Selasa, 24 April 2018

Contoh Penanaman Sikap terhadap usia Paud


Yuk kita simak beberapa contoh berikut satu per satu bentuk bentuk penanaman sikap :

1. Mengenalkan sikap “ADANYA TUHAN MELALUI CIPTAAN-NYA”
Kegiatan: Bermain di halaman
Guru mengajak anak-anak ke halaman untuk memperhatikan benda-benda di sekitarnya.
Pendidik menanyakan ”apa saja benda yang ditemui anak-anak. Siapa yang menciptakan bunga, kupu-kupu, batu dsb.”
Mendiskusikan benda-benda lain ciptaan Tuhan
Diskusi kegunaan benda-benda ciptaan Tuhan
Diskusi bagaimana jika benda-benda ciptaan Tuhan tidak ada
Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar ciptaan Tuhan yang ada di halaman itu tidak rusak.
Guru mencontohkan ucapan takjub saat melihat ciptaan Tuhan, misalnya, ”...Masya Allah ... bagus sekali bunganya...” atau ” ...Puji Tuhan halus sekali bulu kelinci ini...”, dan sebagainya.
Mengajak anak untuk membereskan dan memelihara tanaman yang ada di halaman satuan PAUD.

2. Mengenalkan sikap ” MENGHARGAI DIRI SENDIRI, ORANG LAIN DAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI RASA SYUKUR KEPADA TUHAN”
Kegiatan : berdiskusi tentang bersyukur
Guru memperlihatkan foto keluarga setiap anak.
Guru menanyakan ”yang dirasakan” pada keluarga atau teman.
Mendiskusikan perasaan anak bila ada keluarga atau teman yang sakit.
Mendiskusikan apa yang harus dilakukan pada keluarga dan teman.
Mendiskusikan bagaimana caranya menyayangi keluarga dan teman?
Guru mencontohkan cara berbicara santun pada orang tua dan teman.
Anak diajak berdiskusi perilaku yang tidak boleh dilakukan pada keluarga dan teman
Mempraktikkan cara mengucapkan syukur kepada Tuhan sesuai dengan agamanya.

3. Menanamkan sikap “PERILAKU HIDUP SEHAT”
Kegiatan: Memeriksa gigi
Guru memperlihatkan gambar gigi dan mendiskusikan ”kegunaan gigi”
Menanyakan apakah gigi bisa sakit dan bagaimana jika giginya sakit
Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar giginya tidak sakit
Mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar.
Mengajak anak secara bergantian memeriksakan giginya ke dokter kunjung.
Selagi menunggu temannya diperiksa, anak-anak diajak main tebak-tebakan "gunanya melakukan sesuatu untuk merawat kesehatan diri" dengan menggunakan kartu gambar. Misalnya, gambar yang sedang mandi, mandi gunanya untuk .., mencuci tangan gunanya untuk ..., mengelap meja gunanya untuk ..., membuang sampah di tempat sampah gunanya untuk... dst.

4. Menanamkan “SIKAP INGIN TAHU”
Kegiatan: Bermain dengan magnet Pijakan / Dukungan Guru
Guru menyiapkan alat-alat yang akan dijadikan bahan praktik misalnya magnet, kaleng, paku, plastik, kertas, daun dll.”
Anak-anak diminta untuk mengamati bahan-bahan yang disiapkan
Anak dipersilakan untuk mencoba menggunakan magnet kepada benda-benda yang disediakan
Berdiskusi tentang ”benda yang menempel dan yang tidak bisa menempel di magnet ?”
Berdiskusi mengapa ada benda yang menempel dan ada benda yang tidak menempel pada magnet?
Guru memberi penghargaan saat anak dapat mengelompokkan benda yang dapat menempel dan yang tidak dapat menempel
Anak dipersilakan mencobakan kepada benda lainnya yang ada di ruangan atau halaman.

5. Menanamkan “SIKAP KREATIF”
Kegiatan: Memasak kue
Guru menyiapkan bahan-bahan untuk memasak
Anak-anak mengamati dan merasakan bahan-bahan yang tersedia
Guru menuliskan resep dengan gambar atau kata sederhana
Anak secara bergilir menuangkan bahan sesuai dengan resep yang ditulis atau yang dibacakan guru, lalu bersama-sama mengadoni bahan tersebut sehingga menjadi adonan yang siap dibentuk
Anak berdiskusi gagasan tentang bentuk adonan yang akan dibuat oleh anak
Guru menyampaikan aturan bahwa adonan tidak kotor
Anak diperkenankan untuk menggunakan bahan lainnya bila diperlukan
Guru mempertajam gagasan anak dengan bertanya,” mengapa ini.. untuk apa.. apa yang terjadi bila..dst”
Anak menuangkan gagasan menjadi karya kreatif.
Guru membiasakan anak untuk memecahkan masalahnya sendiri bila dia menemukan kesulitan melakukan sesuatu
Guru memberi dukungan seperlunya dengan sedikit bantuan, contoh atau dengan kalimat, misalnya, "bagaimana kalau begini.. bisa tidak jika ...."
Guru memberi penghargaan pada keberhasilan yang dicapai anak

