinya, dalam mengimplentasikan ide dan memaparkannya di hadapan dewan juri.  

2). Apresiasi GTK membawa konsekuensi yaitu tanggung jawab moral. Artinya, bahwa Apresiasi GTK adalah langkah awal dari sebuah proses panjang menuju profesionalitas sebuah profesi. Langkah selanjutnya adalah tuntutan bagaimana  "Sang Juara" dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi. Harus disadari menyandang gelar Juara, tidak hanya berhenti pada rasa bangga saja, tetapi tanggung jawab moral menjaga gelar tersebut. Sang Juara dituntut  untuk  membuktikan, bagaimana sikap komitmen memegang teguh sikap profesionalitas melalui kinerjanya sehari-hari. Sang Juara harus mampu menjadi inovator, motivator dan mobilisator, bagi rekan-rekan seprofesinya.

Terus beride, berinovasi dan terus berkarya.

Janganlah gelar Sang Juara, tenggelam dalam temaram atau hilang ditiup angin senja...

Sang Juara, harus menjadi pilar-pilar kokoh, sebagai penyangga profesi penilik, yang kian seksi dan menggairahkan.

Sabtu, 04 November 2023

Strategi Kibul dapat Mendongkrak Impelementasi Kurikulum Merdeka

 by Guyup Suroso

Membaca judul terlintas bagaikan sebuah strategi perencanaan penipuan, sebab kata Kibul identik dengan pengibulan, penipuan dan sejenisnya, yang tujuannya adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk melakukan pengibulan atau upaya memperdaya orang atau kelompok lain untuk kepentingan pribadi, Namun yang dimaksud Kibul dalam karya ini adalah merupakan sebuah akronim jika di urai akan menjadi K merupakan Kolegial, I itu adalah Individual dan sedangkan Bul nya adalah Budaya lokal.

Kibul merupakan sebuah strategi pelibatan 3 pilar Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di tingkat kecamatan, dalam strategi ini penulis menggandeng dan mengangkat 3 pilar kekuatan yang berada pada tingkat kecamatan yang teridi dari operator sekolah, pengurus PC Himpaudi dan Pengurus PKG untuk bergerak secara bersama-sama melakukan upaya mendongkrak meningkatkan kompetensi GTK dalam impelementasi Kurikulum Merdeka di masing-masing satuan pendidikan, agar seluruh GTK di satuannya bisa memiliki akun belajar.id, login pada Platform Merdeka Mengajar (PMM) serta mendongkrak agar proses pembelajaran berpusat pada peserta didik. Akun belajar.id, merupakan kunci gembok untuk memasuki portal pada kawasan komplek Platform Merdeka Mengajar (PMM), dan PMM merupakan gedung raksasa yang dibangun oleh pemerintah untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu GTK supaya dapat melakukan mandiri belajar dan mandiri berubah serta mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka, juga sekaligus menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.


Merdeka Belajar dibutuhkan di era saat ini, anak-anak tidak lagi harus mengikuti kurikulum yang tersedia, namun bisa menggunakan metode belajar yang paling cocok digunakan, Sebab, dalam "Merdeka Belajar" terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan untuk menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran. (Nadim 2020)

Apa yang di sampaikan mas Menteri diatas mengandung pengertian, Merdeka Belajar saat ini menjadi solusi, merdeka memiliki arti sebuah kebebasan mendalam, kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat serta merdeka berpikir. Belajar wajib berpusat pada anak. Pembelajaran  yang memerdekakan anak adalah pembelajaran yang berpusat pada anak, artinya setiap proses pembelajaran harus didasarkan dan disesuaikan dengan potensi serta minat belajar peserta didik. 


Berangkat dari hasil temuan kondisi real adalah minimnya Pendidik dan kependidikan yang memiliki akun belajar.id dan yang telah login pada Platform Merdeka Mengajar (PMM),  model pembelajaran konvensional masih cenderung diminati akibat kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana belajar yang belum memadai menyebabkan proses pembelajaran biasa-biasa saja yang dampaknya motivasi belajar peserta didikpun selalu apa adanya.

