Seminar Kewirausahaan dan Pendidikan Karakter serta Workshop Pembentukan Jati Diri

Dewasa ini sebagian generasi muda pada umumnya kurang berminat terhadap wirausaha, padahal dari wirausaha banyak manfaat yang didapat. Ini merupakan pendapat sebagian kecil masyarakat yang belum memiliki pemahaman tentang kewirausahaan. Peningkatan ketrampilan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sekaligus mengembangkan potensi dasar ketrampilan, Latar belakang tersebut disampaikan oleh Dra. Muhayati, M.Si Kepala Seksi Kesiswaan dan Pembinaan Karakter Bidang P2PNF Dinas Pendidikan kota Cilegon pada saat pembukaan Seminar Kewirausahaan dan Pendidikan Karakter di Aula SMA Negeri 2 Kota Cilegon. Bulan Maret lalu kami mengadakan pelatihan kewirausahaan membuat produk sablon yang diikuti oleh peserta didik paket B dan paket C dari seluruh PKBM se kota Cilegon, dengan harapan setelah mereka dilatih dan memiliki ketrampilan tentang sablon hari ini mereka diberikan wawasan untuk kewirausahaan agar dari ketrampilan menyablon yang mereka miliki dapat dilanjutkan dengan bagaiamana cara mendapatkan konsumen dan cara memasarkan, demikian kata Muhayati di ahir sambutannya.

Peserta Seminar warga belajar Paket B & C
beserta undangan tampak antusias mengikuti kegiatan Seminar 

Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh Kepala UPTD Pendidikan, Pengawas Paud dan seluruh Penilik kota Cilegon tersebut dibuka oleh Drs Muhtar Gojali Kepala Dinas Pendidikan kota Cilegon. Dihadapan sekitar 160 peserta Seminar dari Warga Belajar paket B dan paket C masing  80 peserta mengatakan, "Kegiatan ini merupakan langkah positif yang dapat memotivasi generasi muda dalam upaya menciptakan peluang usaha dan menumbuhkan jiwa wirausaha.  Kegiatan ini dapat menggerakkan generasi muda untuk mencontoh para pengusaha muda yang telah terjun dan berhasil dalam membangun kariernya melalui dunia wirausaha, dan diharapkan mampu mencetak pengusaha-pengusaha muda yang membuka lapangan pekerjaan sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membantu usaha pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, Menjadi wirausahawan memang  beresiko tinggi tetapi hal itu seimbang dengan yang akan diperoleh dari hasil berwirausaha yang mungkin jika berhasil dan sukses akan memperoleh pendapatan dan penghasilan yang sangat memuaskan, untuk itu maka seorang wirausahawan harus mau dan mampu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, boleh berpikir setelah lulus sekolah mau masuk bekerja di PT. Krakatau Stell atau PT Candra Asri atau pabrik pabrik lainnya, tapi akan lebih mantab jika kita berpikir untuk menciptakan usaha mandiri melalui wirausaha yang dapat menciptakan lapangan kerja sekaligus  memiliki penghasilan tanpa batas. 

Muhtar panggilan akrab Kadis Pendidikan kota Cilegon memberikan contoh tentang pengalaman pribadinya melakukan usaha budidaya lele saat setelah lulus SMA, awalnya saya hampir putus asa sebab dari 2000 benih yang saya budidaya ternyata sebanyak 1800 ekor mati dan hanya sekitar 200 ekor yang hidup, karena tempat pembudidaya lele sudah ada sehingga upaya perbaikan harus saya lakukan diantaranya konsultasi dengan ahli-ahli yang sudah berhasil dan berbagai upaya untuk mempelajari bagaimana caranya agar benih benih lele tidak banyak yang mati. Setelah konsultasi ternyata tidaklah sulit dan semua bisa dipelajari saya harus lebih teliti terhadap perkembangan benih setiap harinya, dengan rasa senang setiap saat mengamati lele yang berloncatan jika diketahui ada yang terlihat tidak sehat harus segera dilakukan upaya sesuai dengan petunjuk dari para ahli ahli tadi, demikian cerita pengalaman yang pernah dialami Kadis Pendidikan kota Cilegon. Pengalaman berwirausaha ternyata bukan hanya budidaya lele Kadis Pendidikan juga berbagi pengalaman tentang melihat adanya peluang usaha pada saat pertama dibukanya pasar Rau Serang di tahun 1980an, "begitu ramainya pasar Rau saat itu, jam 02 dinihari sudah ramai dengan pedagang-pedagang sayur, saya melihat banyaknya aneka sayur-sayuran hasil petani yang diturunkan dari truk-truk yang masuk di pasar, sayur-sayuran dari truk diangkut tukang pikul ke los-los pedagang. Jiwa wirausaha saya muncul untuk membuat grobak-grobak dorong untuk dijadikan alat angkut sayur-mayur dari truk hingga sampai di los-los pedagang, satu demi satu grobak angkutan sayurpun beroperasi, hingga semua gerobak saya yang beroperasi di pasar Rau sampai berjumlah 80 gerobak, hal ini berarti selain mendatangkan penghasilan dari hasil sewa gerobak juga menciptakan lowongan kerja bagi 80 orang pendorong gerobak, dengan demikian saat itu saya menjadi bos dari 80 orang penyewa gerobak sayur-mayur di pasar Rau," demikian Kadis Pendidikan kota Cilegon berbagi pengalaman masa lalunya. 

Narasumber terdiri dari Psykiater Gina Nurwindah,
Praktisi Hj Qurata Akyun & Motivator Farida Ariyani Kangiden

Dalam kesempatan yang sama Johadi Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) kota Cilegon, mengatakan kegiatan Seminar ini merupakan rangkaian dari kegiatan worksop menyablon bagi para warga belajar paket B dan Paket C bulan Maret 2018 lalu. Rangkaian tersebut merupakan bentuk kegiatan pelayanan Pendidikan Masyarakat untuk meningkatkan Sumber Daya Masyarakat khususnya Masyarakat kota Cilegon agar para pemuda, dan warga Putus Sekolah bisa berkarya dan tidak lagi menjadi beban keluarga dan lingkungannya. Demikian kata Johadi selaku Pengendali Mutu Dikmas Dinas Pendidikan kota Cilegon.