6. Menanamkan “SIKAP ESTETIS”
Kegiatan: Membangun dengan balok unit
Guru membacakan buku cerita yang sesuai dengan tema
Anak dipersilakan memikirkan rencana bangunan yang akan dibuatnya.
Guru memperlihatkan cara menyusun balok yang rapi sesuai dengan presisinya.
Mendiskusi dengan anak mengapa menyusun balok harus rapi.
Anak mengemukakan pendapat bagaimana agar hasil karya menjadi rapi dan bersih.
Anak membangun gagasannya dengan balok unit.
Guru menawarkan menggunakan asesoris untuk menambah keindahan dan keutuhan gagasan.
Guru memberikan penghargaan pada setiap hasil karya anak dengan menekankan pada keindahan dan kerapian kerjanya.

7. Menanamkan “SIKAP PERCAYA DIRI”
Kegiatan: outbond
Guru mengenalkan kegiatan yang akan diikuti anak
Guru menyampaikan aturan bermain serta alat pengaman yang harus digunakan
Mendiskusikan siapa yang akan memulai
Guru mendukung semua anak berani mencoba permainan
Anak mencoba permainan dengan pengawasan Tim Teknis ahli
Setelah selesai semua, guru mengajak mendiskusikan apa yang dirasakan anak saat mengikuti permainan
Guru menghargai setiap usaha yang dilakukan anak sebagai proses pembentukan sikap percaya diri

8. Menanamkan “SIKAP TAAT PADA ATURAN”
Kegiatan : Main peran berkendaraan di jalan raya
Sebelum bermain:
Mendiskusikan keadaan di jalan raya
Mendiskusikan aturan di jalan raya
Mendiskusikan mengapa harus mengikuti aturan
Anak menyampaikan contoh perilaku menaati aturan
Contoh perilaku yang tidak mengikuti aturan
Setelah bermain:
Mendiskusikan aturan di satuan PAUD
Mendiskusikan contoh perilaku yang taat aturan
Akibat kalau tidak disiplin mengikuti aturan?
Bagaimana menerapkan aturan?
Bagaimana kalau ada teman tidak disiplin mengikuti aturan?
Guru menguatkan sikap taat yang ditunjukkan anak dengan kalimat, misalnya ”Anisa taat pada aturan bermain, karena sudah mengembalikan mainan ke tempatnya semula.”

9. Menanamkan “SIKAP MANDIRI”
Kegiatan: Membuat patung dari tanah liat
Mendiskusikan bahan main dan kegunaannya
Mendiskusikan gagasan anak membuat sesuatu dengan tanah liat. Setiap anak dipersilakan membuat sesuai dengan keinginannya untuk membangun kemandirian dalam berpikir
Guru mengenalkan kata mandiri dalam bekerja
Mendiskusikan arti mandiri
Mendiskusikan contoh perilaku mandiri saat bermain
Anak membuat karya dengan tanah liat
Guru memberi penghargaan pada usaha anak untuk bekerja secara mandiri.
Setelah kegiatan guru melakukan menguatkan dengan menekankan pada perilaku mandiri anak, misalnya, "semua anak-anak ibu sudah mampu mandiri, mengerjakan sendiri tanpa minta dibantu orang lain."

10. Menanamkan “SIKAP SABAR”
Kegiatan : Membacakan buku ceritera
Guru membacakan buku yang menceritakan anak sabar
Diskusi pemahaman tentang sabar
Mendiskusikan mengapa harus bersabar
Contoh perilaku yang bersabar
Apa akibat nya kalau tidak bersabar
Bagaimana kalau ada teman yang tidak bersabar?
Menerapkan sikap sabar saat bermain, menunggu giliran, menunggu dijemput, dan kegiatan lainnya.
Guru menghargai sikap sabar yang ditunjukkan anak dengan cara menguatkan melalui kalimat, misalnya, ”terima kasih kamu sudah sabar menunggu dijemput mama tanpa marah-marah.”