Melalui upaya menggerakkan tiga pilar GTK yang terdiri dari Operator Sekolah, Pengurus PC Himpaudi dan Pengurus PKG secara kolaboratif masing-masing pilar melakukan aksi nyata sesuai dengan fungsi dan tugas masing masing. 

Strategi Kolegial dilakukan oleh Oprator sekolah sebagai pilar pertama berfungsi sebagai kolegial terhadap rekan sejawatnya memiliki tugas agar GTK pada satuan pendidikan ditempat opertor berada supaya mendapatkan akun belajar id, dan selanjutnya sekaligus seluruh koleganya dibimbing serta diarahkan untuk dapat melakukan login pada  Ptalform Merdeka Mengajar. Hal ini cukup dilakukan oleh operator sekolah, sebab operator sekolah merupakan ujung tombak paling piawai yang memiliki tugas berhubungan langsung dengan berbagai aplikasi online bagi GTK dilingkungan satuan pendidikan.

Strategi Individual oleh Pengurus PC Himpaudi sebagai pilar kedua memiliki tugas melakukan pendekatan kepada rekan sejawatnya secara individual. Kita sadari dalam kehidupan terkadang ada problem atau permasalahan terjadi, problem dan permasalah kadang tidak melihat ruang dan waktu, yang erat kaitannya dengan hubungan pribadi antar individu baik di dalam rumah tangga maupun di lingkungan sosial masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Penulis melibatkan PC Himpaudi untuk terlibat dalam strategi Kibul ini, sebab Himpaudi merupakan wadah saluran aspirasi yang paling dekat dengan pendidik dan kependidikan anak usia dini dipandang mumpuni untuk melakukan pendampingan serta pembimbingan kepada PTK PAUD dalam  membantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi, agar dapat mengembangkan dirinya sehingga kempetensinya meningkat, mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Team ini memberikan dukungan moril baik kepada oprator sekolah sebagai tenaga tekhnis maupun kolegia pendidik dan kependidikan yang memiliki permasalahan pribadi bahkan permasalahan keluarga sekalipun yang jika tidak dilakukan pendekatan dan pembimbingan serta pemecahannya justru akan menjadi penghambat lancarnya program peningkatan GTK dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Strategi Budaya lokal, budaya merupakan kebiasaan yang terjadi pada suatu tempat. Di Kota Cilegon PKG sangat familyar di kenal sebagai bengkelnya bagi para guru dalam memecahkan berbagai permasalahan-permasalahan dalam upaya-upaya meningkatkan kempetensi serta meningkatkan hasil dalam suatu proses pembelajaran. Dalam strategi Kibul penulis menyepakati supaya PKG dapat memainkan peran memberi arahan dan mengajak anggotanya untuk meningkatkan pemahaman serta memberikan penguatan tentang pembelajaran berpusat pada peserta didik juga memberikan penjelasan agar setiap pembelajaran wajib menggunakan alat peraga atau media pembelajaran.


Keunikan :

1.  Dalam melaksanakan bimbingan dengan teknik ’KIBUL’ tidak banyak membutuhkan dana dan tenaga, karena terintegrasi dengan program Himpaudi, PKG di wilayah kecamatan.

2.  Pelaksanan bimbingan dengan teknik KIBUL lebih mudah menemukan solusi di setiap permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi PTK PAUD, karena antara pembimbing dengan peserta pembimbingan berada pada komunitas yang sama.

3.  Waktu yang dibutuhkan proses pembimbingan dengan teknik KIBUL lebih efektif dan efisien.


Keinovasian : 

Keinovasian bimbingan strategi KIBUL adalah sebagai berikut.

1. Proses pelaksanaan pembimbingan dilakukan oleh oprator sekolah, pengurus PC Himpaudi dan anggota PKG senior, keterlibatan pendidik sebagai peserta sekaligus pelaksana dalam mencari solusi permasalahan, peran kepala sekolah sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan pembimbingan dan  peran penilik sebagai pengarah sekaligus sebagai pembimbing.

2. Pembimbingan secara Individual guna memecahkan permasalahan yang bersipat khusus. Adapun  teknis pelaksanannya oleh PC Himpaudi, pendampingan dan pembimbingan ini dilakukan jika ada permasalahan secara khusus.

3. Dalam pembimbingan dikondisikan supaya terjadi interaksi aktif, saling memberi informasi dengan mengedepankan pendekatan hubungan pribadi secara Individual antar GTK  

4. Kegiatan bimbingan berjalan efektif dan efisien karena mendapatkan dukungan dari semua peserta, pengelola dan penyelenggara serta lingkungan masyarakat sekitarnya.

5. Melibatkan seluruh peserta dalam menentukan fokus permasalahan pembimbingan.

 

Kreativitas dan komitmen untuk selalu berinovasi merupakan modal untuk memulihkan Kembali keterpurukan Pendidikan saat ini dengan membangun dan menggerakkan hati dalam aksi nyata Kepala sekolah dan guru untuk terwujudnya pembelajaran yang berpusat dan menyenangkan bagi perserta didik.

Kamis, 12 Oktober 2023

Peta Jalan Generasi Emas Indonesia

by Guyup Suroso

Judulnya mirip bahkan nyrempet rumpun ilmu geografi pada pelajaran IPS atau malah pinjem kata populer dari google maps, anda belok ke kanan, anda harus belok kiri, dan terkadang malah google maps mengatakan anda disuruh belok ke kanan kok malah kekiri, apa anda mau ke rumah janda, he heeeee

Peta Jalan Generasi Emas 2045 adalah dokumen rencana yang memuat kebijakan strategis tahapan-tahapan dalam pencapaian kualitas pendidikan (base line) hingga tahun 2045 yang sesuai dengan sasaran pembangunan nasional. Dengan demikian, telah terpapar dengan jelas bagaimana bangsa ini ingin mewujudkan cita-citanya, meraih generasi emas tahun 2045.

Terus terang dokumen tersebut belum banyak secara resmi disosialisasikan, sehingga wajar jika di masyarakat umum, bahkan  para pelaku pendidikan di tingkat bawah, masih samar-samar dengan berbagai pertanyaan : apa, siapa, bagaimana, dan kapan, generasi emas itu. Rata-rata yang diketahui,  sebatas bangsa ini bercita-cita, akan memperoleh generasi emas yaitu generasi yang unggul berkualitas, berdaya saing pada tahun 2045 yang merupakan bonus demografi di usia 100 tahun kemerdekaan bangsa ini. Pertanyaannya, sudah seiya sekatakah seluruh anak bangsa ini ?

Menilik generasi emas pada tahun 2045, dapat dilakukan dengan berkaca pada Anak Usia Dini (AUD) yang saat ini ada di depan kita. Merekalah yang akan memiliki kesempatan mewujudkan harapan bangsa ini. Pada  tahun 2030 hingga 2035 samapai pada wacana pada 2045 nanti, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di mana Indonesia akan lebih banyak ditopang oleh 52 persen penduduk dengan usia produktif. 

Untuk mewujudkan cita-cita bangkitnya Generasi Emas 2045, arah kebijakan pendidikan diprioritaskan pada pendidikan usia dini yang digencarkan sampai ke desa-desa.

Kembali pada judul, yang terlihat lucu, namun demikian yang terjadi, setiap kebijakan tidak akan optimal bahkan terancam gagal jika tidak ada penjaminan program implementasi. Hal tersebut, tidak cukup hanya dengan dirumuskannya regulasi turunan untuk mengeksekusi sebuah kebijakan. 

Yang tidak kalah penting adalah bagaimana sinkronisasi berbagai regulasi yang terkait, sehingga terjamin harmoninasi diantaranya. Mari kita uji apakah prasyarat tersebut tercukupi atau tidak.

a. Masa usia dini adalah masa emas perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasi. Periode emas ini hanya berlangsung satu kali sepanjang rentang kehidupan manusia. Oleh karena itu, pada masa usia dini perlu dilakukan upaya pengembangan  menyeluruh  yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan.

b. Penelitian menunjukkan bahwa masa peka belajar anak dimulai dari anak dalam kandungan sampai 1000 hari pertama kehidupannya. Menurut  ahli neurologi,   pada saat lahir otak bayi mengandung 100 sampai 200 milyar neuron atau sel syaraf yang siap melakukan sambungan antar sel. Sekitar 50% kapasitas kecerdasan manusia telah terjadi ketika usia 4 tahun, 80% telah terjadi ketika berusia 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi 100% ketika berusia 8 sampai 18 tahun.

c. Uraian dalam Lampiran I Permendikbud No. 146 Tahun 2014 ini, menegaskan bahwa, jika menginginkan kelak anak mencapai perkembangan optimal, yang tentunya berkaitan dengan kualitas SDM, maka tidak ada strategi yang lebih tepat, selain memberikan layanan pendidikan yang optimal sejak usia 0-4 tahun. Hal inilah yang menjadi dasar rasional dalam pengembangan Kurikulum 2013 PAUD.

d. Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal. Peraturan pemerintah ini mengatur bahwa pelayanan dasar pendidikan AUD, diperuntukkan kelompok usia 5-6 tahun. Dapat diartikan, bahwa semangat untuk mempersiapkan generasi emas, yang jika ditakar berdasarkan teori perkembangan AUD, dipastikan sulit terealisasikan.

e. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan yang selanjutnya disingkat SPM Pendidikan adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar pendidikan yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap Peserta Didik secara minimal.

f. Hilangnya Bidang PAUD dan DIKMAS dari Dinas Pendidikan Provinsi mengakibatkan hilangnya orang tua asuh lembaga PAUD di tingkat provinsi, peristiwa ini terlihat apakah ada kesengajaan atau pemerintah lalai, bahwa hilangnya nomenklatur ini berakibat patal pada keterlangsungan pembinaan generasi emas  

g. Pembinaan PAUD kehilangan lagi dengan berubah fungsinya Balai PAUD dan DIKMAS menjadi Balai Guru Penggerak, walau kini PAUD pengasuhannya di pegang oleh BPMP, Sampai saat ini PAUD masih merasakan adanya perbedaan kasih sayang dalam pengasuhan. Perbedaan ini terasa ketika Satuan Kober berkeinginan dalam partisipasi ikut dalam program Sekolah Penggerak, selalu muncul jawaban Lembaga satuan Non formal sudah tutup. Hal yang sama dirasakan oleh Penilik yang berkeninginan untuk terlibat dalam semaraknya sekolah penggerak, namun setiap mendaptar selalu ada jawaban harus menunggu pensiun.

Harmonisasi regulasi

Jika dibedakan dari bagaimana komitmen peraturan itu mendukung terlahirnya generasi emas, maka ada 2 kelompok. Pertama, pada Lampiran I Permendikbud Tahun 146 Tahun 2014, tetang Kurikulum 2013 PAUD, jelas memberikan dasar pemikiran (rasional), mengapa pendidikan AUD harus dimulai sejak lahir ( 0 tahun). Usia emas (0-4 tahun), benar-benar masa yang tidak boleh terlewatkan dari sentuhan pendidikan.  

Selanjutnya, cermati permendikbud tentang PPDB yang rutin tiap tahun diterbitkan. Maka pengaturan tentang bagaimana tatacara penerimaan peserta didik baru, hanya mengatur mulai PAUD kelompok usia 5-6 tahun. Padahal pengelola PAUD kelompok usia di bawahnya, juga memerlukan panduan dalam penyelenggaraan PPDB.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Bahwa regulasi-regulasi tidak mampu membentuk harmonisasi nada dan alunan musik yang padu dan apik sehingga terdengar indah dalam upaya mewujudkan generasi emas tahun 2045?

Dampak selanjutnya, ditataran pelaksana paling bawah, maka bermunculan persepsi bahwa generasi emas hanya berupa slogan bungkusan kosong. Generasi emas bukan sebuah obsesi yang menjiwai seluruh gerak langkah anak bangsa. Dikhawatirkan, generasi emas tidak akan lahir pada tahun 2045, karena sudah layu di dalam kandungan.