11. Menanamkan “SIKAP PEDULI”
Kegiatan: Makan Bersama
Guru mempersilakan semua anak duduk di kursi sekeliling meja. Kemudian meminta mereka untuk memperhatikan siapa temannya yang belum hadir.
Guru memastikan semua anak yang sudah duduk sudah mencuci tangannya dengan bersih.
Guru mengajak semua anak memperhatikan temannya apakah ada yang tidak membawa bekal?
Guru mengajak anak untuk saling berbagi makanan yang dibawanya
Guru mengucapkan terima kasih karena anak-anak sudah mau berbagi dan peduli dengan teman.
Guru menawarkan kepada anak siapa yang akan memimpin doa sebelum makan. Kemudian mempersilakan makan bekal masing-masing.
Setelah makan guru mengajak semua anak untuk membereskan dan membersihkan kembali meja dan ruangan dari sisa-sisa makanan.Setelah semua rapi, guru mengajak anak bercerita tentang sikap "peduli"

12. Menanamkan “SIKAP TOLERAN”
Kegiatan: bermain tebak-tebakan dalam kelompok kecil
Guru mengajak anak bermain di halaman. Kemudan anak dibagi dalam kelompok kecil.
Setiap kelompok membuat harus menebak ciri-ciri yang disampaikan kelompok lain.
Guru memperhatikan bagaimana anak berbagi gagasan dalam kelompok. 
d. Guru memperhatikan cara kelompok menentukan dan mengambil kesimpulan tentang”benda” yang akan ditebak kelompok lainnya.
e. Anak bermain tebak-tebakan. Satu kelompok menyebutkan ciri-ciri, kelompok lain menebaknya.
f. Setelah bermain guru menanyakan apa yang dirasakan anak.
g. Guru menghargai sikap toleran yang dimunculkan anak ketika berdiskusi, misalnya. ”tadi ibu melihat saat diskusi kalian saling menghargai pendapat teman. Itu namanya toleransi.”
h. Guru menyampaikan kosakata toleran dan meminta anak untuk memberi contoh sikap toleran.
i. Guru memberikan penguatan berupa kata bangga karena anak-anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan peraturan berbeda.

13. Menanamkan “SIKAP SOPAN”
Kegiatan : Panggung boneka
Guru menyiapkan beberapa boneka dan panggung boneka.
Anak-anak diminta duduk tertib untuk mengikuti cerita panggung boneka tentang anak yang sopan.
Guru memainkan tokoh boneka sebagai anak yang berperilaku sopan dan boneka yang menjadi tokoh anak tidak sopan.
Guru menerapkan kata ”tolong, maaf, terima kasih, permisi.” sebagai contoh perilaku sopan dengan nada rendah dan riang.
Setelah selesai guru mengajak diskusi tentang tokoh mana yang disukai anak, mengapa..?
Guru menanyakan pada anak perilaku sopan santun dan apa akibatnya kalau tidak sopan santun
Bagaimana kalau ada teman yang tidak sopan?

14. Menanamkan “ SIKAP TANGGUNG JAWAB”
Kegiatan : Membereskan kembali mainan
Guru mengajak anak merapikan kembali mainan yang sudah digunakan sesuai dengan tempat semula
Setelah selesai anak diajak duduk untuk mengikuti recalling
Guru mengucapkan terima kasih karena anak-anak sudah bertanggung jawab mengembalikan mainan ke tempat semula sehingga ruangan rapi kembali.
Guru mendiskusikan pengertian tanggung jawab menurut pikiran anak
Anak mendiskusikan contoh perilaku tanggung jawab
Anak mendiskusikan cara mengajak temannya untuk bertanggung jawab.

15. Menanamkan “SIKAP MENYESUAIKAN DIRI”
Strategi: berbelanja di pasar modern
a. Mendiskusikan tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan di supermarket
b. Mendiskusikan aturan dan perilaku yang diharapkan di supermarket
c. Mencontohkan bersikap tenang selama di situasi dan lingkungan baru
d. Mencontohkan sikap memilah yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan
e. Bersikap sabar dan tenang ketika harus mengantri dan menunggu
f. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang yang belum dikenal
g. Mempersilahkan anak berbelanja sesuai dengan keperluannya dan uang yang tersedia
h. Setelah kegiatan guru menanyakan perasaan anak.
i. Guru memberikan penguatan berupa kata bangga karena anak-anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan peraturan berbeda.

16. Menanamkan “SIKAP JUJUR”
Kegiatan: Panggung boneka
Guru memainkan boneka tangan dengan tokoh si jujur dan si pembohong.
Tokoh si jujur mencerminkan perilaku yang tidak berbohong, menghargai miliki teman, mengembalikan benda yang bukan miliknya, mengakui kesalahannya, meminta izin bilamenggunakan benda orang lain.
Setelah selesai bersama anak mendiskusikan; pengertian jujur menurut, mengapa harus jujur, contoh perilaku jujur dan tidak jujur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar